Preferensi habitat menunjukkan kesukaan suatu organisme terhadap berbagai pilihan sumberdaya dalam habitat. Habitat lobster (Panulirus spp.) umumnya di perairan yang mempunyai terumbu karang yang kondisinya baik. Teluk Staring merupakan satu-satunya lokasi penangkapan benih lobster di perairan Sulawesi Tenggara, yaitu terdapat di perairan Bororo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi benih lobster pada habitat yang sering ditemukan di perairan Bororo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2019. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja di perairan ini sebagai tempat penangkapan benih lobster kemudian ditentukan 3 stasiun untuk pengambilan sampel dan pengukuran parameter kualitas air, yaitu di sekitar mangrove (stasiun I), perairan ditumbuhi lamun (stasiun II), dan perairan dekat terumbu karang (stasiun III). Masing-masing stasiun ditempatkan secara acak 15 alat tangkap “pocong-pocongâ€. Sample lobster yang ditemukan dari setiap stasiun dihitung jumlahnya untuk mengetahui kelimpahannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa benih lobster yang terbanyak (52 individu) ditemukan di stasiun III, kemudian disusul stasiun I (25 individu), sedang yang paling sedikit kelimpahannya ditemukan di stasiun II (13 individu). Data ini menjelaskan bahwa perairan yang berdekatan dengan terumbu karang lebih disukai (much preferred) oleh benih lobster dibandingkan dengan perairan disekitar hutan mangrove atau perairan yang ditumbuhi lamun. Hal ini menggambarkan pergerakan benih lobster di perairan ini kemungkinan tidak terlalu luas yaitu berkumpul disekitar terumbu karang dan bermigrasi disekitarnya di perairan dekat hutan mangrove dan padang lamun.Kata Kunci: Benih Lobster, perferensi habitat, terumbu karang, lamun dan mangrove