Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak, terutama balita usia 0-24 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor ibu, termasuk pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan pola asuh, terhadap risiko stunting pada balita di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah Classification and Regression Tree (CART) dengan sampel sebanyak 261 balita, diambil dari data sekunder laporan hasil skrining bayi dua tahun (Baduta) yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting pada Mei 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan faktor paling berpengaruh terhadap risiko stunting, dengan ketepatan klasifikasi mencapai 79,7%. Balita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki risiko stunting yang lebih tinggi dibandingkan yang diberi ASI eksklusif. Selain itu, pemberian MP-ASI dan pola asuh yang baik juga berkontribusi terhadap pencegahan stunting. Berdasarkan hasil penelitian ini menekankan pentingnya edukasi kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif sebagai langkah strategis dalam mencegah stunting. Dengan memahami faktor-faktor yang berpengaruh, intervensi yang tepat dapat dirumuskan untuk meningkatkan status gizi balita di wilayah tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengambil kebijakan dan praktisi kesehatan dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, yang masih memiliki tantangan tinggi dalam masalah gizi anak.