This Author published in this journals
All Journal Sebatik
Nugraha, Kris Adi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN SIX SIGMA DALAM PENGENDALIAN KUALITAS GREEN SUPPLY CHAIN PENYALURAN MINYAK SOLAR Safitriani, Dewi; Nugraha, Kris Adi; Irmawanti, Anggun
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2410

Abstract

PT Nusantara Samudera Gemilang sebagai perusahaan jasa repair dan maintenance kapal memiliki beberapa aktivitas operasional yang dibutuhkan yaitu mulai dari sandblasting kapal, pengecatan kapal, perawatan dan pengoperasian mesin, transportasi, penerimaan dan distribusi. Minyak solar adalah bahan bakar yang memiliki peran penting sebagai support system berjalannya aktivitas tersebut. Dari proses penyaluran minyak solar yang dilakukan setiap hari, ditemukan tumpahan minyak solar rata-rata sebanyak 5%. Agar dapat menciptakan green supply chain berkualitas, maka sangat perlu adanya pengendalian kualitas pada proses. Pengendalian dilakukan agar dapat menciptakan green supply chain yang berkualitas tanpa adanya cacat pada proses. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pengendalian kualitas dengan metode six sigma pada aktivitas penyaluran minyak solar di PT Nusantara Samudera Gemilang. Untuk mengetahui jenis cacat pada proses atau aktivitas penyaluran minyak solar di PT Nusantara Samudera Gemilang yang harus dioptimalkan untuk dilakukan perbaikan. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan pembahasan yang dilakukan menggunakan DMAIC. Pengendalian kualitas menggunakan metode six sigma dan melakukan kajian mengenai kendala pada proses atau aktivitas penyaluran minyak solar yang harus dioptimalkan untuk dilakukan perbaikan, kemudian metode pembahasan menggunakan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) pada six sigma. Hasil dari proses aktivitas penyaluran minyak solar PT Nusantara Samudera Gemilang pada periode Oktober 2021 sampai dengan Desember 2021 adalah sebesar 3,8 sigma dengan tingkat kerusakan 30000 per satu juta proses. Adapun jenis cacat pada aktivitas penyaluran minyak solar PT Nusantara Samudera Gemilang yang ditemukan adalah terjadinya tumpahan minyak solar.
MENATA ULANG LAYOUT FASILITAS GUDANG POLITEKNIK SINAR MAS BERAU COAL MENGGUNAKAN METODE CLASS BASED STORAGE Safitriani, Dewi; Nugraha, Kris Adi; Asrory, Fahriza Fawwas; Fajri, Renal; Gabriel, Soffy Angelita
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2449

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penataan lemari dan barang pada gudang Politeknik Sinar Mas Berau Coal (Poltek Simas Berau) yang saat ini kondisinya belum tertata dengan rapi sehingga membuat kapasitas gudang belum dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga terjadi penurunan kapasitas gudang yang sebenarnya. Penataan lemari yang tidak rapi membuat jarak untuk mencari barang/material mengalami kesulitan dan jaraknya jauh dari pintu utama. Dengan pergerakan barang yang cepat (fast moving) dapat menghambat kelancaran aktivitas keluar masuknya barang. Tujuan peneletian ini adalah untuk menganalisa gudang Poltek Simas Berau sesuai dengan FSN (fast, Slow, Non moving), me-relayout gudang Poltek Simas Berau dan meminimalkan jarak material handling serta meningkatkan kelancaran aksesibilitasnya. Penelitian ini menggunakan metode class based storage dengan pendekatan kuantitatif. Menggunakan analisis FSN dengan perhitungan TOR (Turn Over Ratio) serta analisis material handling. Hasil penelitian menunjukkan adanya layout gudang Poltek Simas Berau saat ini masih terdapat barang yang termasuk non-moving dimana terletak dekat dengan pintu masuk/keluar sehingga menghalangi kegiatan pengambilan barang. Pada hasil layout usulan barang dikelompokkan kedalam 5 tempat penyimpanan dimana dari enam (6) tempat penyimpaan saat ini akan dijadikan satu dengan barang fast moving yaitu kertas HVS. Keseluruhan penempatan telah dianalisis dengan menggunakan analisis FSN berdasarkan TOR dan meminimalkan jarak termpuh terhadap pintu keluar/masuk sebanyak 3,64 meter. Total jarak material handling sebuah area penyimpanan pada gudang Poltek Simas Berau berdasarkan perhitungan TOR pada layout gudang saat ini adalah 116,45 meter. Hasil layout gudang usulan jarak material handling berdasarkan perhitungan TOR adalah 858 meter yang artinya relayout gudang menggunakan metode class based storage dapat mengurangi jarak material handling sebesar 304,45 meter atau sebesar 26,13%.
Coconut Shell Charcoal Briquettes Processing Process Using Two Modified Combustion Types Safitriani, Dewi; Nugraha, Kris Adi; Purba, Arini Anestesia; Muttaqien, Zaenal; Fajri, Renal; Musvirah, Nur Ainun
Sebatik Vol. 28 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i2.2523

Abstract

The process of producing briquettes from coconut shells is a promising alternative for waste utilization, creating products with high economic value for small industries. Coconut shell briquettes have a relatively high calorific value and are environmentally friendly. However, the production process, particularly in making charcoal and briquettes, still requires more efficient techniques and technology. The type of furnace used significantly affects the characteristics of the charcoal briquettes produced. The results of the study indicate that both combustion methods have a significant impact on the quality of the charcoal briquettes. The open furnace made of iron material required less time compared to the closed furnace combustion method. However, the closed furnace method is safer as it prevents direct contact with fire during combustion. In the combustion tests conducted three times using a closed furnace made of drum or zinc material, the charcoal yield was approximately 20%. A combustion test using 20 kg of coconut shell material produced 7.5 kg more charcoal with the closed furnace compared to the open furnace made of iron plate material. Additionally, the smoke produced from the closed furnace was minimal but steady throughout the combustion process. When compared to the quality requirements outlined in SNI 01-6235-2000, the results showed that five parameters met the standard requirements: moisture content, ash content, volatile matter content, fixed carbon content, and calorific value. Based on these findings, it can be concluded that both combustion methods have their respective advantages. The selection of the appropriate method can be tailored to production needs and environmental considerations.