Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Dusun Taeno Bawah Natsir, Ramdhani M; Aipassa, Frenky; Sarira, Lidya Natalia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14993

Abstract

ABSTRAK Penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan pernapasan kronis, merupakan penyebab utama kematian global dan merupakan beban kesehatan yang signifikan. Faktor risiko PTM dapat dibagi menjadi dua kategori utama: faktor risiko perilaku dan faktor risiko biologis/genetik. Faktor risiko perilaku mencakup kebiasaan seperti merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan konsumsi alkohol berlebihan. Di sisi lain, faktor risiko biologis/genetik melibatkan predisposisi genetik, riwayat keluarga, dan kondisi medis tertentu. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pemantauan faktor risiko melalui pemanfaatan pemeriksaan penyakit tidak menular (PTM). Kegiatan ini dilaksanakan dalam dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan saat penyuluhan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan di ketiga aspek yang diukur setelah dilakukan penyuluhan. Terjadi rata-rata peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan masyarakat sebanyak 98 % dari jumlah total kuesioner. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, didapatkan bahwa pada perempuan memiliki hasil pemeriksaan yang tidak normal lebih banyak daripada laki-laki. Hal   ini   menunjukkan bahwa perempuan sangat beresiko terkena penyakit tidak menular. Kata Kunci: Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular, Pemeriksaan  ABSTRACT Non-communicable diseases, such as heart disease, diabetes, cancer and chronic respiratory disorders, are the leading causes of death globally and represent a significant health burden. NCD risk factors can be divided into two main categories: behavioral risk factors and biological/genetic risk factors. Behavioral risk factors include habits such as smoking, lack of physical activity, unhealthy eating patterns, and excessive alcohol consumption. On the other hand, biological/genetic risk factors involve genetic predisposition, family history, and certain medical conditions. This activity is carried out in the form of counseling and health checks. From the results of the pre-test and post-test carried out during the counseling, it can be seen that there was an increase in knowledge in the three aspects measured after the counseling was carried out. There was an average increase in knowledge after community activities as much as 96% of the total number of questionnaires. From the results of the health examinations carried out, it was found that more women had abnormal examination results than men. This shows that women are very at risk of contracting non-communicable diseases. Keywords: Risk Factors, Non-Communicable Diseases, Examination
Peran Pemeriksaan Anti-Tb Dalam Upaya Deteksi Dini Tuberkulosis pada Masyarakat Dusun Taeno Bawah Natsir, Ramdhani M; Aipassa, Frenky
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17622

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan global yang signifikan, dengan prevalensi tinggi di banyak negara termasuk Indonesia. Deteksi dini merupakan kunci dalam pengendalian TB karena penyakit ini seringkali berkembang tanpa gejala jelas. Pemeriksaan anti-TB, seperti tes imunokromatografi, berperan penting dalam identifikasi kasus pada tahap awal dan pengawasan populasi berisiko tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pemantauan faktor risiko melalui pemanfaatan pemeriksaan penyakit tuberkulosis. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan saat penyuluhan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan di ketiga aspek yang diukur setelah dilakukan penyuluhan. Terjadi rata-rata peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan masyarakat sebanyak 97 % dari jumlah total kuesioner. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, didapatkan bahwa semua hasil pemeriksaan anti-TB menunjukkan hasil negatif. Hasil pemeriksaan anti-TB yang negatif menunjukkan bahwa tidak ditemukan infeksi aktif atau laten Mycobacterium tuberculosis pada masyarakat yang diuji. Kata Kunci: Faktor risiko, Tuberkulosis, Pemeriksaan ABSTRACT Tuberculosis (TB) is a significant global health issue, with high prevalence in many countries, including Indonesia. Early detection is key in controlling TB, as the disease often progresses without clear symptoms. Anti-TB testing, such as immunochromatographic tests, plays a crucial role in identifying cases at an early stage and monitoring high-risk populations. The goal of this community service activity is to raise awareness and knowledge among the public regarding risk factor monitoring through the use of TB disease testing. This activity was conducted in the form of health education and screenings. Results from pre-tests and post-tests conducted during the education sessions indicated an increase in knowledge across the three measured aspects after the intervention. There was an average knowledge increase of 97% from the total number of questionnaires. The health screening results showed that all anti-TB tests were negative. The negative results indicate that no active or latent Mycobacterium tuberculosis infection was found among the tested community members. Keywords: Risk factors, Tuberculosis, Examination