Saleh, Edwyn
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Odontektomi Impaksi Kaninus Maksila Bilateral Palatal dengan Anastesi Lokal Saleh, Edwyn
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.9220

Abstract

Impaksi gigi kaninus maksila yang terletak disebelah palatal umumnya tidak memberikan gejala sakit seperti gigi impaksi yang lain. Pengambilan gigi kaninus maksila yang mengalami impaksi pada dasarnya mengikuti prinsip pengambilan gigi impaksi secara umum, dengan penekanan pada pemeriksaan letak posisi gigi pada rontgen foto. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengeluarkan gigi kaninus yang impaksi, kondisi tersebut menjadi faktor predisposisi terjadinya kista dentigerous. Anak perempuan usia 15 tahun mengeluhkan adanya benjolan pada maksila bilateral sebelah palatal. Benjolan tersebut dirasakan muncul sejak satu tahun yang lalu tanpa disertai rasa sakit. Pemeriksaan radiografis menunjukkan impaksi gigi kaninus dan tumbuh miring ke arah mesial. Odontektomi dilakukan secara intraoral dengan anastesi lokal. Tindakan odontektomi berhasil dilakukan tanpa komplikasi. Pengambilan gigi impaksi bilateral kanan dan kiri sangat jarang dilakukan, namun pada laporan ini dilakukan secara bersamaan karena posisi kedua gigi kaninus dalam satu regio anterior yang berdekatan dan mengarah ke mesial atau median line. Tindakan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan pada kasus impaksi untuk menghindari trauma operasi pada pasien anak.
Pengaruh Musik Mozart terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Dokter Gigi Abdillah, Nova; Saleh, Edwyn
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v10i1.1557

Abstract

The aim of this study was to examine the influence of Mozart’s music as an instrument in reducing patient’s anxiety while visiting dentist’s clinic. 100 subjects between age of 13 - 70 years and fulfilled the inclusion criteria participated in this study. In this quasi-experimental study the subjects were questioned about their feeling of anxious before entered and after went out from the dentist’s practice room, while Mozart’s music playing during the treatment. Patient’s anxiety score were obtained by Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data were evaluated using Wilcoxon Signed Rank Test. This study showed that there ’s changes ofpatient ’s anxiety level after listening Mozart’s music during dental treatment. One patient experienced increasing of dental anxiety levels, 48patients didn ’t experience of dental anxiety level changes, and 51 patients experienced decreasing of dental anxiety levels. Result of statistical test showed p=0,000 (p 0,5) it means that there ’s a significant differences ofpatient’s anxiety levels after dental treatment with Mozart ’s music playing in dentist ’s practice room. In conclusion, Mozart ’s music can be used as an alternative instrument to reduce anxiety levels of the patient during dental treatment at the dentist’s clinic.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap tingkat kecemasan pasien yang berkunjung ke klinik dokter gigi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi-eksperimental pada 100 pasien yang berusia 13 - 70 tahun dan memenuhi kriteria inklusi subjek penelitian. Pada subjek penelitian dilakukan penilaian terhadap kecemasan sebelum masuk dan sesudah keluar dari ruang praktek dokter gigi, dimana pada saat perawatan berlangsung, diputarkan musik Mozart. Skor kecemasan dinilai dengan Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tingkat kecemasan sesudah dilakukan perawatan dengan mendengarkan musik Mozart. Satu pasien mengalami peningkatan tingkat kecemasan, 48 pasien tidak mengalami perubahan tingkat kecemasan, dan 51 pasien mengalami penurunan tingkat kecemasan. Hasil uji statistis menunjukkan hasil p=0,000 (p 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada perubahan tingkat kecemasan pasien sesudah diputarkan musik Mozart.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa musik Mozart dapat digunakan sebagai alternatif piranti untuk mengurangi kecemasan pasien yang sedang melakukan perawatan kesehatan gigi di klinik dokter gigi.
Strategi dalam Mengurangi Komplikasi Odontektomi Gigi Molar Ketiga Bawah Saleh, Edwyn
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v6i2.1885

Abstract

Odontectomy is defined as a procedure to take out a non-erupted tooth or partly- erupted tooth or remains of root which can not be done with ordinary technique, hence requiring a surgical procedure (minor surgery). Third molar of mandible teeth constitute teeth which frequently emerge in impacted condition wherein a surgical procedure needs to be done. Prior to the surgery, a careful analysis is required by approximating the difficulty level of surgery based on the position of the teeth. Furthermore, the procedure should be followed with appropriate medication during and after the surgery. There are five important things which need to be given attention in lessening complications of odontectomy, namely: (1) The surgical procedure is done as smooth as possible; (2) Wound cleansing is well-done; (3) Wound stitching is completed rather loosely; (4) Compress cold water for 24 hours postoperative; and (5) Adequate medication.Odontektomi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengambil gigi yang tidak erupsi dan gigi yang erupsi sebagian atau sisa akar yang tidak dapat diekstraksi dengan teknik biasa maka dari itu harus dilakukan pembedahan (bedah minor). Gigi molar ketiga bawah merupakan gigi yang sangat sering muncul dalam keadaan impaksi, pada kasus ini operasi pembedahan perlu dilakukan. Sebelum melakukan pembedahan sangat diperlukan analisa yang cermat dengan memperkirakan tingkat kesulitan pembedahan berdasarkan posisi dari gigi molar ketiga bawah tersebut. Selain itu juga harus di ikuti dengan penatalaksanaan selama operasi berlangsung dan setelah operasi selesai dengan pengobatan yang tepat. Ada lima hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi komplikasi pada odontektomi, yaitu: 1) Operasi dilakukan sehalus mungkin; 2) Pembersihan luka dengan baik; 3) Jahitan luka agak kendor; 4) Kompres dingin kira-kira 24 j am pasca bedah; dan 5) Pengobatan yang memadai.
Pengaruh Musik Mozart terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Dokter Gigi Abdillah, Nova; Saleh, Edwyn
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v10i1.1557

Abstract

The aim of this study was to examine the influence of Mozart’s music as an instrument in reducing patient’s anxiety while visiting dentist’s clinic. 100 subjects between age of 13 - 70 years and fulfilled the inclusion criteria participated in this study. In this quasi-experimental study the subjects were questioned about their feeling of anxious before entered and after went out from the dentist’s practice room, while Mozart’s music playing during the treatment. Patient’s anxiety score were obtained by Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data were evaluated using Wilcoxon Signed Rank Test. This study showed that there ’s changes ofpatient ’s anxiety level after listening Mozart’s music during dental treatment. One patient experienced increasing of dental anxiety levels, 48patients didn ’t experience of dental anxiety level changes, and 51 patients experienced decreasing of dental anxiety levels. Result of statistical test showed p=0,000 (p0,5) it means that there ’s a significant differences ofpatient’s anxiety levels after dental treatment with Mozart ’s music playing in dentist ’s practice room. In conclusion, Mozart ’s music can be used as an alternative instrument to reduce anxiety levels of the patient during dental treatment at the dentist’s clinic.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap tingkat kecemasan pasien yang berkunjung ke klinik dokter gigi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi-eksperimental pada 100 pasien yang berusia 13 - 70 tahun dan memenuhi kriteria inklusi subjek penelitian. Pada subjek penelitian dilakukan penilaian terhadap kecemasan sebelum masuk dan sesudah keluar dari ruang praktek dokter gigi, dimana pada saat perawatan berlangsung, diputarkan musik Mozart. Skor kecemasan dinilai dengan Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tingkat kecemasan sesudah dilakukan perawatan dengan mendengarkan musik Mozart. Satu pasien mengalami peningkatan tingkat kecemasan, 48 pasien tidak mengalami perubahan tingkat kecemasan, dan 51 pasien mengalami penurunan tingkat kecemasan. Hasil uji statistis menunjukkan hasil p=0,000 (p0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada perubahan tingkat kecemasan pasien sesudah diputarkan musik Mozart.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa musik Mozart dapat digunakan sebagai alternatif piranti untuk mengurangi kecemasan pasien yang sedang melakukan perawatan kesehatan gigi di klinik dokter gigi.