Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN PEMBERDAYAAN DAN KEMANDIRIAN DESA DALAM RANGKA OTONOMI DAERAH DWI IRIANI MARGAYANINGSIH
Publiciana Vol. 8 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan merupakan suatu rangkaian tindakan yang sistematis dan melibatkan berbagai komponen organisasi formal dan non formal. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu pergerakan [ movement] untuk menghimpun kekuatan dan kemampuan masyarakat beserta lingkungannya.Strategi pemberdayaan masyarakat tersebut tidak dapat di implentasikan jika tidak disertai dengan sejumlah sumber-sumber kewenangan, manajemen, program dan pembiayaan. Dalam kaitan tersebut pemberdayaan masyarakat harus didasarkan pada asumsi bahwa masyarakat adalah pemilik kewenangan sekaligus actor yang menentukan kebutuhan dan strategi untuk mencapai kebutuhan tersebut. Otonomi daerah yang bertujuan untuk membangun partisipasi yang seluas-luasnya agar potensi yang ada dapat berkembang secara optimal;  maka harus dibarengi dengan perbaikan-perbaikan yang mendasar. Pemberian otonomi yang diwujudkan dalam UU No.32 Tahun 2004, merupakan perwujudan dari proses pemberdayaan rakyat dalam kerangka demokrasi dimana daerah Kabupaten/ Kota merupakan unit pemerintahan terdekat dengan rakyat, diberikan keleluasaan untuk berekspresi menyangkut kebutuhan daerahnya sendiri guna memperlancar pembangunan daerah. Otonomi daerah merupakan perwujudan pelaksanaan asa desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintah yang membagi kekuasaan secara vertical. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KEMISIKINAN Dwi Iriani Margayaningsih
Publiciana Vol. 9 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan haruslah menempatkan rakyat sebagai pusat perhatian proses pembangunan harus menguntungkan semua pihak. Masalah kemiskinan yang merupakan kelompok rentan dan meningkatnya pengangguran perlu mendapat perhatian utama karena bisa menjadi penyebab instabilitas yang akan membawa pengaruh negative seperti bangsanya ikatan-ikatan sosial dan melemahnya nilai-nilai serta hubungan antar manusia.Karena itu untuk meningkatkan pertumbuhan yang adil tanpa mengecualikan rakyat miskin diperlukan kemandirian dengan cara membudayakan masyarakat dengan potensi yang dimiliki agar dapat dikembangkan.
PERAN KELOMPOK WANITA TANI DI ERA MILENIAL Dwi Iriani Margayaningsih
Publiciana Vol. 13 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.171 KB) | DOI: 10.36563/publiciana.v13i1.205

Abstract

Kelompok Wanita Tani merupakan wadah bagi masyarakat, khususnya kaum wanita untuk mengelola serta mengekspresikan berbagai pemikiran dibidang pertanian serta sebagai sarana memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan bagi anggota kelompok, sehingga kegiatan kelompok yang diharapkan dapat kreatiT dan mengikuti perkembangan zaman. Masalah yang diteliti mengenai bagaimana Peran Kelompok Wanita Tani di Era Milenial dan Taktor-Taktor pendorong dan penghambat Per an KelompokTani di Era Milenial. Metode penelitian yang dipakai adalah diskriptif kualitatif karena peneliti ingin memberikan gambar an yang jelas tentang Per an Kelompok WanitaTani di Era Milenial. Hasil penelitian diperoleh bahwa Kelompok Wanita Tani Sumber Lestari telah melakukan berbagai perannya yang memberikan manfaat positif diantaranya sebagai ruang belajar melalui kegiatan rutin dan pelatihan yang diberikan sebagai wajana Kerjasama dalam usaha usaha kesejahteraan bagi masyarakat dan meningkatkan kreatifitas dalam pengelolaan pertanian untuk meningkatkan pendapatan Kata Kunci : Peran, Wanita, Era Milenial
Implementation Of the Village Company Program for Citizens (SADEWA) For Community Welfare Nunun Nurhajati; Laily Purnawati; Angkasawati; Dwi Iriani Margayaningsih
International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Vol. 3 No. 2 (2024): June
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sj.v3i2.315

Abstract

Kendalbulur Village is one of the villages in Tulungagung and has the only Village Compensation for Residents (SADEWA) program. This program is intended for underprivileged communities that have not yet entered the integrated social welfare data (DTKS). The Compensation Program from Villages for Residents (SADEWA) is provided to increase residents' income, improve the welfare of village communities, and accommodate various economic business activities in village communities. This research study focuses on analyzing the implementation of the SADEWA program based on Merilee S. Grindle's policy implementation theory in Kendalbulur Village, Boyolangu subdistrict, Tulungagung district. Descriptive qualitative research is the chosen method, which collects data using interviews and observations using purposive sampling. The SADEWA program provides health subsidies, non-academic education subsidies, agricultural subsidies, and Land and Building Tax (PBB) subsidies. The local community has felt the benefits of this program because it has improved their welfare. However, obstacles still need to be found, namely the need for more innovation in tourism development.