Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Evaluation of Loose Powder Formulation of Manihot Starch and Maydis Starch with Natural Orange Sweet Potato Monika, Kris MonikaYanti; Dewi, Putu Indra Cyntia; Pasha, Ni Luh Sanjiwani Putri
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/djps.v6i2.47656

Abstract

Introduction: Starch is an inert additive and can be mixed with almost all drugs without causing a reaction. The use of natural dyes has a better level of safety compared to synthetic dyes. Objective: Comparing the physical evaluation of loose powder preparations made from maydis starch with manihot starch and the use of a natural dyes in the form of orange sweet potato. Method: Making orange sweet potato tuber extract using meseration and the solvent ethanol (95%): acetone (98%) (5:5). Then the powder preparation is made and a physical evaluation is carried out in the form of organoleptics, particle size distribution, homogeneity, humidity and flow rate. Results: The results show that the organoleptic test for each formula is good, the distribution of F2 particles is the best, the homogeneity test for each formula is good, the humidity test is that F1 is higher than F2 by 1.05 ± 0.01%, the flow speed test for F2 is better than F1 namely 23.53 ± 0.35 g/sec. Conclusion: Powder preparations made from Manihot starch are better than powder preparations made from Maydis starch.
Formulasi Krim Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus L.) dan Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) sebagai Antioksidan dan Antibakteri Yanti, Ni Luh Putu Kris Monika; Unique, I Gusti Ayu Nadia Prasta; Dewi, Putu Indra Cyntia; Putra, I Putu Gede Pramana; Sukratini, Ni Luh; Iman, Arif Al
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.634

Abstract

Penyakit kulit, mulai dari jerawat hingga psoriasis, merupakan masalah umum yang mempengaruhi banyak individu dalam masyarakat. Masalah ini tidak hanya mereduksi kepercayaan diri tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Reactive Oxygen Species (ROS) menjadi salah satu penyebab utama penyakit kulit, termasuk jerawat, melalui mekanisme peroksidasi lipid dan inflamasi. Resistensi bakteri terhadap antibiotik telah meningkat, menimbulkan tantangan dalam penanganan jerawat. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dan kumis kucing (Orthosiphon aristatus L.) serta membandingkan ekstrak tunggal dan sediaan krimnya. Metode yang dilakukan pada penilitian ini terdiri dari determinasi tanaman, pembuat ekstrak, formulasi sediaan, evaluasi sediaan fisik, uji aktivitas antioksidan, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil yang telah diperoleh aktivitas antioksidan ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus L.) dan daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berturut-turut adalah 38,95 ppm dan 24,62 ppm yang tergolong aktivitas sangat kuat, sedangkan untuk kedua sediaan krim aktivitas yang kuat ditunjukkan pada formula F3 konsentrasi ekstrak 15% karena memiliku nilai IC50 pada rentang 50-100 ppm. Perolehan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada ketiga formula baik krim daun kumis kucing dan krim daun cabai rawit bervariasi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis, dilihat dari pengujian aktivitas antioksidan dan antibakteri pada pengujian antioksidan ekstrak lebih memiliki nilai antioksidan yang baik sedangkan untuk antibakteri sediaan krim memiliki potensi dikembangkan lebih lanjut, karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis.