ABSTRACT Modern baby gymnastics is an effective way of stimulation based on developmental kinesiology and primitive reflexes according to developmental stages. Baby gymnastics should only be applied to healthy children. If the child is sick, such as diarrhea and fever, then this exercise must be suspended. This study aims to determine the effect of baby exercise on the development of babies aged 3-13 months in the Langsa City Health Center Working Area. The research design used is quantitative research with a quasi-experimental design. The number of samples in this study was 20 babies 3-13 months who were divided into 2 groups, namely 10 babies in the experimental group (doing baby gymnastics) and 10 babies who did not do baby gymnastics. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Mann-Whitney test. The results of the study showed that the majority of babies who did baby gymnastics had appropriate development as many as 6 babies (60%) with an average development score of 8.3, median 9 and babies who did not do baby gymnastics mostly had questionable development as many as 5 babies. (50%) with an average development score of 7.2. There is an influence of baby exercise on the development of babies aged 3-13 months in the Langsa City Health Center Working Area with a p-value of 0.019 (p<0.05). The conclusion of this research is that there is an influence of baby exercise on the development of babies aged 3-13 months in the Langsa City Health Center Working Area. It is hoped that mothers will receive provision and simulation of baby exercise from local health workers so that they can carry out baby exercise independently which is beneficial for the development of babies aged 3-13 months. Keywords: Baby Gymnastics, Baby Development, Age 3-13 Months ABSTRAK Senam bayi modern adalah salah satu cara stimulasi yang efektif yang berdasarkan kinesiology perkembangan dan reflek primitif sesuai dengan tahapan perkembangan. Senam bayi hanya boleh diterapkan pada anak yang sehat. Jika anak sakit seperti diare dan demam, maka senam ini harus ditangguhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam bayi terhadap perkembangan bayi usia 3-13 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 bayi 3-13 bulan yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu 10 bayi menjadi kelompok eksperimen (melakukan senam bayi) dan 10 bayi yang tidak melakukan senam bayi. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang melakukan senam bayi sebagian besar memiliki perkembangan yang sesuai sebanyak 6 bayi (60%) dengan rata-rata skor perkembangan 8,3, median 9 dan bayi yang tidak melakukan senam bayi sebagian besar memiliki perkembangan yang meragukan sebanyak 5 bayi (50%) dengan skor perkembangan rata-rata 7,2. Ada pengaruh senam bayi terhadap perkembangan bayi usia 3-13 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota dengan p-value 0,019 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh senam bayi terhadap perkembangan bayi usia 3-13 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota. Diharapkan bagi ibu untuk memperoleh pembekalan dan simulasi senam bayi dari petugas kesehatan setempat agar dapat melakukan senam bayi secara mandiri yang bermanfaat bagi perkembangan bayi usia 3-13 bulan. Kata Kunci: Senam Bayi, Perkembangan Bayi, Usia 3-13 Bulan