Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FENOMENA CHILDFREE MENURUT PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZALI Persada, Bahtera; Dinnar, Malik; Ardiansyah, Rio; Fasyaya, Qiyan
Comparativa: Jurnal Ilmiah Perbandingan Mazhab dan Hukum Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/comparativa.v4i1.133

Abstract

An ideal family consist of father, mother and child. This concept was deeply embedded society. Based on the stereotype, many married couples followed or made pregnancy programme soon after getting married, Howefer, times passed and development is inevitable. Nowadays, a family with child is not the only concept for marriage. Some couples started to have a childfree. It is a family without biological child. This phenomenon comes as polemic especially for moslems. As we know, in Islam a couple married is suggested to have children as descendants. Furthermore, having many children is considered as Sunnah to follow Rasulullah SAW. This research will be conducted using descriptive qualitative method viewed thought subjective approach by imam Al-Ghazali. Based on perspective of imam Al-Ghazali, childfree may be done in certain condition, for example to reduce mafsadat in marriage life in ‘azl way.
PENGARUH PANJANG GELOMBANG CAHAYA DENGAN MEMVARIASI WARNA LED TERHADAP HASIL PENGUKURAN DENYUT JANTUNG BERBASIS SENSOR PULSE HW-827 Novianto, Irwan; Hendrik, Hendrik; Ardiansyah, Rio; Ma’arif, Ahmad Fahruddin; Pristi Sahida, Adelia Octora
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol. 14 No. 1 (2024): Seminar Nasional Sains dan Teknologi 14
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jantung adalah organ vital yang mengatur aliran darah ke seluruh tubuh, dengan denyut jantung sebagai indikator kesehatan. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas sensor detak jantung HW-827 dengan variasi warna LED (merah, jingga, hijau, biru) dalam mengukur denyut jantung. Sensor menggunakan cahaya untuk mendeteksi perubahan volume darah setiap kali jantung memompa darah. Tahapan penelitian meliputi perancangan perangkat keras dengan modifikasi warna LED, perancangan perangkat lunak menggunakan Arduino IDE, serta pengujian dan pengambilan data dari responden dalam kondisi normal. Data diambil 10 kali untuk setiap warna LED. Hasil menunjukkan bahwa LED merah memberikan hasil BPM tertinggi (98,5 BPM), diikuti LED jingga (94 BPM), sedangkan LED hijau (54,8 BPM) dan biru (46,7 BPM) memberikan hasil lebih rendah. Analisis data menunjukkan bahwa semakin lebar panjang gelombang cahaya, nilai BPM yang terukur cenderung meningkat. Kesimpulannya, variasi warna LED pada sensor HW-827 mempengaruhi hasil pengukuran BPM, dengan LED hijau asli memberikan hasil paling mendekati kondisi ideal. Penelitian ini penting untuk memahami pengaruh modifikasi warna LED pada performa sensor detak jantung dan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sensor yang lebih akurat dan andal.
Yarsi Analisis Vegetasi dan Realitas Kerusakan Ekosistem Mangrove di Gunung Kijang Bintan Efendi, Yarsi; Puspita, Lani; Syamsi, Fauziah; Ardiansyah, Rio
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 7 No 2 (2025): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2025.7.2.14468

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi vegetasi mangrove di Pulau Bintan, khususnya di kawasan Gunung Kijang, serta mengevaluasi tingkat kerusakannya. Metode yang digunakan adalah survei dengan penempatan tiga transek untuk mengumpulkan data mengenai kerapatan, frekuensi, dominansi, nilai penting, dan tingkat kerusakan vegetasi mangrove. Ditemukan 13 jenis mangrove sejati dan 3 jenis mangrove asosiasi, dengan Rhizophora apiculata sebagai spesies dominan di semua transek berdasarkan hasil sensus dan pengamatan. Terdapat variasi dalam vegetasi, dengan total 796 pohon per hektar di lokasi pengamatan, yang menunjukkan kondisi "rusak" sesuai dengan kriteria kerusakan mangrove yang diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. 201 Tahun 2004. Oleh karena itu, diperlukan upaya rehabilitasi dan konservasi mangrove, termasuk penanaman kembali spesies mangrove dan pengelolaan berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini. Kata kunci : Analisis Vegetasi, Gunung Kijang Bintan, Tingkat Kerusakan