Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN INFERTILITAS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMEETO KABUPATEN KONAWE SELATAN Herman, Herman; Uksim, Muhammad; Syahwal, Muhammad; Jumatrin, Nur Fitriah; Wali, Risna; Niswati, Niswati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i3.59389

Abstract

Infertility is a reproductive health problem with a prevalence of 8–12% worldwide. Infertility treatment is still inadequate, and the cost of treatment is so high that it cannot be accessed by all infertile couples. Infertility problems need to be prioritized because they can affect the quality of life of fertile couples and help individuals obtain basic reproductive rights. Health education can be an initial response in preventing infertility in the community. Health education needs to involve health services, educational institutions, and the community so that knowledge can be optimally provided to the public. The use of health cadres is expected to help identify and provide knowledge to infertile couples and couples at risk of infertility so that immediate treatment and care can be given. Community service activities aim to provide health education to cadres and an introduction to complementary cupping therapy in addressing infertility problems in fertile couples, as well as to enable cadres to become an extension of the healthcare team in identifying and recording infertile couples in the Ranomeeto Health Center working area. The activity was carried out by lecturers of the Diploma III Nursing Program of the Karya Kesehatan College of Health Sciences (STIKes Karkes) in collaboration with the Ranomeeto Health Center. The method of implementing the activity was in the form of health education and cupping therapy training, including an introduction to cupping therapy for cadres. The results of the activity showed an increase in cadres’ knowledge about infertility before and after the health education, which was tested using a t-test with a p-value = 0.00. Cadres also gained detailed knowledge about cupping therapy and its uses. Community service activities increased cadre knowledge about infertility and cupping therapy, as well as their ability to identify infertile couples in the workplace. Infertilitas merupakan masalah kesehatan sistem reproduksi dengan prevalensi 8-12% di dunia. Penanganan infertilitas yang masih belum memadai dan biaya perawatan yang begitu besar sehingga tidak dapat diakses oleh semua pasangan infertilitas. Masalah infertilitas perlu diperioritaskan karena dapat mempengaruhi kualitas hidup pasangan usia subur dan membantu individu mendapatkan hak asasi dalam bereproduksi. Pendidkan kesehatan dapat menjadi penangan awal dalam mencegah infertilitas di masyarakat. Pendidikan kesehatan perlu melibatkan pelayanan kesehatan, institusi pendidikan dan masyarakat sehingga pengetahuan dapat optimal diberikan kepada masyarakat. Pemanfaatan kader kesehatan diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan memberi pengetahuan d terhadap pasangan infertilitas dan pasangan beresiko infertilitas sehingga dapat diberikan penanganan dan perawatan segera. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada kader dan pengenalan terapi komplementer bekam dalam mengatasi masalah infertilitas pada pasangan usia subur serta mampu menjadi perpajangan tangan mitra dalam megidentifikasi dan mencatat pasangan infertilitas wilayah kerja puskesmas Ranomeeto. Kegiatan dilakukan oleh dosen Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan (STIKes Karkes) yang berkejasama Puskesmas Ranomeeto. Metode pelaksanaan kegiatan dalam bentuk pendidikan kesehata dan pelatihan terapi bekam yang bentuk pengenalan terapi bekam pada kader. Hasil kegiatan didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader mengenai infertilitas sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yang diuji menggunakan uji-t dengan hasil p-value=0,00. Kader juga mengetahui secara detail mengenai terapi bekam dan pengunaan terapi bekam. Kegiatan pengabdian masyarakat meningkatkan pengetahuan kader mengenai infertilitas dan terapi bekam serta cara mengidentifikasi pasangan infertilitas dilikungan tepat kerja.