Estri, Siti Aminah Tri Susila
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Role Model di Rumah Sakit Pendidikan Kusumawati, Wiwik; Estri, Siti Aminah Tri Susila; Tinartayu, Seshy
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v14i1.2472

Abstract

Dosen pembimbing klinik pendidikan dokter tahap profesi di rumah sakit sebagai role model yang baik diperlukan untuk mengajarkan sikap perilaku, skills dan knowledge. Studi ini dilakukan untuk merumuskan konsep role model yang diharapkan oleh mahasiswa pendidikan dokter. Disain penelitian ini adalah deskriptif, cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara mendalam dengan the general interview guide approach dan observasi dengan insider observer. Lokasi penelitian pada 8 rumah sakit pendidikan FKIK UMY, penentuan sampel secara purposive dengan criterion reference, yaitu mahasiswa yang menjalani stase paling lama di bagian atau mahasiswa di bagian 4 besar pada 8 RS pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan, 70% dosen pembimbing klinik pada bagian 4 besar 8 rumah sakit pendidikan FKIK UMY merupakan role model yang baik. Berdasarkan kriteria role model dari Passi, 98% dosen pembimbing klinik menunjukkan clinical skills yang baik, 93% menunjukkan teaching skills dan personal quality yang baik. Terdapat kesesuaian terhadap role model yang diharapkan oleh mahasiswa dari hasil kuesioner, wawancara dan observasi. Rumusan role model yang baik menurut mahasiswa, yaitu mempunyai kemampuan mengajar atau teaching skills yang baik antara lain cukup waktu untuk membimbing, mampu berkomunikasi, me­motivasi mahasiswa belajar, memberikan feedback, dan memiliki pengetahuan yang luas serta up date.In clinical rotation at teaching hospital, the role of clinical teacher as a good role model was needed to teach attitude, skills and knowledge. The aim of this study is to develop concept of role model based on student’s opinions at school of medicine. This study is descriptive, cross sectional using quantitative and qualitative approach. Collecting data method conducted by distributing of questionaires, indepth interview by the general interview guide approach and direct observation by insider observer. This study conducted at 8 teaching hospitals of FKIK UMY. Sampling method by purposived and criterion refer­enced. The respondents was the students who conduct in longest clinical rotation i. e. 4 major departements at 8 teaching hospitals. This study revealed, 70% of clinical teacher in 4 major departements at 8 teach­ing hospitals is good role model. Regarding Passi’s criterias of role model, 98% of clinical teacher show good clinical skills, 93% show good teaching skills and personal quality respectively. There is similar result of concept of role model from questionaires, indepth interview and direct observation. Based on student’s opinions, a good role model should has good teaching skills such as sufficient of time to assist students, good communication skills, can motivate students, give feedback and has both wide and up date of knowledge.
Pondok Sehat sebagai Pencegahan Penyakit Skabies di Madrasah Berasrama Estri, Siti Aminah Tri Susila; Khotibudin, Muhammad
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.3909

Abstract

Skabies adalah infeksi lapisan kulit epidermis yang disebabkan oleh tungauSarcoptes scabiei. Penyakit ini mudah menular dari manusia ke manusia, dan sering ditemui pada sekelompok populasi yang tinggal di tempat bersama. Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah merupakan sekolah berasrama tingkat pertama dan atas yang menyediakan asrama untuk semua siswanya. Pada tahun 2018 terdapat 500 (36%) kejadian skabies dari 1370 santri. Usaha madrasah untuk menjaga kesehatan siswa dan lingkungan sekolah dengan menyediakan pos kesehatan pesantren (poskestren) dan kegiatan palang merah remaja. Berdasar wawancara dan observasi, belum ada sistem pengelolaan penyakit menular skabies yang komprehensif, sehingga santri yang sakit menular akan mudah menularkan penyakitnya ke santri sekitarnya. Pengelola madrasah dan poskestren menyatakan bahwa diperlukan usaha bersama dan terkoordinasi untuk mengelola penyakit menular. Melalui kegiatan pengabdian ini telah dilakukan penyusunan sistem pengelolaan penyakit menular, yang meliputi alur rujukan santri sakit, menetapkan petugas yang terlibat dalam alur rujukan dan membuat dokumen yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini. Dengan kegiatan juga telah tersedia 22 santri husada sebagai salah satu petugas yang bertugas mendeteksi santri yang sakit menular dan telah dilatih penyakit skabies. Keberhasilan kegiatan ini ditunjukkan dari kemampuan santri husada, musyrif dan poskestren menjalankan sistem dalam ujicoba selama 2 bulan.Pondok Sehat as Prevention of Scabies Disease in Boarding SchoolABSTRACT Scabies is an infection of the epidermal skin caused by Sarcoptes scabiei mites. This disease is easily transmitted from human to human and is often found in populations that live in shared places. Madrasah Mu'alimin Muhammadiyah is a first and upper level boarding school that provides dorms for all students. In 2018 there were 500 (36%) scabies events from 1370 santri. Madrasa efforts to maintain the health of students and the school environment by providing pesantren health posts and youth red cross activities. Based on interviews and observations, there is no system for handling infectious diseases that is supported, so that students who are infectious will easily pass the disease to the surrounding students. Madrasah managers and pesantren health posts stated that joint and coordinated efforts are needed to manage infectious diseases. Through this service, the disease management system has been regulated, which includes the flow of referrals for sick students, the approval of officers involved in the referral flow and making the documents needed to run the system. With the activity, 22 Husada santri were also available as one of the officers who reversed the infectious students who had been infected with scabies. The success of this activity, increased the ability to run the santri husada, musyrif and poskestren program in the trial system for 2 months. Keywords: madrasa; husada student; scabies