p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Abdi Insani
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DESIMINASI TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI FUNGSIONAL BERAS MERAH DAN HITAM PADA KELOMPOK TANI KELAPA GADING DESA KEBUN AYU KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT Aryana, I Gusti Putu Muliarta; Sudika, I Wayan; Sudhramawan, Anak Agung Ketut; Suliartini, Ni wayan Sri; Wideratih, Anggun Angling; Sudhanta, I Made
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2312

Abstract

Dalam rangka mempertahankan Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lumbung beras nasional dan ikut serta dalam mempertahankan swasembada beras secara nasional maka perlu kira memperkenalkan teknologi budidaya dan varietas unggul padi beras merah dan beras hitam serta memperdayakan kelompok-kelompok tani yang ada dipedesaan sebagai pelaksana teknologi budididaya yang benar dan terpadu.Permasalahan yang dijumpai pada kelompok tani Kelapa Gading di desa Kebun Ayu kecamatan Gerung kabupaten Lombok Barat adalah belum mengenal tentang padi beras Merah dan beras hitam baik tentang manfaat maupun teknologi budidaya. Dari hasil kegiatan ini target khusus yang akan dihasilkan peningkatan pengetahuan, pemahaman tentang padi beras merah dan hitam; pemanfaatnya sebagai padi fungsional, serta keterampilan dalam penerapan teknologi budidaya melalui sistim tanam jajar Legowo 4:1 dengan menggunakan umur bibit muda 18 hari. sehingga di hasilkan petingkatan produksi padi beras merah sebesar 10-15 %.. Metode yang digunakan pada program ini adalah metode pelatihanan yang dilanjutkan dengan kerja praktik di lapang dan kaji tindak partisifatif aktif (partisipatori action research) di lapang secara aktif sejak persiapan hingga evaluasi melibatkan mahasiswa KKN. Kegiatan ini di laksanakan mulai Januari – April 2024. Tahapan kegiatan meliputi diberikan diklat selama 1 hari dan praktik laboratorium lapang (Demplot) tentang tanam jajar legowo 4:1, penggunaan umur bibit optimum pada luasan lahan 15 are. Pemberian materi dilakukan oleh tim penyuluh serta mitra dari Saprotan utama tekait dengan penggungunaan pupuk dan pestisida. Evaluasi untuk mengukur keberhasilan kegiatan ini dilakukan melalui respon peserta pada saat penyampai teori/diklat, respon peserta pada saat pelaksanaan praktek lapang. Pengamatan pada petak laboratorium lapang. Hasil kegiatan menunjukkan, bahwa Anggota kelompok tani Kelapa Gading desa Kebun Ayu Gerung Lombok Barat melalui kegiatan penyuluhan telah paham tentang deskripsi padi beras hitam dan merah, paham akan kandungan dan manfaatnya beras hitam maupun merah bagi kesehatan, serta paham akan teknologi budidaya baik pada padi beras hitam maupun merah dengan pola Jajar Legowo 4:1.Melalui kegiatan demplot dan pendampingan para petani mampu mempraktikan budidaya padi beras hitam dan merah mulai perendaman benih, pembibitan, penanaman hingga panen.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI NGIRING DATU I MELALUI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI BERPIGEMEN BERAS MERAH UNTUK PEMENUHAN PANGAN SEHAT Aryana, I Gusti Putu Muliarta; Sudika, I Wayan; Sudhramawan, Anak Agung Ketut; Suliartini, Ni Wayan Sri; Haeruman, Haeruman
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.3087

Abstract

In order to maintain West Nusa Tenggara as one of the national food barns and participate in maintaining rice self-sufficiency and knowing healthy food, it is necessary to introduce new innovations in the correct Integrated Crop Management technology through training and demonstration plots of red rice pigmented rice. The problem encountered in the Ngiring Datu I farmer group in Pringgejurang Utara Village, Montong Gading District, East Lombok is that they have not yet implemented the Integrated Crop Management and healthy red rice food comprehensively. The purpose of this activity is to increase the understanding, attitudes and skills of partner group members related to the implementation of Integrated Crop Management, especially in the use of new superior varieties of red rice pigmented rice Inapago Unram 1, the use of quality seeds and plant population management through 4:1 legowo planting, and it is hoped that there will be an increase in knowledge about the benefits of red rice for health. The method used in this program is a training method followed by practical work in the field and participatory action research in the field from preparation to evaluation by involving students of the Community Service Program (KKN). The activity stages include 1 day of training and field laboratory practice (Demplot) of planting rice with red rice pigment of superior variety Inpago Unram I using quality seeds through a 4:1 legowo row planting system, 18 days old seedlings on an irrigated rice field area of ​​10 are for 3.5 months starting from January - April 2025. Evaluation to measure the success of this activity is carried out through participant responses during the delivery of theory/training, participant responses during the implementation of field practice, mentoring and observations in the field laboratory plot. The results of the activity show that the extension participants consisting of village heads, heads of farmer groups or their representatives, youth leaders of Pringgejurang Utara village, Montong Gading sub-district, East Lombok Regency, have understood the description of the superior variety of red rice pigmented rice Inpago Unram 1, its content and benefits for health, and understand the Cultivation Technology of red rice pigmented rice Inpago Unram 1 through Integrated Crop Management, especially using 18-day seedling age and with the Jajar Legowo 4:1 planting pattern. Through the Integrated Crop Management Demonstration activity of red rice pigmented rice Inpago Unram 1 in the "Ngiring Datu I" Farmer Group, skills in cultivating superior rice varieties Inpago Unram1 have been improved using 18-day seedling age, as well as the Jajar Legewo 4:1 planting pattern with a harvest of 5.5 tons/ha of dry milled grain.