Astuti, Aldiella Ayu Prasetya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KLASIFIKASI FAKTOR IBU TERHADAP RISIKO TERJADINYA STUNTING MENGGUNAKAN METODE CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE (CART) (STUDI PADA BALITA USIA 0-24 BULAN DI KEC. BLULUK, KAB. LAMONGAN) Nurfirdaus, Yasmine; Afianto, Rery; Astuti, Aldiella Ayu Prasetya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36026

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak, terutama balita usia 0-24 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor ibu, termasuk pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan pola asuh, terhadap risiko stunting pada balita di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah Classification and Regression Tree (CART) dengan sampel sebanyak 261 balita, diambil dari data sekunder laporan hasil skrining bayi dua tahun (Baduta) yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting pada Mei 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan faktor paling berpengaruh terhadap risiko stunting, dengan ketepatan klasifikasi mencapai 79,7%. Balita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki risiko stunting yang lebih tinggi dibandingkan yang diberi ASI eksklusif. Selain itu, pemberian MP-ASI dan pola asuh yang baik juga berkontribusi terhadap pencegahan stunting. Berdasarkan hasil penelitian ini menekankan pentingnya edukasi kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif sebagai langkah strategis dalam mencegah stunting. Dengan memahami faktor-faktor yang berpengaruh, intervensi yang tepat dapat dirumuskan untuk meningkatkan status gizi balita di wilayah tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengambil kebijakan dan praktisi kesehatan dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, yang masih memiliki tantangan tinggi dalam masalah gizi anak.
Edutainment as a Preventive Tool for Adolescent Risk Behavior: A Systematic Analysis of HIV/AIDS Education Strategies Salsabilla, Nendy Putra; Sulistyowati, Muji; Oktaviana, Riska; Astuti, Aldiella Ayu Prasetya; Pambudi, Tesalonika Arina
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 13 No. SI1 (2025): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V13.ISI1.2025.214-226

Abstract

Background: Adolescent engagement in risky sexual behaviors, such as early sexual initiation, presents a pressing global public health concern that impacts adolescents’ physical and mental health and may influence their prospects. These behaviors increase risks of HIV/AIDS, other sexually transmitted infections, and unintended pregnancies, which can limit opportunities and affect life trajectories. According to the World Health Organization (WHO), adolescents represent around 20% of the global population, with the majority living in developing nations where resources for education and prevention are often limited. Data from Indonesia’s National Population and Family Planning Board (BKKBN) highlights this challenge, with 60% of adolescents aged 16–17, 20% aged 14–15, and 20% aged 19–20 reporting sexual activity. Objectives: This systematic review investigates the effectiveness of edutainment—a strategy combining education with entertainment—in reducing risky sexual behaviors among adolescents by preventing HIV/AIDS and promoting informed decision-making. Methods: Literature from 2014–2024 was gathered using Proquest, Google Scholar, PubMed, Elsevier, and Web of Science, with keywords including "edutainment," "prevention of casual sex," "adolescent sex education," and "sex education programs. Results: Findings indicate that edutainment approaches—utilizing interactive play and educational activities—effectively enhance adolescent and parental awareness of the risks associated with free sex and strengthen adolescent skills in self-protection and resisting inappropriate advances. Conclusion: The edutainment-based intervention model is a promising strategy for preventing risky sexual behaviors among adolescents, promoting health-conscious decision-making, and fostering protective skills.