Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

YIELD PERFORMANCE AND ADAPTATION OF PROMISING AMPHIBIOUS RED RICE LINES ON SIX GROWING ENVIRONMENTS IN LOMBOK, INDONESIA Aryana, I.G.P. Muliarta; Wangiyana, W.
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 38, No 1 (2016): FEBRUARY
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v38i1.494

Abstract

The objectives of this study were to examine yield performance of promising amphibious red rice lines, and to evaluate their adaptability to six growing environments in Lombok, Indonesia. Ten promising amphibious red rice lines were tested together with their three parents and one national cultivar (Aek Sibundong), during the rainy extended to dry season 2014 (January-June 2014). The ten promising lines were obtained from two population sources, while the three parents were AKBC52, AKBC86, and a local cultivar, i.e. Kala Isi Tolo (KIT). The testing environments were lowland in Mambalan village (West Lombok), medium highland in Mantang village (Central Lombok), and highland in East Sembalun village (East Lombok), and each location consisted of two systems, i.e. flooded and dry (upland) systems. The experiment in each environment was designed according to Randomized Complete Block Design, with three replications and 14 genotypes as the treatments. Adaptation analysis was based on ANOVA using AMMI and Biplot. The results indicated that among the 14 genotypes, G10(F2BC4A52-42) showed the highest yield, with an average of 7.8 t ha-1 dry seeds. There was a significant Genotype x Environment interaction on the dry seed yield. Biplot analysis indicated that G2(F2BC4A52-44) and G8(F2BC4A52-37)
Desiminasi Galur Harapan dan Teknologi Budidaya Padi Beras Merah Tipe Ideal Pada Kelompok Tani Mertha Sari Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat IGP Muliarta Aryana; AAK Sudhramawan; NW Sri Suliartini
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.273 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1231

Abstract

Galur harapan padi beras merah tipe ideal merupakan salah satu padi fungsional beras merah belum banyak dikenal petani dan masyarakat luas baik dalam hal asal usulnya, budidaya maupun manfaatnya bagi kesehatan manusia. Tujuan dari kegiatan ini adalah Memperkenalkan asal usul terbentuknya galur harapan padi beras merah, manfaat serta teknologi budidaya kepada para petani melalui demontrasi plot. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi dan praktik lapang berupa demontrasi plot (Demplot). Waktu pelaksanaan mulai Juni-September 2021. Demplot dilaksanakan di lahan sawah Unram Farming. Kelompok tani yang dilibatkan adalah kelompok tani Merha Sari di desa Lembuak kecamatan Narmada kabupaten Lombok Barat. Hasil kegiatan menunjukkan, bahwa anggota kelompok Tani Mertha Sari desa Lembuak Kecamatan Narmada kabupaten Lombok Utara melalui kegiatan penyuluhan telah paham asal usul dari Galur harapan padi beras merah Tipe Ideal, deskripsi, manfaat serta paham akan Teknologi Budidayanya. Melalui kegiatan demplot kelompok tani dapat melihat secara langsung penampilan galur harapan padi beras merah tipe ideal mulai dari pertumbuhan vegetatif, generatif, saat panen, panen. Petani berkeinginan untuk menanam apabila ada pasar yang menampung
Pengaruh Inokulasi Mikoriza terhadap Komponen Hasil Padi Sistem Pengairan Aerobik yang Ditumpangsarikan dengan Kacang Hijau Wayan Wangiyana; I Gusti Putu Muliarta Aryana; I Gde Ekaputra Gunartha; Ni Wayan Dwiani Dulur
agriTECH Vol 38, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.285 KB) | DOI: 10.22146/agritech.29062

Abstract

This study was aimed to examine effect of inoculation with Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and intercropping with several mungbean varieties on yield components of red rice grown under aerobic irrigation technique. The experiment was carried out in a pot in the plastic house from June to September 2017. The experiment was designed using Completely Randomized Design with two treatment factors arranged factorially, i.e. AMF inoculation (M0= without, or M1= with AMF inoculation) and mungbean varieties (V) grown together with red rice plant (V1= Kenari, V2= Vima-1, V3= Vima-3, V4= Merak, and V5= No. 129 ). Each treatment combination was made in triplicate. The results indicated that inoculation had a significant effect in increasing filled panicle number, number of filled grains, and dry grain yield per pot, while decreasing percentage number of unfilled grains. For the rice plants incoluated with AMF, intercropping with mungbean of Kenari and Merak varieties produced similar or higher number of filled panicles compared to those without intercropping. In contrast, for the rice plant without inoculation with AMF, intercropping resulted in lower amount of filled panicles than those without intercropping.
PENAMPILAN FENOTIPE DAN HERITABILITAS PADI BERAS MERAH (Oryza sativa L.) HASIL SELEKSI SILANG TUNGGAL SERTA SELEKSI SILANG BERULANG Ni Ike Oktaviani; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Uyek Malik Yakop
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Crop Agro Juli 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.331 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan fenotipe dan nilai heritabilitas karakter kuantitatif padi beras merah (Oryza sativa L.) hasil seleksi silang tunggal serta seleksi silang berulang. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mataram di desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Percobaan dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Mei 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdapat 11 perlakuan dengan tiga ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman taraf nyata 5% dilanjutkan dengan analisis heritabititas arti luas (H2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kuantitatif padi beras merah hasil seleksi tunggal dan seleksi silang berulang terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) antara lain umur berbunga, jumlah anakan produktif per rumpun, panjang malai, jumlah gabah berisi per malai, jumlah gabah hampa permalai serta berat gabah per rumpun. Nilai duga heritabilitas yang tinggi ditunjukkan oleh karakter umur berbunga (97,74 %) dan panjang malai (68,77%). Nilai duga heritabilitas yang sedang ditunjukkan oleh tinggi tanaman (35,61 %), jumlah anakan produktif (42,06 %), jumlah anakan non produktif (26,35 %), jumlah gabah berisi per malai (26,10 %), jumlah gabah hampa per malai (29,45 %), berat 100 butir (44,33 %) dan jumlah gabah per rumpun (49,16 %) . ABSTRACT The aim of this reserch was to identify phenotype appearance and value of heritability of brown rice (Oryza sativa L.) derived from single cross and recurring cross selection. This research was at village of Nyurlembang, Sub District Of Narmada, District of West Lombok, West Nusa Tenggara province, from Februari to Mei 2106, using Randomized Completly Block Design (RCBD) there were 11 treatments with three replications. Data were analyzed by using analysis of variance with significant level 5% and then analysed by heritability (H2). The results showed that there was a significant effect the character of brown rice (Oryza sativa L.) derived from single cross and recurring cross selection. These include flowering date, number of productive tillers, panicle length, number of grains per panicle filled seed, the number of hollow grains per panicle, grain weight per tillers. The high value heritabiluty of the result included flowering date (97,74%) and panicle length (68,77%), while the moderate values were plant height (35,61%), number of productive tillers (42,06%), number of not productive tillers (26,35%), number of grains per panicle filled seed (26,10%), the number of hollow grains per panicle (29,45 %), 100 seed weight (44,33 %) and grain weight per tillers (49,16%) .
UJI DAYA HASIL LANJUTAN GALUR HARAPAN PADI GOGO BERAS MERAH PADA DATARAN RENDAH DI DESA MAMBALAN KECAMATAN GUNUNGSARI Hapsah, I Gusti Putu Muliarta Aryana, Anak Agung Ketut Sudharmawan
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 9 No 1 (2016): jurnal Crop Agro Januari 2016
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil dan beberapa karakter agronomi galur-galur harapan padi gogo beras merah di dataran rendah. Penelitian ini dilakukan di Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, pada bulan Maret sampai dengan Juni 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 14 perlakuan, antara lain 9 galur padi gogo beras merah, 3 tetua, yaitu G10 (G28 = PKBCP3), G11 (G29 = PKBCP19), dan G12 (G30 = KALA ISI TOLO), serta 2 (dua) varietas padi, yaitu Situ Patenggang (G13) yang merupakan padi gogo dan Inpago UNRAM 1 (G14) yang merupakan padi gogo beras merah, sebagai pembanding. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga dalam penelitian ini terdapat 42 unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisa menggunakan analisis keragaman dan diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perbandingan antara galur-galur harapan dengan tetua dan varietas pembanding tidak terdapat perbedaan pada semua parameter pengamatan, akan tetapi dilihat dari angka produksinya terdapat galur yang berproduksi lebih tinggi dibandingkan tetua dan varietas pembanding, yaitu G6 dengan hasil 7,77 ton/ha; dan galur-galur yang cenderung menunjukkan angka lebih tinggi di antara galur-galur yang diuji pada masing-masing pengamatan antara lain G1 pada parameter jumlah gabah berisi, G3 pada parameter jumlah anakan produktif, G6 pada parameter berat gabah per rumpun dan parameter hasil, G7 pada tinggi tanaman, G8 pada parameter berat 100 butir, dan G9 pada parameter panjang malai. Sedangkan galur pada beberapa parameter pengamatan yang diharapkan cenderung menunjukkan angka lebih rendah di antara galur-galur harapan yang diuji adalah G2 pada paramater umur panen, G4 pada parameter umur panen dan jumlah anakan non produktif, G5 pada parameter jumlah anakan non produktif, G7 pada parameter umur panen dan jumlah gabah hampa, G9 pada parameter pengamatan umur berbunga dan jumlah anakan non produktif. ABSTRACT The objectives of this research was to find out the yield ability and some agronomy characteristics of expected strains of gogo red rice on lower land. This research was done in Mambalan Village, Kecamatan Gunungsari, from March until June 2013. Design used in this research was Completely Randomized Design with 14 treatments, consist of 9 of gogo red rice strain, 3 comparator parents (G10 (G28 = PKBCP3), G11 (G29 = PKBCP19), and G12 (G30 = KALA ISI TOLO)), and 2 varieties of rice (Situ Patenggang (G13) that is gogo rice and Inpago UNRAM 1 (G14) that is gogo red rice), as comparator varieties. Every treatment was replicated three times, so that this research has 42 experiment units. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The results show that the comparison between expected strains and comparator parents and comparator varieties on all of observation parameter is non significant, but according to mathematics there is a strain that has higher value than comparator parents and comparator varieties, that is G6 (7,77 ton/ha); and the strains that tend to show higher number among all of the tested strains on each of observation parameter are G1 on number of full grains parameter, G3 on number of productive tillers parameter, G6 on grain weight per hill and yield parameter, G7 on plant height parameter, G8 on weight of 100 grains parameter, and G9 on panicle length parameter. Furthermore, th strains that expected to show lower number are G2 on harvesting parameter, G4 on harvesting and number of non productive tillers parameter, G5 on number of non productive tillers parameter, G7 on harvesting number of empty grains, G9 on flowering and number of non productive tillers.
Kandidat Galur Unggul Mutan Padi G16 Hasil Induksi Mutasi dengan Sinar Gamma: Superior Line Candidate for Rice Mutant G16 Result of Mutation Induction with Gamma Rays Ni Wayan Sri Suliartini; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Anak Agung Ketut Sudharmawan; I Wayan Sudika
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v8i1.293

Abstract

The aim of this study was to obtain superior lines that had higher yields and shorter harvesting ages than their  parents. The research was conducted in Saribaye Village, Lingsar, West Lombok Districts, from February to July 2020. The study used a Single Plant Design with the treatment of the M1 G16 mutant population at irradiation doses of 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy and 500 Gy and  parent (G16 line) as a control. Each treatment planted 200 seeds while the control was repeated three times. The variables observed included the number of productive tillers (saplings), panicle length (cm), number of filled and empty grains per panicle (grains), age of harvest (HSS), weight of 100 grains (g) and weight of filled grain per clump (g). . The value of genetic variance is calculated based on the reduction of phenotype variance with environmental variation (Mangoendidjojo, 2007). Determination of the potential for superior line candidates is done by setting the selection limit value (Xs) according to Kuswanto and Waluyo (2012). The selected genotype is a genotype that has a production value of more than Xs and an age of less than Xs. The results showed that there was an increase in genetic variance due to gamma ray irradiation treatment. A total of three mutant genotypes were successfully selected as candidates for superior strains, namely M1G16-9D3, M1G16-14D3, M1G16-27D3. The three mutant genotypes have the opportunity to be further developed into superior varieties with high yield potential and early maturity.
Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Demplot Di Dusun Jugil Kabupaten Lombok Utara I Wayan Sudika; I Wayan Sutresna; Dwi Ratna Anugrahwati; I Gusti Putu Muliarta Aryana; I Gusti Made Kusnarta
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v3i1.69

Abstract

Permasalahan petani di dusun Jugil, yaitu kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang sistem tanam jajar legowo dan penggunaan bahan organik serta saat pemupukan anorganik. Tujuan pengabdian yaitu mengetahui tingkat partisipasi kelompok tani dalam pertemuan dan pembuatan demplot dan mengetahui pertumbuhan tanaman jagung pada dua paket yang diterapkan pada demplot. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pendidikan orang dewasa (POD) dengan teknik partisipatif. Mula-mula disampaikan beberapa materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi dan dilanjut dengan pembuatan demplot. Pada demlot, diterapkan dua paket, yaitu paket I dan paket II. Paket I, yaitu sistem tanam jajar legowo, penggunaan pupuk organik Petroganik dan pemupukaan anorganik saat tanam dan umur 28 hari. Paket II, sistem tanam tunggal, tanpa pupuk organik dan pemupukan anorganik umur 21 hari dan 35 hari. Tingkat partisipasi dianalisis dengan metode kuantitatif deskriptif. Pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun dianalisis dengan uji t pada taraf nyata 5 persen. Penyampaian materi dan diskusi dilakukan pada menjelang penanaman. Hasil pengabdian menunjukkan, bahwa rata-rata tingkat partisipasi kelompoktani dalam pertemuan dan pembuatan demplot tergolong sedang sebesar 53,33 persen. Paket pertama memiliki pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman dan jumlah daun per tanaman umur 28 hari lebih baik dibanding paket kedua.
Pengenalan Teknik Pembuatan Benih Jagung Komposit Sinta Unram Di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara I Wayan Sudika; I Wayan Sutresna; Dwi Ratna Anugrahwati; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Ni Wayan Sri Suliartini
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.748 KB) | DOI: 10.29303/jsit.v2i2.48

Abstract

Kelompok tani Lembah Telaga Desa Gumantar adalah sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan yang dihadapi, meliputi tidak tersedianya benih komposit berkualitas di tingkat petani; petani belum memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam hal produksi benih jagung berkualitas dan benih jagung sebagai benih sumber perbanyakan, belum tersedia. Oleh karena itu, dilakukan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan petani di bidang produksi benih jagung berkualitas (bersertifikat); mengenalkan karakteristik calon varietas unggul jagung super genjah (Sinta Unram) dan dihasilkan benih jagung Sinta Unram yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah metode pendidikan orang dewasa (POD) dengan teknik partisipatif. Pengukuran peningkatan ilmu pengetahuan peserta dilaksanakan dengan mengisi daftar pertanyaan sebelum dan sesudah penyampaian materi. Kegiatan diawali dengan penyampaian beberapa materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Demontrasi plot (demplot) dibuat pula untuk memperkenalkan karakterisitik Sinta Unram dan praktek memproduksi benih sesuai prosedur sertifikasi benih. Hasil pengabdian menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan ilmu pengetahuan petani di bidang karakteristik tanaman jagung super genjah, dan teknik pembuatan benih jagung komposit sebesar 30,84 persen akibat telah dilaksanakan pertemuan dan diskusi. Demonstrasi plot telah dilaksanakan dan diperoleh benih jagung komposit sebanyak 152 kg. Benih tersebut telah dibagikan kepada petani peserta di desa Gumantar kabupaten Lombok Utara.
1. PERBAIKAN DAYA HASIL JAGUNG KETAN LOKAL BIMA MELALUI SELEKSI MASSA DALAM UPAYA MENDAPATKAN VARIETAS UNGGUL LOKAL LAHAN KERING I Gusti Putu Muliarta Aryana; I Wayan Sutresna; Bambang B. Santoso
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2003): Jurnal Agroteksos 3 Oktober 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.54 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui kemajuan seleksi massa yang berdasarkan satu sifat (tinggi tanaman; berat kering tongkol) dan dua sifat (tinggi tanaman dan berat kering tongkol) terhadap hasil; serta mengetahui daya hasil jagung ketan lokal Bima setelah dilakukan seleksi massa selama tujuh siklus. Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan digunakan untuk menguji tujuh populasi setiap cara seleksi dan populasi awal. Percobaan dilakukan mulai bulan Maret sampai September 2001, Sifat-sifat yang diamati meliputi; saat keluar malai, saat keluar rambut, tinggi tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, berat kering tongkol, berat 1000 butir biji, serta berat kering biji per plot. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Kemajuan seleksi massa didasarkan atas dua sifat, maupun satu sifat terhadap berat kering biji per plot bersifat linear nyata. Nilai kemajuan seleksi per siklus tertinggi diperoleh pada seleksi dua sifat, kemudian diikuti oleh satu sifat didasarkan berat kering tongkol, kemudian seleksi satu sifat berdasarkan tinggi tanaman, secara berurutan sebesar 104,1399 gram/siklus; 104,013 gram/siklus, dan 82,987 gram/siklus per plot. Daya hasil populasi setelah tujuh siklus seleksi untuk seleksi massa yang berdasarkan dua sifat, satu sifat berdasarkan berat kering tongkol, dan seleksi satu sifat berdasarkan tinggi tanaman, secara berurutan adalah 3,167 t/ha, 2,957 t/ha, 2,910 t/h, dan lebih tinggi dari daya hasil populasi awal 1,894 t/ha. ABSTRACT A research was done to find out the selection advance of mass selection based on one or two traits, of plant height and/or ear dry weight on yield, to determine population yield of local Bima Glutinuous corn after seven cycles of selection. Randomized Complete Block Design with three replications was used to evaluate the seven population obtained for each selection technique being studied and the base population. The research has been performed from Marcht – September 2001. The traits under consideration were : tasseling date. Silking date, plant height, ear diameter; ear length, ear dry weight, 1000 grain, weight, and grain dry weight. The results indicated that genetic advance of mass selection based on plant height and ear dry weight per cycle was significantly linear, and higher than that of selection for one trait, ear dry weight or plant height only, e.g., 104.399 gram/cycle. 104.012 gram/cycle and 82.987 gram/cycle respectively. Then, after seven cycles, the yield was 3, 167 t/ha, 2,957 t/ha, and 2.910 t/ha respectively, It was higher than base population, 1,894 t/ha.
TEKNIK PENGOLAHAN KOPI MENJADI SIRUP KOPI JAHE DI DESA KARANG SIDEMEN KECAMATAN BATUKLIANG UTARALOMBOK TENGAH Suhaili Suhaili; Sulastri Sulastri; I Gusti Putu Muliarta Aryana
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.792 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v2i1.105

Abstract

Desa Karang Sidemen adalah salah satu desa yang bertempat di kecamatan Batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah. Desa ini merupakan  salah satu desa yang mempunyai potensi di bidang pertanian. Di desa ini, sebagian  besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani sisanya sebagian kecil sebagai pegawai negeri dan swasta. Terdapat lebih dari 75% petani Desa Karang Sidemen mengelola komoditi Kopi ( Robusta ). Sisanya mengelola komoditi lain seperti, kacang panjang, durian, alpukad, rambutan, pisang, dan pepaya.Jumlah komoditi kopi terbilang sedikit, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman petani dalam pengelolaan kopi sehingga banyak masyarakat desa karang sidemen yang menebang pohon kopinya.Mengacu pada permasalahan ini, dirasa penting untuk memberikan penyuluhan tentang nilai ekonomis kopirobusta jika berhasil diolah menjadi sirup kopi jahe yang memiliki cita rasa yang khas.Di samping itu, penyuluhan terkait pembuatan sirup kopi jahe diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat desa karang sidemen, sehingga dengan adanya inovasi ini masyarakat dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan mata pencaharian yang baru. Kata Kunci: Kopi Robusta, Sirup Kopi Jahe, Perekonomian