Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Proses Transisi Pembelajaran di masa New Normal Amursalim, Amursalim; Idris, Siti Indriyati; Addas, Reski Kartini
DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/diajar.v2i2.1408

Abstract

Motivation is very important for students in the learning process at school because motivation is one of the factors that determine learning outcomes. The students have passed the online learning process, which has transitioned to offline learning now. Contradictory learning conditions certainly affect the level of learning motivation which owned by the students, whether it remains or changes. By this research, the researchers aimed to measure the level of learning motivation which owned during following learning activities that the entire learning process becoming an offline process in this transition process in the academic year of 2022/2023. The entire learning process becoming an offline learning. This research was conducted from October to November 2022 at SMKN Pariwisata Mamasa, West Sulawesi. The type of this research is survey research with a quantitative-descriptive design. The sample was obtained by using the saturated sampling technique, in which the number of samples is equal to the total number of people in the population is 64 which consist of 18 men and 46 women. The research instrument used a motivational questionnaire which consist of 22 statements, 11 of were positive and 11 were negative. The results of this research shows that the average level of student learning motivation in the learning process is in the high category. The aspect that has highest percentage is having hopes and dreams for the future. Meanwhile, the aspect that has lowest percentage is having encouragement and needs in learning.
Sosialisasi Pembuatan Mayonnaise sebagai Produk Turunan Kelapa dari VCO dan Coco Vinegar Ulfah, Nurlaili Dwi; Idris, Siti Indriyati; Addas, Reski Kartini
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 2 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i2.2100

Abstract

AbstrakIndonesia memiliki banyak perkebunan kelapa namun pengembangan produk berbahan dasar kelapa masih kurang optimal. Semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan sehingga banyak produk yang dapat dihasilkan. VCO dan Coco Vinegar merupakan contoh produk turunannya sehingga pengembangannya tidak hanya mengoptimalkan manfaat tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis. Adapun bentuk hilirisasi dari tanaman kelapa dapat dibuat menjadi produk baru yaitu mayones. Dengan pertimbangan manfaat tersebut, maka dilakukan sosialisasi dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru-guru di UPT SPF SDI Paccerakkang tentang pengolahan kelapa berkelanjutan dari VCO dan Coco Vinegar menjadi Mayones. Program ini terdiri dari pembuatan produk, sosialisasi, dan evaluasi. Hasilnya adalah proses pembuatan produk dilakukan dengan metode sederhana, kemudian dipresentasikan dalam kegiatan sosialisasi. Setelah itu, dilakukan Focus Group Discussion sebagai evaluasi.Kata kunci: Kelapa, VCO, Coco Vinegar, MayonnaiseAbstractIndonesia has many coconut plantations, but the development of coconut-based products is still less than optimal. All parts of coconut can be utilized so that many products can be produced. VCO and Coco Vinegar are examples of derivative products so that their development will not only optimize benefits but also increase economic value. As for the downstream form of coconut plants, these products can be made into new products, namely mayonnaise. With consideration of the benefits, socialization was carried out with the aim of providing understanding to teachers at UPT SPF SDI Paccerakkang about sustainable coconut processing from VCO and Coco Vinegar to Mayonnaise. This program consisted of product manufacturing, socialization, and evaluation. The results are the process of making product is done with a simple method, then it is presented in a socialization activity. After that, a Focus Group Discussion was conducted as an evaluation.Keywords: Coconut, VCO, Coco Vinegar, Mayonnaise
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-A SMAN 1 Bungin (Materi Pokok Hidrokarbon Idris, Siti Indriyati; Muharram, Muharram; Sulastry, Taty
ChemEdu Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v2i3.26619

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) untuk meningkatkan aktvitas dan hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin, Kab. Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 50,15% dan siklus II sebesar 76,50%. Adapun nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin pada siklus I sebesar 61,18 dan siklus II sebesar 77,78. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-A SMAN 1 Bungin. Adapun langkah-langkah penerapan model NHT, yaitu: (1) Fase penomoran (Numbering)serta menyampaikan tujuan dan motivasi dilakukan dengan cara menunjuk langsung siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dan menegaskan ulang kepada siswa untuk mencatat tujuan pembelajaran tiap pertemuan guna memudahkan siswa pada saat tes akhir siklus. (2) Fase pengajuan pertanyaan (Questioning) dan menyajikan informasi dilakukan dengan cara menemukan dan menuliskan konsep materi yang dipelajari agar siswa termotivasi untuk rajin membaca, menuliskan kata kunci pelajaran agar siswa mudah paham dengan materi, mencatat materi yang dibahas dengan mencatat hal penting, guru menunjuk langsung siswa secara acak untuk menjawab LKS dan pertanyaan dari guru, (3) Fase berpikir bersama (Head together) dilakukan dengan cara menegaskan siswa menggunakan literature atau buku untuk membantu siswa menjawab soal dan berkeliling ke tiap kelompok dan bertanya apa saja yang belum dimengerti dan mencatat hasil diskusi, (4) Fase pemberian jawaban (Answering) dilakukan dengan cara membagi soal kepada tiap-tiap nomor kepala dan menunjuk lagsung siswa untuk menjawab dan mengerjakan soal, (5) Fase evaluasi dilakukan dengan cara menunjuk langsung untuk menyimpulkan materi dan menegaskan siswa lain untuk mencatat kesimpulan yang disampaikan temannya.