Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usaha Pembibitan Sengon di Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Christa Hermylina; Yuniar Hajar Prasekti; Ida Syamsu Roidah
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 4, No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v4i2.1088

Abstract

The sengon nursery business is inseparable and is related to business income and marketing channels in this activity. To achieve maximum effort in income, it is also considered in the marketing process to make it more optimal. The purpose of this study was to determine the cost of the sengon seed in one production, the amount of income received by farmers, and the amount of R/C in the sengon seed. The research method used direct interviews with sengon seed farmers. Sampling was random sampling and obtained as many as 35 respondents. This research was conducted in Kedunglurah Village, Pogalan District, Trenggalek Regency for approximately 1 month in May-June 2020. The data analysis method used is total costs, revenue, and R/C ratio. The results that the cost of the sengon seed was a fixed cost of Rp552.750,00 and variable costs of Rp212.770.650,00 and the total cost of Rp217.323.400,00. The revenue from the sengon seed is Rp1.034.000.000,00 with an income of Rp826.676.600,00 with an average of Rp23.333.617,10. Meanwhile, the R/C Ratio yielded a result of 4.76, which means that the sengon plant breeding business is profitable for farmers.Usaha pembibitan sengon ini tidak terlepas dan berkaitan dengan pendapatan usaha dan juga saluran pemasaran dalam kegiatan ini. Untuk mencapai usaha yang maksimal dalam pendapatan juga diperhatikan juga dalam proses pemasaran agar lebih optimal. Tujuan penelitian ini mengetahui besaran biaya dari usaha pembibitan sengon dalam satu kali produksi, besaran pendapatan yang diterima petani, dan besaran R/C dalam usaha pembibitan sengon. Metode penelitian menggunakan wawancara langsung petani pembibitan sengon. Pengambilan sampel secara random sampling dan didapatkan sebanyak 35 responden. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek selama kurang lebih 1 bulan pada bulan Mei-Juni 2020. Metode analisis data yang digunakan biaya total, pendapatan, penerimaan, R/C ratio. Hasil penelitian bahwa biaya usaha pembibitan tanaman sengon yaitu biaya tetap sebesar Rp552.750,00 dan biaya variabel sebesar Rp212.770.650,00 serta biaya total keseluruhan sebesar Rp217.323.400,00. Penerimaan usaha pembibitan tanaman sengon sebesar Rp1.034.000.000,00 dengan pendapatan sebesar Rp826.676.600,00 dengan rata-rata Rp23.333.617,10. Sedangkan R/C Ratio didapatkan hasil sebesar 4,76 yang dapat diartikan bahwa usaha pembibitan tanaman sengon ini menguntungkan untuk para petani pembibitan
Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung) Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.209 KB)

Abstract

Padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Jumlah penduduk diIndonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, permintaan berassemakin besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Untuk itu,diperlukan usaha serius untuk menjaga ketahanan pangan nasional maupun rumah tangga.Upaya peningkatan produksi padi untuk mempertahankan swasembada beras di JawaTimur menghadapi berbagai masalah. Masalah tersebut berupa kendala fisik, biologismaupun sosial ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemerintah perlumengambil kebijakan dalam pengembangan padi agar dapat mencapai hasil yang lebihbaik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan pendapatan usahatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Analisis dengan menggunakan purposivesampling. Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Tamanan Kecamatan/ KabupatenTulungagung dengan subyek penelitian adalah petani penangkar benih padi Ciherang.Data diperoleh dari sumber data primer (petani) dan sekunder (data dari Dinas Pertanianatau dnais lain yang terkait). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan adalahwawancara (interview) secara langsung. Untuk menganalisa mengetahui tingkat efisensiusaha tani penangkar benih padi Ciherang, rumus R/C Rati digunakan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk membuat usaha tani penangkarbenih padi Ciherang, seorang membutuhkan biaya produksi yang meliputi biaya sewatanah, biaya tenaga kerja, dan biaya sarana produksi. Besaran biaya untuk sewa tanahadalah Rp. 5.900.000,-/Ha dalam satu musim tanam. Biaya yang dibutuhkan untuk tenagakerja adalah Rp. 6.860.000,-/ Ha dan Rp. 1.540.000,- / Ha untuk biaya sarana produksidalam satu kali musim tanam. Dengan demikian, besaran biaya produksi adalah Rp.14.300.000,- / Ha dalam satu kali musim tanam. Adapun hasil yang diterima (pendapatan)petani sebesar Rp. 22.000.000,-/ Ha dalam satu kali masa tanam. Tingkat efisiensi usahatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung pada lahan 1 Ha sebesar 1,538. Hal ini berarti petani bahwapetani mendpatkan keuntungan karena nilai rasio lebih besar sama dengan 1. Dengandemikian, usaha tersebut layak dikembangkan karena output yang dihasilkanmenguntungkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis merekomendasikankepada: (1) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur untuk menggunakan hasil penelitianini sebagai salah satu bahan pertimbangkan dalam mengambil kebijakan dalammeningkatkan pendapatan usaha tani benih padi Ciherang; (2) Pemerintah KabupatenTulungagung untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai data tentang kondisipertanian di Tulungagung khususnya tentang pertanian padi dan pengembangannya; (3)Petani Padi Ciherang untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangannyadalam pengelolaan usahanya agar mencapai hasil yang maksimal; (4) Peneliti laindiharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber pustaka dan data sekunder.
ANALISA KELAYAKAN USAHA KERUPUK SAPI DAN KERUPUK KERBAU Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.485 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetahui besar nilai dari penerimaan, biaya, keuntungan, efisiensi dan profitabilitas usaha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung.Metode dasar dari penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara sengaja ( purposive ) yaitu di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung. Di desa tersebut dipilih sebagai daerah penelitian karena terdapat kegiatan usaha pembuatan kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau. Pengambilan jumlah sampel responden dilakukan dengan cara sensus yakni dengan mencatat semua responden. Adapun jumlah responden sebanyak tiga orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan pencatatan.Hasil penelitian selama April 2016 menunjukkan, bahwa rata-rata penerimaan yang diterima para responden sebagai pengusaha produsen kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau adalah sebesar Rp. 45.180.333,33, sedangkan untuk rata-rata biaya total yang telah dikeluarkan dalam kegiatan usaha sebaesar Rp. 33.008.123,59, dan untuk rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.838.876,41. Usaha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung termasuk menguntungkan dengan nilai profitabilitas sebesar 36 %.Usaha produksi kerupuk kulit sapi dan kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung adalah termasuk usaha yang efisien ditunjukkan dengan hasil perhitungan R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 1,37 yang didapat dari hasil perbandingan antara rata-rata penerimaan total dengan rata-rata biaya total yang dikorbankan.
PERAN WANITA TANI DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA KELUARGA PETANI Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.397 KB)

Abstract

Seiring perkembangan zaman wanita tidak lagi dianggap lemah. Wanita zaman sekarang telah menjalani peran ganda. Selain berperan sebagai ibu rumah tangga, mereka juga turut berperan dalam ekonomi karena tuntutan kebutuhan keluarga yang semakin meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang dilakukan wanita tani dalam menunjang perekonomian rumah tangga keluarga petani di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang wanita tani. peneliti mengambil data dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sample dengan mengambil subjek penelitian yang memenuhi kriteria. Dimana kriteria tersebut dibuat oleh peneliti sendiri.Hasil penelitian ini menunjukkan peran wanita tani dalam menunjang perekonomian rumah tangga keluarga petani di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung , para wanita tani telah ikut ambil bagian dalam menambah pendapatan keluarga untuk membantu suami yang penghasilannya kecil. Selain bekerja menjadi wanita tani, mereka tidak melupakan tanggung jawab mereka sebagai ibu rumah tangga. Secara otomatis perannnya menjadi ganda, yaitu menjadi ibu rumah tangga dan sebagai istri yang bekerja
ANALISIS DAYA SAING AGRIBISNIS BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) Di Kabupaten Tulungagung Yuniar Hajar Prasekti
Jurnal AGRIBIS Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1598.892 KB)

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to measure the profitability of shallot farming financially and economically, to assess the competitiveness of shallot commodities against competitive advantage and comparative advantage. The research method used is using a comparative advantage approach and competitive advantage. Comparative advantage can be analyzed using the Domestic Resource Cost Ratio (DCRC) approach. The DCRC value can be obtained using the PAM (Policy Analysis Matrix) analysis method. Determination of the sample area is done by using multistage sampling based on the broadest sub-districts and commodity producing villages, namely Sumbergempol and Rejotangan Districts. The results showed that the yield of red onion farming calculated using the actual price received by farmers showed that the average income received was 220,000,000 while the expenditure was 49,560,000 and the profit earned was 170,420,000. Based on the results of the PAM analysis shows that financially and economically, onion farming in Tulungagung Regency is able to provide benefits. Based on the results of PAM analysis, it shows that financially and economically, onion farming in Tulungagung District has a competitive advantage and comparative advantage. R/C ratio shows that financially every rupiah the sacrificed farming costs can produce a profit of 3.44 rupiah per hectare of land.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat keuntungan usahatani bawang merah secara finansial dan ekonomi, untuk mengkaji daya saing komoditas bawang merah terhadap keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif dapat dianalisis dengan pendekatan Domestic Resource Cost Ratio (DCRC). Nilai DCRC dapat diperoleh menggunakan metode analisis PAM (Policy Analysis Matrix) Penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara menggunakan multistage sampling berdasarkan kecamatan dan desa penghasil komoditas bawang merah yang terluas yaitu Kecamatan Sumbergempol dan Kecamatan Rejotangan.Hasil penelitian menunjukkan hasil keuntungan usaha tani bawang merah yang dihitung dengan menggunakan harga aktual yang diterima oleh petani menunjukkan, bahwa rata-rata penerimaan yang diterima  sebesar  220.000.000 sedangkan pengeluaran  sebesar 49.560.000 dan keuntungan yang diperoleh adalah  170.420.000. Berdasarkan hasil analisis PAM menunjukkan bahwa secara finansial maupun ekonomis usahatani bawang merah di Kabupaten Tulungagung mampu memberikan keuntungan. Berdasarkan hasil analisis PAM menunjukkan bahwa secara finansial maupun ekonomis usahatani bawang merah di Kabupaten Tulungagung memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif.  R/C rasio menunjukkan bahwa secara finansial setiap rupiah biaya usahatani yang dikorbankan mampu menghasilkan keuntungan sebesar 3,44 rupiah per hektar lahan.
FAKTOR SOSIAL EKONOMI MEMPENGARUHI RESPON PETANI TEBU YUNIAR HAJAR PRASEKTI
Jurnal AGRIBIS Vol. 6 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.199 KB)

Abstract

ABSTRAK Keberhasilanpetanidalammengelolausahatanitebusangatdipengaruhi oleh peransertapetanisendiriyaitufaktorsosialekonomi.Metodepengambilansampelmenggunakan simple random sampling, denganjumlahsampelsebanyak 30 responden. Analisis data yang digunakanadalah uji X2 (chi kuadrat). Hasil penelitiandimanaresponpetaniteburakyat yang berpengaruhterhadapfaktorsosialadalahumur, pendidikan, dan pengalamanbertani; sedangkanuntukfaktorekonomiadalahluaslahan dan dayaproduksi. Kata Kunci: respon, teburakyat, dan faktor
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gabrie pinus) Studi Kasus Di BBI Bolorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung YUNIAR HAJAR PRASEKTI; Irfan Yahya Hadianto
Jurnal AGRIBIS Vol. 7 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.812 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v7i1.285

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian terkait dengan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang untuk mengetahui pendapatan petani pembenihan ikan lele di Kabupaten Tulungagung. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus, selain itu untuk analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Pelaksaan penelitian tersebut dilaksanakan tanggal 2 Februari – 28 April 2020. Hasil penelitian menunjukkan Balai Benih Ikan Bolorejo melakukan sistem pembenihan ikan lele sangkuriang menggunakan dua sistem yakni alami dan buatan. Pendapatan yang paling besar terdapat pada sistem buatan sebesar Rp 3.000.000/siklus pemijahan dan pendapatan Rp 2.000.000/siklus pemijahan untuk sistem alami. Sedangkan untuk Benefit Cost Ratio pada sistem buatan sebesar 1,4 dan 1,1 untuk sistem alami. Kata Kunci: analisis usaha, pembenihan, ikan lele sangkuriang ABSTRACT The research objective is related the catfish sangkuriang to determine the income of catfish farmers in Tulungagung Regency. The sampling method was carried out by census, in addition to data analysis using qualitative and quantitative. This research was on 2 February - 28 April 2020. The results showed that the Bolorejo Fish Seed Center carried out a catfish sangkuriang system using a natural system and an artificial system. The highest income is found in artificial systems, amounting to Rp. 3,000,000/spawning cycle and Rp. 2,000,000/spawning cycle for natural systems. Meanwhile, the Benefit Cost Ratio for artificial systems is 1.4 and 1.1 for natural systems. Keywords: analysis business, hatchery, catfish sangkuriang
FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI JAMUR TIRAM DI TULUNGAGUNG Yuniar Hajar Prasekti; bekti bayu nugroho
Jurnal AGRIBIS Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.607 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v7i2.391

Abstract

ABSTRAK Pemilihan jamur tiram sebagai komoditas pengembangan usaha industri kecil di Tulungagung relatif mudah dan cepat dibandingkan budidaya komoditas lainnya. Selain itu permintaan akan jamur tiram di pasaran semakin tahun semakin meningkat. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis faktor sosial ekonomi jamur tiram di Tulungagung. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan uji kelayakan usaha dengan metode perhitungan Benefit cost ratio (B/C). Hasil penelitian menunjukkan industri kecil jamur tiram di Tulungagung layak diusahakan serta memiliki nilai jual tinggi. Kata Kunci: faktor, sosial dan ekonomi, jamur tiram ABSTRACT The selection of oyster mushrooms as a commodity for developing small industrial enterprises in Tulungagung is relatively easy and fast compared to the cultivation of other commodities. In addition, the demand for oyster mushrooms in the market is increasing every year. The purpose of this study was to analyze the social and economic factors of oyster mushrooms in Tulungagung. The data analysis technique in this study uses a business feasibility test with the B/C Ratio calculation method. The results showed that the oyster mushroom small industry in Tulungagung was feasible to be developed. Keyword: factor, social and economic, oyster mushroom
Penyuluhan Pengendalian Wereng pada Tanaman Padi dalam Bentuk Gerakan Pengendalian (Gerdal) di Desa Boyolangu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Mufida Diah Lestari; Herry Nur Faisal; Yuniar Hajar Prasekti; Ermawati Dewi; Chusnatul Ulaela Sajali; Umi Nur Solikah
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v3i1.792

Abstract

Gerakan pengendalian OPT pada tanaman padi merupakan sebuah rangkaian kegiatan usaha tani yang sangat penting untuk dilaksanakan karena sebagai bentuk perlindungan tanaman dan merupakan benteng terakhir dalam rangka usaha pengamanan produksi. Pengendalian OPT dilaksanakan dalam bentuk Gerdal (gerakan Pengendalian) yang artinya pengendalian dilakukan secara bersama-sama dan dalam wantuk yang bersamaan agara mendapatkan hasil yang optimal. Gerakan dilakukan di laksanakan atas dasar adanya laporan serangan OPT wereng pada tanaman padi di wilayah tersebut dan telah dilakukan pengecekan oleh mantri tani dan POPT Kecamatan, pengendalian dilakukan apabila populasi OPT telah melewati ambang batas yang bisa ditoransi tanaman. Untuk mendapatkan efektivitas aplikasi pestisida perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: waktu pengendalian OPT, pengendalian dengan menggunakan nozel, cara penggunaan dengan menggunakan masker dan menghindari makan dan minum.
PERAN KELEMBAGAAN PETANI DALAM PENINGKATAN DAYA SAING AGRIBISNIS KOPI DI DAERAH PEGUNUNGAN KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Prasekti, Yuniar Hajar; Lestari, Mufida Diah; Ulaela Sajali, Chusnatul
Jurnal AGRIBIS Vol. 11 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/agribis.v11i1.1459

Abstract

Kelembagaan pertanian memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kelembagaan petani dalam meningkatkan daya saing agribisnis kopi di daerah pegunungan, dengan fokus pada kelompok tani dan koperasi tani sebagai bagian dari struktur kelembagaan. Kelembagaan petani, yang mencakup kelompok tani dan koperasi, memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas produksi, memperluas akses pasar, serta memperkuat kesejahteraan petani kopi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap petani kopi di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani dan koperasi tani berperan penting dalam menyediakan pelatihan budidaya kopi, pengolahan pascapanen, serta pemasaran kolektif produk kopi. Selain itu, kelembagaan ini juga berfungsi sebagai saluran untuk akses modal dan bantuan pemerintah yang mendukung produktivitas petani. Meskipun demikian, terdapat tantangan terkait manajemen kelembagaan, partisipasi anggota yang masih rendah, dan fluktuasi harga pasar yang mempengaruhi pendapatan petani. Penelitian ini menyarankan perlunya penguatan kapasitas kelembagaan petani, peningkatan keterlibatan anggota dalam pengelolaan koperasi, serta pengembangan diversifikasi produk kopi untuk meningkatkan daya saing agribisnis kopi di daerah pegunungan.