Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Tingkat Kemiskinan dan Putus Sekolah terhadap Partisipasi Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan model terbaik yaitu Random Effect Model (REM), yang ditentukan berdasarkan hasil uji Chow dan Hausman. Data yang digunakan mencakup 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan selama periode 2020–2023, dengan variabel dependen partisipasi angkatan kerja serta dua variabel independen, yaitu tingkat kemiskinan dan angka putus sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja, sedangkan putus sekolah berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat kemiskinan akan menurunkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi produktif, sedangkan pengaruh putus sekolah lebih terlihat secara tidak langsung melalui penurunan kualitas tenaga kerja. Temuan ini sejalan dengan teori labour supply dan human capital, yang menyatakan bahwa kesejahteraan ekonomi dan pendidikan merupakan faktor utama dalam mendorong produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan agar pemerintah memperkuat kebijakan pengentasan kemiskinan, memperluas akses pendidikan bagi penduduk usia sekolah, serta meningkatkan pelatihan vokasional bagi masyarakat miskin. Upaya tersebut selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 tentang Decent Work and Economic Growth, yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Sumatera Selatan.