Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN EVALUASI BIAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PADA APBN DI LINGKUNGAN DINAS PUPR PROVINSI RIAU Syafrudin Syafrudin; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5753

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai regulasi terkait biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja konstruksi yang isinya adalah memastikan adanya telaahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan keselamatan konstruksi pada hasil perencanaan pekerjaan dan juga menetapkan besaran biaya penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi berkisar antara 1,0 sampai 2,5% dari nilai pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besaran biaya dan persentase serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam proyek konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner sebagai data primer dan data sekunder berupa Rencana Anggaran Biaya yang telah disusun item dan biaya keselamatan dan kesehatan kerjanya. Kuesioner diolah dengan bantuan aplikasi SPSS Versi 25 dan Microsoft Excel. Hasil dari penelitian ini adalah terpakainya rincian item pembayaran penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disusun menjadi bagian dari rencana anggaran biaya yang sah dan siap untuk di lelangkan masing-masing sebesar Rp. 42.040.000,- (1,01%) dan Rp. 39.115.000,- (1,01%) dari nilai total pekerjaan. Penetapan rencana anggaran biaya sudah termasuk didalamnya perhitungan biaya penyelenggaraan tersebut. Penyusunan biaya ini bukan merupakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan melainkan sebagai rencana anggaran biaya sehingga tidak ada faktor profit 10%. 
KORELASI FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN PERVIOUS CONCRETE Nabila Sakinah; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v10i1.1249

Abstract

Pervious concrete is concrete that uses little or no fine aggregate, coarse aggregate, water, and cement. The compressive strength of previous concrete is greatly influenced by the composition of the mixture and the effort of compaction. One of the factors that influence the manufacture of pervious concrete is the water-cement ratio (wcr). The research objective was to determine the correlation between the water-cement ratio and the compressive strength of paving block pervious concrete, using variations in the cement water factor of 0.30; 0.35, and 0.40. The method used is by ACI-522R-10, the size of the uniform coarse aggregate is 9.5 - 19 mm and the ratio of cement to coarse aggregate is 1: 4. The additive used is the Master Glenium ACE 8595 concrete additive with the addition of 0% and 1.0%. The test object used was in the form of a cube with a size of 15 cm on each side and the number of specimens for each variation of the fas value was 3 specimens. The results obtained in the test obtained the strength value of pervious concrete in the IV mixture with an average value of 2.87 MPa, with a water-cement ratio value of 0.30 with the addition of 1.0% additive. namely y = -165.33x2 + 124x – 20.677 with the correlation equation of r2 = 0.8794.
ANALISIS PENAMBAHAN COCOFIBER PADA CAMPURAN BETON Gusneli Yanti; Zainuri Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4158

Abstract

Beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada pembangunan di bidang konstruksi, hal ini dikarenakan beton memiliki sifat yang menguntungkan apabila dibandingkan dengan jenis bahan lainnya, namun beton juga memiliki kelemahan yakni kurang mampu menahan kuat tarik. Salah satu upaya dalam peningkatan mutu dan kekuatan beton yaitu dengan menambahkan serat ke dalam campuran beton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dengan penambahan cocofiber pada persentase tertentu. Penelitiandilakukan dengan menambahkan cocofiber pada campuran beton denganpersentase 0%, 1 %, 3 %, 5%, 7% dan 9% dari berat semen dan ukuranpanjang cocofiber 50 mm dengan ketebalan 1 – 4 mm. Perancangan beton menggunakan metode Departement of Environment, dengan cetakan selinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. Kuat tekan rencana yang digunakan yaitu sebesar f’c 25 MPa. Jumlah sampel pada masing-masing pesentase sebanyak 3 (tiga) sampel dan total sebanyak 18 (delapan belas) sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kuat tekan rata-rata beton dengan variasi penambahan cocofiber 1% dan 3 % terjadi penurunan kuat tekan dibandingkan dengan 0% variasi penambahan cocofiber, namun untuk variasi penambahan cocofiber 5%– 9 % terjadi peningkatan nilai kuat tekan. Nilai kuat tertinggi padapenambahan cocofiber 9% dengan nilai kuat tekan rata rata sebesar 32,337 MPa.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR Shanti Wahyuni Megasari; Gusneli Yanti; Zainuri Zainuri
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6794

Abstract

Beton porous memiliki rongga-rongga yang dapat mengalirkan air secara langsung ke dalam tanah, sehingga dapat mengatasi permasalahan peresapan air ke dalam tanah. Pembuatan beton porous dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu komposisi agregat kasar dengan beberapa ukuran yang berbeda, jumlah perbandingan antara semen dan agregat kasar, jumlah faktor air semen, pemilihan bahan tambah serta dosis atau takaran penggunaan bahan tambah. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik beton porous dengan variasi komposisi agregat kasar. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan variasi komposisi agregat kasar yang memiliki ukuran berbeda. Pada penelitian digunakan 7 variasi komposisi Agregat Kasar dengan perbandingan ukuran agregat kasar 2,0-3,0 cm : 1,0–2,0 cm : 0,5–1,0 cm. Perbandingan semen agregat sebesar 1 : 5, faktor air semen sebesar 0,30 dan persentase bahan tambah Sikament-NN sebesar 1,8 % terhadap berat semen. Hasil pengujian nilai kuat tekan rata-rata tertinggi beton porous diperoleh pada komposisi campuran ke VII (20:40:40) dengan nilai 10,18 MPa. Trend (kecenderungan) grafik kekuatan tekan rata-rata beton porous mengalami peningkatan mulai dari komposisi campuran I hingga VII, kecuali pada komposisi campuran V (20:60:20). Hasil pengujian Analysis of variance (ANOVA) diperoleh bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara nilai kekuatan tekan beton porous dengan variasi komposisi dari agregat kasar.
COMPARATIVE ANALYSIS OF BILL OF QUANTITY STRUCTURE GEDUNG LAYANAN TERPADU RSUD BANGKINANG CITY USING CONVENTIONAL METHOD AND TEKLA STRUCTURE APPLICATION Bayu Baskoro; Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 24 No. 2 (2024): July
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/logic.v24i2.69-78

Abstract

In accordance with PUPR Ministerial Regulation No. 22 of 2018, the use of Building Information Modeling (BIM) must be applied to non simple state buildings with criteria for a building area of more than 2000 m2 and more than 2 floors. Gedung Layanan Terpadu RSUD Kota Bangkinang has an area of 5,040 m2 and has 4 floors but the calculations still use conventional methods. The aim of this study was to analyze the comparison of the bill of quantity (BOQ) of the Gedung Layanan Terpadu RSUD Bangkinang City using conventional methods and the Tekla Structure application. The integrated services building consists of 4 floors, starting from the basement floor, 1st floor, 2nd floor, 3rd floor and roof floor. The research method used was to carry out manual calculations using Microsoft Excel based on the working plans and modeling the building structure using the Tekla Structure application. From the results of the study it can be concluded that the volume of concrete using the conventional method was 3,193.5 m3 while the calculation using the Tekla Structure application was obtained 3,175.5 m3 where there was a difference of 18 m3 or in a percentage of 0,56 % less than the conventional method. For iron volume, there is a difference in iron volume of 2,687.23 kg or 0,45 % less using the Tekla Structure application compared to conventional methods. The conclusion from this study is that the calculation of the bill of quantity using the conventional method is greater than using the Tekla Structure application.
COMPARATIVE ANALYSIS OF BILL OF QUANTITY STRUCTURE GEDUNG LAYANAN TERPADU RSUD BANGKINANG CITY USING CONVENTIONAL METHOD AND TEKLA STRUCTURE APPLICATION Bayu Baskoro; Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 24 No. 2 (2024): July
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/logic.v24i2.69-78

Abstract

In accordance with PUPR Ministerial Regulation No. 22 of 2018, the use of Building Information Modeling (BIM) must be applied to non simple state buildings with criteria for a building area of more than 2000 m2 and more than 2 floors. Gedung Layanan Terpadu RSUD Kota Bangkinang has an area of 5,040 m2 and has 4 floors but the calculations still use conventional methods. The aim of this study was to analyze the comparison of the bill of quantity (BOQ) of the Gedung Layanan Terpadu RSUD Bangkinang City using conventional methods and the Tekla Structure application. The integrated services building consists of 4 floors, starting from the basement floor, 1st floor, 2nd floor, 3rd floor and roof floor. The research method used was to carry out manual calculations using Microsoft Excel based on the working plans and modeling the building structure using the Tekla Structure application. From the results of the study it can be concluded that the volume of concrete using the conventional method was 3,193.5 m3 while the calculation using the Tekla Structure application was obtained 3,175.5 m3 where there was a difference of 18 m3 or in a percentage of 0,56 % less than the conventional method. For iron volume, there is a difference in iron volume of 2,687.23 kg or 0,45 % less using the Tekla Structure application compared to conventional methods. The conclusion from this study is that the calculation of the bill of quantity using the conventional method is greater than using the Tekla Structure application.
Analisa Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pekerja Outsourcing di PT. Mandala Persada Sakti (Studi Kasus: Pallet Assembly Section) Panjids, Panji Dirfa Sukra; Fadrizal; Shanti Wahyuni Megasari
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v5i3.144

Abstract

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dikatakan sebagai elemen fundamental untuk mewujudkan suasana kerja yang aman, terutama pada sektor bidang manufaktur dengan potensi risiko dengan kecelakaan tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara sistematis tingkat penerapan K3 pada pekerja outsourcing di bagian perakitan pallet PT. Mandala Persada Sakti. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengisian kuesioner berbasis Undang-Undang No.1 Tahun 1970 dan dianalisis menggunakan SPSS versi 26. Tiga variabel utama yang diteliti meliputi: Keselamayan dan Kesehatan Kerja (K3), Standar Operasional Prosedur (SOP), dan Risiko Kecelakaan Kerja. Berdasarkan hasil uji validitas, seluruh item pertanyaan terbukti valid (r-hitung > 0,329), sedangkan uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,716 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), 0,622 pada variabel Standar Operasional Prosedur (SOP), dan 0,607 untuk variabel Risiko Kecelakaan Kerja, yang berarti reliabel. Konversi skor berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012 menunjukkan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berada dalam kategori memuaskan, dengan rata-rata skor 96,81%.