Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Qualitative Study : Factors Influencing Learning Motivation Of Final Year Students In The Tutorial Process In Faculty of Medicine Lampung University Thoriq Aziz; Dwita Oktaria; Oktafany
Medula Vol 9 No 4 (2020): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v9i4.213

Abstract

Learning motivation is important in the learning process, especially in a problem-based learning discussion or tutorials that require high learning motivation to achieve learning goals. Lerning motivation in a tutorial is influenced by a variety of factors both internal and external. Learning motivation of final year students decreased, especially during the tutorial process. This study uses a qualitative research design with a phenomenological approach. The main informants in this study were students from the class of 2015 as final year students. Data Collection through Focus Group Discussion (FGD), then the researchers also used in-depth interview techniques as data triangulation. Research data were analyzed by thematic analysis. The results of the study found various factors that influence the motivation of students learning at the final level of Faculty of medicine Lampung University in the tutorial process. We found five internal factors that increase student motivation in the tutorial process, i.e the level of intelligence, ideas, the desire to graduate immediately, the will of oneself, and the ability to communicate well. Then we found five internal factors that decrease student motivation in the tutorial process, i.e decreased health conditions, lazyness, bored, lacking self-readiness. For external factors we found five external factors that can increase or decrease student learning motivation in the tutorial process, i.e facilitators, learning materials, facilities and infrastructure, parental support and learning environtment. Then we found another one external factors that increase student motivation in the tutorial process, i.e scenarios. Then we found two external factors that reduce student motivation in the tutorial process i.e academic burden and the influence of friends.
PROBLEMA NASKH DALAM ALQURAN (KRITIK HASBI ASH-SHIDDIQIEY TERHADAP KAJIAN NASKH) Thoriq Aziz
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.801 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v3i1.2286

Abstract

Naskh-mansūkh merupakan salah satu ilmu dari beberapa ilmu Alquran yang dapat dijadikan sebagai ‘alat’ untuk memahami pesan-pesan wahyu Alquran. Naskh-mansūkh merupakan salah satu kajian yang sudah lama menjadi bahan perbincangan para ulama terdahulu. Akan tetapi, pembahasan terkait naskh-mansūkh ini masih menyisakan problem oleh sebagian ulama’ lain sehingga terdapat pro-kontra dalam menanggapi naskh-mansūkh itu sendiri. Selain problem pemahaman atas makna naskh, sebenarnya masih ada lagi problem yang oleh sementara ulama masih mempertanyakan akan “keberadaan” naskh-mansūkh dalam Alquran. Sebagian besar (jumhur) ulama’ meyakini adanya naskh dalam Alquran sementara sebagian kecil lainnya masih mempertanyakan keberadaanya. Sarjana Indonesia tampak ada yang ikut meramaikan perdebatan kajian naskh tersebut, sarjana itu ialah Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Dalam menanggapi pro-kontra tersebut dengan tegas Hasbi menempatkan posisinya pada kelompok kedua. Lalu pertanyaanya bagaimanakah Hasbi, dalam pemikirannya terkait naskh dapat berkesimpulan seperti itu? Lalu bagaimanakah upaya Hasbi dalam ‘mendamaikan’ ayat-ayat Alquran yang oleh sebagian ulama mengklaim terdapat naskh dalam Alquran? Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (literer). Penelitian ini menemukan kritik Hasbi yang menolak keras akan adanya naskh dalam Alquran. Hasbi mengemukakan argumen-argumen untuk menolak ulama yang mengakui adanya naskh, baik argumen yang berasal dari aql (rasio) maupun naql (teks). Tidak sebatas itu, Hasbi mengkompromikan ayat-ayat Alquran yang dinilai oleh sebagian ulama’ mengandung nask-mansūkh dengan metode tafsir dan takhsis. Sehingga Hasbi menegaskan tidak ada ayat yang naskh atau mansūkh di dalam Alquran.