Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Visualisasi Data Kesadaran dan Penerapan Ekonomi Sirkular di Kota Malang Menggunakan Python dan Google Colab Agstriningtyas, Alvionitha Sari; Pratama, Aziz Yulianto; Roso, Karno; Krismahardi, Adnindya
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 1 (2025): JUPIN Februari 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.963

Abstract

Krisis lingkungan global mendorong pentingnya penerapan ekonomi sirkular, sebuah pendekatan yang berfokus pada pengurangan limbah dan optimalisasi penggunaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran dan perilaku masyarakat di lima kecamatan Kota Malang terhadap konsep ekonomi sirkular. Aspek yang dikaji meliputi jenjang pendidikan, usia, pekerjaan, pemahaman konsep ekonomi sirkular serta tingkat penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan meskipun pemahaman terhadap ekonomi sirkular cukup merata di berbagai jenjang pendidikan, tingkat implementasi masih rendah. Dominasi penggunaan plastik sekali pakai menjadi salah satu tantangan utama. Penggambaran data tentang pemahaman konsep tersebut digambarkan dengan tools Python dan Google Colab, yang berhasil mengungkap kesenjangan signifikan antara pengetahuan dan praktek ekonomi sirkular di masyarakat. Penelitian ini diharapkan menjadi pijakan untuk pengambilan kebijakan yang lebih efektif dalam peningkatan penerapan ekonomi sirkular dan sekaligus memberikan kontribusi pada literatur terkait pengelolaan lingkungan berbasis data.
Potensi Kadar Amonia dan Karakteristik Pekerja terhadap Gangguan Kesehatan Peternak Ayam Petelur Subchan, Vatimatuz Zahra Andhalucya; Krismahardi, Adnindya
Buletin Keslingmas Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i2.12747

Abstract

Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya. Populasi ternak Ayam Petelur di Kabupaten Jember mengalami peningkatan dari tahun 2018 dengan 1.172.197 ekor dan pada tahun 2021 mencapai 1.227.343 ekor. Pada peternakan ayam petelur, didapatkan limbah yang kotoran ayam memiliki kandungan bahan kering 26%, dan dari terkandung nitrogen 2,94% dan sulfida 0,52% serta gas NH3 yang terbentuk dari kotoran ayam yang mengalami proses dekomposisi. NH3 mudah terserap melalui inhalasi dapat merusak saluran pernapasan bagian atas dan merusak epitel. Paparan melalui kontak kulit atau mata dengan konsentrasi rendah di udara atau larutan dapat menyebabkan iritasi kulit atau mata yang cepat. Penelitian ini mengkaji efek kadar amonia pada peternakan ayam petelur, karakteristik pekerja dan dampaknya terhadap kesehatan pekerja di peternakan ayam petelur di Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Desain penelitian observasional dengan pendekatan triangulasi melalui wawancara, kuisioner, dan observasi. Sampel penelitian terdiri dari 15 pekerja dan dua kandang ayam petelur. Pengukuran kadar amonia dilakukan dengan metode impinger dan spektrofotometer, sementara data karakteristik pekerja dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amonia rata-rata di udara kandang adalah 2,033 ppm dan 0,185 ppm. Lebih dari 50% memilih mengenakan pakaian kerja yang tidak dilengkapi APD. Penilaian kesehatan menunjukkan tidak ada keluhan iritasi mata, kulit, atau gangguan pernapasan, meskipun 6,67% pekerja melaporkan kelelahan dan diare. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kadar amonia di udara kandang dan kesehatan pekerja, tetapi tidak ada korelasi signifikan dengan durasi kerja atau penggunaan APD.
The Relationship Between Personal Hygiene and Incidence of Helminthiasis in Elementary School Students in Indonesia Krismahardi, Adnindya; Metriana, Metriana
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 9 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v9i2.858

Abstract

Helminthiasis is an infectious disease caused by parasites in the form of worms that are usually transmitted through contaminated soil. Several things can be risk factors for disability in children. Risk factors for helminthiasis include Not washing hands with soap before eating; Not using footwear when going out of the house; Washing hands without soap after defecation; Frequent nail-biting; Playing on the dirty ground; Paying less attention to the food consumed. The purpose of this study was to determine the relationship between personal hygiene which consists of hand washing behavior, using footwear, and the habit of cleaning nails to the incidence of worms in elementary school students in Indonesia. This study used a meta-analysis method with secondary data obtained on the Google Scholar online database portal. Research articles obtained from Google Scholar and have gone through a selection process with inclusion criteria will enter the meta-analysis stage using JASP software. Based on the results of the meta-analysis, the personal hygiene variable was obtained which became the highest risk factor, namely handwashing behavior with a pooled PR value of 2,944 and 95% CI of 0.696-1,465, followed by variables of behavior using footwear with a pooled PR value of 2,351 and 95% CI of 0.326-1,384 and the smallest risk factor, namely nail cleaning behavior with a pooled PR value of 2,284 and 95% CI of 0.263-1,389. The sensitivity test results have variations with an increase in the pooled PR value from the fixed effect model to the random effect model as well as the widening of the Confident Interval value. In this study, it can be concluded that the behavioral variables of washing hands, using footwear, and cleaning nails can increase the risk of helminthiasis. Prevention efforts need to be carried out by educating children and parents to improve the personal hygiene of the child. Supervision efforts from parents are also needed to minimize the risk factor of helminthiasis in children.
Risiko Kepadatan Hunian, Kebiasaan Merokok dan Riwayat Kontak terhadap Kasus Tuberkulosis Paru di Indonesia: Meta Analisis Krismahardi, Adnindya
Buletin Keslingmas Vol. 43 No. 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i1.11306

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Meskipun biasanya menyerang paru-paru, bakteri TB bisa juga menyerang organ tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang belakang, dan otak. Di Indonesia, Tuberkulosis (TB) menduduki peringkat ketiga setelah India dan China, dengan jumlah kasus mencapai 824 ribu dan menyebabkan 93 ribu kematian per tahun, atau setara dengan 11 kematian per jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor risiko seperti kepadatan hunian, riwayat kontak, dan kebiasaan merokok terhadap kejadian Tuberkulosis Paru di Indonesia. Studi ini mengadopsi metode meta-analisis dengan sumber data yang diperoleh dari Google Scholar. Hasil data sekunder dari metode meta analisis menemukan bahwa variabel Riwayat Kontak memiliki risiko 3.819 kali lebih besar, Kepadatan Hunian memiliki risiko 2.585 kali lebih besar. Selain itu, kebiasaan merokok memiliki risiko 1.840 lebih besar. Kesimpulan dari hasil meta analisis yang memiliki risiko paling signifikan terhadap kejadian Tuberkulosis paru di Indonesia adalah variabel riwayat kontak, kepadatan hunian, dan yang terendah, variabel kebiasaan merokok. Upaya pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan penyuluhan kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat menuju lebih sehat dengan menjaga kondisi rumah tetap sehat.
Potensi Kadar Amonia dan Karakteristik Pekerja terhadap Gangguan Kesehatan Peternak Ayam Petelur Subchan, Vatimatuz Zahra Andhalucya; Krismahardi, Adnindya
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i2.12747

Abstract

Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budidaya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya. Populasi ternak Ayam Petelur di Kabupaten Jember mengalami peningkatan dari tahun 2018 dengan 1.172.197 ekor dan pada tahun 2021 mencapai 1.227.343 ekor. Pada peternakan ayam petelur, didapatkan limbah yang kotoran ayam memiliki kandungan bahan kering 26%, dan dari terkandung nitrogen 2,94% dan sulfida 0,52% serta gas NH3 yang terbentuk dari kotoran ayam yang mengalami proses dekomposisi. NH3 mudah terserap melalui inhalasi dapat merusak saluran pernapasan bagian atas dan merusak epitel. Paparan melalui kontak kulit atau mata dengan konsentrasi rendah di udara atau larutan dapat menyebabkan iritasi kulit atau mata yang cepat. Penelitian ini mengkaji efek kadar amonia pada peternakan ayam petelur, karakteristik pekerja dan dampaknya terhadap kesehatan pekerja di peternakan ayam petelur di Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Desain penelitian observasional dengan pendekatan triangulasi melalui wawancara, kuisioner, dan observasi. Sampel penelitian terdiri dari 15 pekerja dan dua kandang ayam petelur. Pengukuran kadar amonia dilakukan dengan metode impinger dan spektrofotometer, sementara data karakteristik pekerja dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amonia rata-rata di udara kandang adalah 2,033 ppm dan 0,185 ppm. Lebih dari 50% memilih mengenakan pakaian kerja yang tidak dilengkapi APD. Penilaian kesehatan menunjukkan tidak ada keluhan iritasi mata, kulit, atau gangguan pernapasan, meskipun 6,67% pekerja melaporkan kelelahan dan diare. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kadar amonia di udara kandang dan kesehatan pekerja, tetapi tidak ada korelasi signifikan dengan durasi kerja atau penggunaan APD.