Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolation and Characterization of Cellulose from Biomass: A Methodological Review: Isolation and Characterization of Cellulose from Biomass: A Methodological Review Hanifah, Aisyah; Sumirat, Riska; Soerya, Sarah Fitri; Aristri, Manggar Arum
Agroindustrial Technology Journal Vol. 9 No. 1 (2025): Agroindustrial Technology Journal [ATJ]
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v9i1.14568

Abstract

The isolation and characterization of cellulose from biomass have garnered increasing research interest due to cellulose’s pivotal role in supporting sustainable material innovations across various industries. This study presents a comprehensive review of recent advancements in cellulose isolation methods, including chemical, mechanical, and enzymatic techniques, emphasizing their efficiencies in yield and purity. A bibliometric analysis using VOSviewer was also conducted to map research trends, identify leading authors and institutions, and visualize keyword co-occurrence networks from publications between 2015 and early 2025. The bibliometric results revealed three major thematic clusters in cellulose research: extraction and pretreatment technologies, material characterization techniques, and structural property analysis. Publication trends indicated dynamic research developments, particularly a surge in interest following advances in green extraction technologies. Overall, this review highlights the shift towards sustainable cellulose isolation strategies, evaluating the advantages and disadvantages of various methodologies. It provides insights into the strengths and limitations of current techniques, while also outlining potential future directions for research and industrial applications. Keywords: Biomass, Bibliometric Analysis, Cellulose, Characterization, Isolation.
Analisis Penentuan Prioritas Pengelolaan Sub DAS Cikamiri Menggunakan Metode AHP: Analysis of Prioritization of Cikamiri Sub Watershed Management Using AHP Method Soerya, Sarah Fitri; Hanifah, Aisyah
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 13 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2025.013.02.11

Abstract

Perubahan tutupan lahan di Sub DAS Cikamiri berdampak pada erosi, limpasan permukaan, longsor dan banjir. Akibat dari perubahan penggunaan lahan, Sungai Cikamiri mengalami peningkatan tinggi muka air (TMA) dengan tinggi dari 0.7 m menjadi 1.5 m sehingga mengakibatkan volume air di muara Sungai Cikamiri bertambah dan menyebabkan banjir yang membuat TPT ambruk di tahun 2023 hingga masuk ke ruas jalan. Diperlukan penelitian mengenai kebutuhan pengelolaan lahan yang tepat berdasarkan pengalaman dan keikutsertaan masyarakat pada wilayah Sub DAS Cikamiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengolaan tutupan lahan daerah aliran sungai menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menyederhanakan proses penetapan prioritas untuk banyak objek dengan membandingkan beberapa objek referensi, menghindari distorsi dan masalah pembalikan peringkat. Kriteria atau faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas pada penelitian ini adalah potensi limpasan permukaan, potensi erosi,  potensi longsor dan potensi banjir.  Sehingga menghasilkan tiga alternatif, yaitu Eksisting tanpa intervensi, rencana tata ruang wilayah dan konservasi tanah dan air. Hasil penelitian menunjukkan prioritas alternatif pengelolaan tutupan lahan Sub DAS Cikamiri konservasi tanah dan air (nilai prevalensi 56.4%) memiliki peringkat prioritas tertinggi yang berpengaruh terhadap kejadian erosi, limpasan permukaan, longsor dan banjir karena diperlukan perbaikan tutupan lahan dan pengoptimalan tutupan lahan yang memiliki potensi ekologis di Sub DAS Cikamiri sehingga bisa optimal, baik dalam sisi ekonomi atau ekologis. Prioitas kedua diikuti oleh alternatif perencanaan tata ruang wilayah pada bidang ekologis (nilai prevalensi 36.2%) yang memiliki potensi peningkatan ekologis dan ekonomi yang baik. Rekomendasi konservasi tanah dan air yang bisa dilakukan di daerah hulu adalah agroforestri, silvikultur dan terasering.