Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Dan Saluran Pemasaran Pepaya (Carica Papaya L) Di Kabupaten Tulungagung ( Studi kasus di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ) Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.382 KB)

Abstract

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae dan merupakan komoditi hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman pepaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk melakukan kegiatan usahatani pepaya tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui pendapatan usahatani pepaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Mengetahui bentuk saluran pemasaran pepaya yang terjadi di daerah penelitian. 3. Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan fungsi-fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, analisis farmer share, analisis margin pemasaran dan analisis rasio keuntungan dan biaya.Penelitian dilakukan di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama kurun waktu pada bulan Mei hingga Juni 2013. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. jumlah responden yang diambil sebanyak 10 orang petani sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dengan pertimbangan: a) karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, b) di desa tersebut terdapat usahatani bawang pepaya. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) analisa biaya, 2) analisa pendapatan, 3) analisa R/C ratio dan 4) analisa efisiensi pemasaran.Produksi rata-rata pepaya yang dihasilkan oleh petani responden adalah sebanyak 8360 kg dengan luas lahan rata-rata 1 hektar (ha). Harga jual rata-rata pepaya adalah Rp. 2.000 per kg, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh petani responden selama satu tahun adalah sebesar Rp. 15.004.000. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani responden adalah Rp. 14.449.000 per tahun, sehingga pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 555.000 per tahun. Sedangkan pendapatan atas total biaya untuk luas lahan rata-rata 1 hektar dengan rata-rata produksi 8360 kg dan jumlah total biaya Rp 18.530.800 adalah sebesar Rp -3.526.800 Nilai R/C atas biaya total yang diperoleh adalah sebesar 1,03 dan nilai R/C atas biaya tunai adalah sebesar -4.25.Dari 10 orang petani responden, terdapat dua pola saluran pemasaran pepaya. Pola saluran pemasaran yang paling banyak digunakan adalah pola saluran pemasaran I (60 persen). Sedangkan petani yang memilih pola saluran pemasaran II sebesar 40 persen. Untuk analisis rasio keuntungan dan biaya, petani pada pola saluran II memperoleh keuntungan terbesar yaitu 6,30. Artinya adalah petani tersebut memperoleh keuntungan sebesar 6,30 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. Sedangkan rasio antara keuntungan dan biaya yang diperoleh petani pola saluran I adalah sebesar 2,21 untuk setiap rupiah yang dikeluarkan.
PERAN PENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERAN KELOMPOK TANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.347 KB)

Abstract

Abstract Agriculture is one sector that has a significant role and makes it a major sector that sustains the lives of people in Indonesia, this is because the agricultural sector is still the main livelihood of the majority of the population today. Indonesia is an agricultural country which has very good potential in the world of agriculture, with land that supports and climate suitability that supports the running of the agricultural system and contributes greatly to the economy of farmers. However, currently agriculture is not so important in the economic changes of the farming community, this is due to several factors that make agriculture reluctant to become a farmer. Currently the farmer group is in an unstable position because it is in a period that can be said to be unstable. The role of extension workers is currently quite significant for the advancement of the agricultural sector in Indonesia. High hopes for success from counseling to become one of the agents of change for farmers so they want to work again to become whole farmers. The role of instructors here includes educators, leaders and also as advisors. Counseling performs its role in the hope of maximizing the existence of farmer groups which are currently being abandoned by farmers. However, if it is reviewed by farmer groups, it has an important meaning and a big role in agriculture. Keywords: counseling, the role of farmer groups, agents of change
AnalisisPergeseranPolaPemberdayaanPerempuanDalamUpayaPeningkatanPerekonomianKeluargaPetani (Studi Kasus DiKecamatanBesukiKabupatenTulungagung) HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.555 KB)

Abstract

Pola pemberdayaan perempuan dalam upaya peningkatan perekonomian keluarga petani menjadi sebuah analisia yang harus dilakukan sebagi upaya memberikan motivasi bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Besuki. Sekarang ini sudah banyak para petani yang beralih profesi, dengan berbagai latar belakang namun hal tersebut ternyata memberikan dampak buruk bagi keutuhan rumah tangga petani, beberapa alih ptofesi yang dijadikan masyarakat adalah dengan bekerja keluar negeri untuk menjadi TKI tanpa mereka mengetahui resiko yang akan terjadi. Peran perempuan dalam keluarga menjadi sangat penting, hal tersebut dikarenakan mereka menjadi salah satu ujung tombang demi keberlangsungan kehidupan keluarga petani, untuk itu perlu adanya pemberdayaan perempuan yang mana harus diiringi oleh peran aktif steakholder sebagai penguat kapasitas pola pemberdayaan yang dilakukan. Kata Kunci: pemberdayaan, perempuan, keluarga petani
Pendampingan Program Pemenuhan Kebutuhan Pangan Melalui Hidroponik Menggunakan Media Botol Bekas di Kabupaten Tulungagung: Indonesia Herry Nur Faisal; Mufida Diah Lestari
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.975 KB) | DOI: 10.36563/pengabdian.v1i1.259

Abstract

Abstract Community service eitb the frmst of meeting the food needs fulfillment program throught hydroponics using bottles media in Tulungagung Regency has the aim of providing an understanding to the sommunity especially those living in urban areas crops using the hydroponic method as well as providing home garden use as an effort to fulfill food needs hiuseholds using used bottles and can still be used. The expextation of this program is that can foster community interest in consuming vegetables, able to fulfill daily needs, maximizing the fungtion of the yard and also becoming a pilot project for other regions to be able to develop suitable crops using hrotikultural methods but at a cheaper and more efficient cost. Abstrak Pengabdian kepada masyarakat dengan format pendapingan program pemenuhan kebutuhan pangan melalui hidroponik menggunakan media botol bekas di Kabupaten Tulungagung memiliki tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya yang tinggal di perkotaan bahwa mereka dapat bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik serta memberikan pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga dengan menggunakan botol bekas dan masih bisa dipakai. Harapan dari berjlanannya program ini adalah dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayur, mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memaksimalkan fungsi pekarangan dan juga menjadi pilot projeck bagi daerah lain untuk dapat mengembangkan cocok tanam dengan menggunakan metode hortikultura namun dengan biaya yang murah dan lebih efisien.
Penyuluhan Metode Pemasaran Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) melalui Media Online di Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Mufida Diah Lestari; Herry Nur Faisal
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.454

Abstract

Abstract The marketing counseling program for cayenne pepper (Capsicum frutescens L) is deemed necessary to provide insight to the public about the efficiency of the chili marketing process so that it has a high sellinh value. Cayenne pepper is one of the superior products of farmers in Kendalbulur village, Boyolangi District Tulungagung Regency because most of the farmers in the area grow cayenne pepper becausethey feel that the soil conditions are suitable for planting cayenne pepper. The hope of providing counseling to the community on how to market cayenne peper so that people have an understanding of selling their harvest in the right way. The marketing prosess of cayenne pepper is considered traditional so far, to further develop the marketing process, a new method is carried out by selling thorugh online media. Abstrak Program penyuluhan pemasaran tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L)dirasa diperlukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang efisiensi prosen pemasran cabai supaya memiliki nilia jual yang tinggi. Cabai rawit menjadi salah satu produk unggulan petani di desa Kencalbulur Kecamatan Bayolangu Kabupaten Tulungagung karena sebaagin besar petani yang ada didaerah tersebut banyak yang menanam cabai rawit karena dirasa kondisi tanahnya sesuai untuk ditanami cabagi rawit. Harapan dari pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai bagaimana cara pemasaran cabai rawit agar supaya masyarakat memiliki pemahaman mengenai penjualan hasil panennya dengan cara yang tepat. Proses pemasaran tanaman cabai rawit dianggap selama ini masih tradisional, untuk lebih mengembangkan proses pemasran dilakukan sebuah metode baru dengan menjual melalui media online.
Penyuluhan Pengendalian Wereng pada Tanaman Padi dalam Bentuk Gerakan Pengendalian (Gerdal) di Desa Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Mufida Diah Lestari; Herry Nur Faisal; Yuniar Hajar Prasekti; Ermawati Dewi; Chusnatul Ulaela Sajali; Umi Nur Solikah
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v3i1.792

Abstract

Gerakan pengendalian OPT pada tanaman padi merupakan sebuah rangkaian kegiatan usaha tani yang sangat penting untuk dilaksanakan karena sebagai bentuk perlindungan tanaman dan merupakan benteng terakhir dalam rangka usaha pengamanan produksi. Pengendalian OPT dilaksanakan dalam bentuk Gerdal (gerakan Pengendalian) yang artinya pengendalian dilakukan secara bersama-sama dan dalam wantuk yang bersamaan agara mendapatkan hasil yang optimal. Gerakan dilakukan di laksanakan atas dasar adanya laporan serangan OPT wereng pada tanaman padi di wilayah tersebut dan telah dilakukan pengecekan oleh mantri tani dan POPT Kecamatan, pengendalian dilakukan apabila populasi OPT telah melewati ambang batas yang bisa ditoransi tanaman. Untuk mendapatkan efektivitas aplikasi pestisida perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: waktu pengendalian OPT, pengendalian dengan menggunakan nozel, cara penggunaan dengan menggunakan masker dan menghindari makan dan minum.
STRATEGI PEMASARAN USAHA SAYURAN HIDROPONIK DI IJAL FARM TULUNGAGUNG Herry Nur Faisal
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v18i2.4001

Abstract

This study aims to determine income, marketing channels, and determine hydroponic marketing strategies at Ijal Farm, Tulungagung Regency. This study uses a descriptive qualitative analysis method using SWOT analysis. The results of the study indicate that the position of the Ijal Farm farming business is in quadrant 1, which means that the strength of Ijal Farm, Tulungagung Regency in marketing hydroponic vegetables is greater than its weaknesses and there are more opportunities than threats. The recommended strategy is an aggressive strategy, meaning utilizing the strengths and capabilities of Ijal Farm to overcome existing weaknesses and threats. The marketing strategy used is to sell directly to customers who have been recorded or around residential areas or greenhouses, increase promotions to minimarkets, supermarkets and frozen markets in Tulungagung Regency and conduct promotions through social media to expand the promotional network
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KRIPIK TEMPE DI KECAMATAN TUGU KABUPATEN TRENGGALEK Herry Nur Faisal
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v19i1.4452

Abstract

Tempeh chips are snacks made by thinly slicing soybean tempeh and frying it. Tempeh chips are delicious and can be a popular snack in many places. Soybean tempeh itself is a typical Indonesian food made from soybean seeds fermented by the Rhizopus Oligosporus fungus or also called Rhizopus Oryzae.The research was conducted to determine the level of income earned by tempeh chips business entrepreneurs in Tugu District, Trenggalek Regency.In the method of determining the sample population of respondents in the research of tempeh chips business in Tugu sub-district amounted to 14 businesses, while to determine the respondents as a sample only took a sample of 8 businesses. Using primary data because sampling by conducting interviews with respondents directly. The results of this study indicate that the income earned by entrepreneurs of tempeh chips business in Tugu sub-district of Trenggalek district is Rp. 1,768,884. from the results of the analysis obtained from the calculation of R / C ratio of tempeh chips business in Tugu sub-district of Trenggalek district is 1.59. Based on the R / C ratio criteria, the tempeh chips business in the Tugu sub- district of Trenggalek district is feasible to develop. The feasibility of the tempeh chips business in the Tugu sub-district of Trenggalek district is influenced by the selling price of production because the tempeh chips business requires sufficient costs and the price of materials that use imported soybeans.