Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Self-Management Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Dalam Menghadapi Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Aprilia Hastuti, Emma; Widianti, Efri; Siagian, Indah Mentari; Septriyani, Diah
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/sm58ry57

Abstract

Mahasiswa keperawatan sering kali mengalami stres dalam mengikuti kegiatan akademik. Salah satu stresornya adalah ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Stres pada mahasiswa keperawatan mengakibatkan dampak yang negatif, maka diperlukan self-management atau pengelolaan diri yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-management dengan tingkat stres pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian OSCE. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 mahasiswa . Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner self-management untuk mengukur tingkat self-management pada mahasiswa dan kuesioner Student-Life Stres Inventory untuk mengukur tingkat stres pada mahasiswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar mahasiswa memiliki selfmanagement yang tinggi (37,3%) dan tingkat stres sedang (37,3%). Analisis hubungan self-management dengan tingkat stres dinilai dengan menggunakan p-value, dimana nilai p-valuenya adalah 0,000 (< 0,05) dengan r = - 0.865 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan yang signifikan antara self-management dengan tingkat stres, arah hubungan diantara kedua variabel adalah negatif dengan tingkat keeratan hubungan sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada mahasiswa pada saat menghadapi ujian OSCE untuk bisa mengontrol tingkat stres dengan mempertahankan self-management yang sudah dimiliki.
The Relationship Between Cybervictimization and Anxiety among Nursing Students at Stikes Dharma Husada Rudianty, Vena Annisa; Ambarwaty, Mia Dwi; Hastuti, Emma Aprilia; Siagian, Indah Mentari
Karya Kesehatan Siwalima Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v4i2.1722

Abstract

Cybervictimization is a form of violence or harassment conducted online, which can lead to negative impacts on psychological conditions, one of which is anxiety. Cybervictimization is particularly prevalent among late adolescents and young adults, as this age group frequently uses social media as a primary means of daily interaction. This study aimed to examine the association between cybervictimization and anxiety levels among nursing students at STIKes Dharma Husada. The study employed a quantitative method with a correlational design and a cross-sectional approach. The sample consisted of 76 respondents. Research instruments included the Cybervictimization Scale (CYBVICS) and the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7). Data were analyzed using Spearman’s Rank test. The findings showed that the majority of respondents experienced moderate levels of cybervictimization (50.0%), and most reported severe anxiety (56.6%). Correlation analysis revealed a significant association between cybervictimization and anxiety, with a p-value of 0.001 and a correlation coefficient of 0.449, indicating a moderate positive relationship. In conclusion, the higher the level of cybervictimization experienced, the higher the level of anxiety among students. Based on these findings, it is recommended that educational institutions and students pay greater attention to the prevention and management of the psychological impacts of digital violence
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kematian Pasien Intensive Care Unit Oktoria, Vica Sari; Tambunan, Natalia; Siagian, Indah Mentari; Ruku, Denny Maurits
NUTRIX Vol 9 No 1 (2025): Volume 9, Issue 1, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i1.1272

Abstract

Pendeteksi awal pada saat pasien masuk di Intensive Care Unit (ICU) merupakan bagian penting dalam membantu menurunkan angka kematian. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kematian pasien ICU. Cross sectional study design digunakan dalam penelitian ini, dan pengambilan sample menggunakan total sampling dari rekam medis pasien di ICU pada bulan Oktober 2023 sampai September 2024. Analisis statistik yang digunakan adalah Pearson correlation coefficient, t-test, one-way ANOVA, and Hierarchical multiple regression. Sebanyak 73 data pasien meninggal di ICU diambil dalam penelitian ini. Hasinya mendapati bahwa, variable yang berhubungan significant dengan angka kematian pasien di ICU adalah usia (r= 0.24, p= 0.05), komorbiditas (r= -0.87, p= 0.01), kesadaran (r= -0.27, p= 0.01), dan diastolic pasien (r= 0.28, p= 0.05); Sedangkan veriabel ventilator mekanik, admisi, dan diagnostic tidak mempunyai hubungan yang significant dengan angka kematian pasien di ICU. Selain itu, variable predictor dari angka kematian pasien di ICU adalah usia, komorbiditas, systolic, diastolic dan diagnostic akut dari pasien dengan menyumbang 99.5% kematian di ICU. Implikasi penelitian ini adalah untuk memonitor ketat pasien ICU dengan usia lanjut, komorbidity, status kesadaran, dan tekanan darah terhadap angka kematian; Selain itu, tenaga kesehatan perlu memperhatikan secara cermat terhadap predictor dari angka kematian pasien di ICU seperti usia lansia, masuk dengan diagnosa akut, memiliki banyak komorbiditas, serta tidak stabilnya tekanan darah (systolic maupun diastolic) pada saat pasien masuk ke ICU. Early detection upon patient admission to the Intensive Care Unit (ICU) is crucial in reducing mortality rates. This study analyzes the factors associated with ICU patient mortality. A cross-sectional study design was employed, with total sampling conducted using medical records of ICU patients from October 2023 to September 2024. The statistics analysis were used by Pearson correlation coefficient, t-test, one-way ANOVAs, and Hierarchical multiple regression. A total of 73 ICU patient mortality cases were analyzed. The findings indicate that variables significantly associated with ICU mortality included age (r = 0.24, p = 0.05), comorbidities (r= -0.87, p= 0.01), level of consciousness (r= -0.27, p= 0.01), and diastolic blood pressure (r= 0.28, p= 0.05). However, mechanical ventilation, admission type, and primary diagnosis were not significantly associated with ICU mortality. Additionally, the predictive factors for ICU mortality included age, comorbidities, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, and acute diagnosis, collectively accounting for 99.5% of ICU deaths. The findings highlight the need for close monitoring of ICU patients, particularly those who are elderly, have multiple comorbidities, exhibit altered consciousness, or have unstable blood pressure. Furthermore, healthcare providers should carefully assess key predictors of ICU mortality, including advanced age, acute admission diagnosis, high comorbidity burden, and blood pressure instability (both systolic and diastolic) upon ICU admission.