Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Narasi Budaya Arek Suroboyo dan Pandemi Covid-19: Sebuah Perspektif Agile Governance di Kota Surabaya Apriliyanti, Kiki; Irsya Latif, M. Daud; Mutiarin, Dyah
Jurnal Transformative Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.transformative.2021.007.01.1

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan dunia yang berdampak pula pada Indonesia. Dibutuhkan tata kelola yang adaptif dan cergas untuk menghadapi masalah pandemi baik di pusat maupun daerah. Salah satu daerah yang berhasil adalah Kota Surabaya. Salah satu daerah yang dinilai berhasil adalah Kota Surabaya. Meski begitu, terdapat fenomena tingginya jumlah positif Covid-19 di Surabaya. Hal ini ditengarai sebagai bentuk kebijakan yang terhambat oleh budaya setempat. Arek Suroboyo dengan budaya cangkrukannya berkontradiksi degan kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk agile governance dalam implementasi kebijakan Pemerintah Kota Surabaya dalam penanganan Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan analisis berdasarkan dari kuisioner dan dokumen terkait. Kemudian mengidentifikasi dampak-dampak yang terjadi terhadap kebijakan dengan adanya budaya dan kebiasaan Arek Suroboyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya desentralisasi, kebijakan di daerah pun mengalami pengaruh dari strategi Pemerintah Pusat. Didasarkan dengan Instruksi Pemerintah Pusat, kebijakan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan konsep agile governance yang dominan dalam kebijakan ini adalah “based on quick wins” di mana kebijakan satu menstimulasi kebijakan lain. Dengan upaya ini, Kota Surabaya telah melewati gelombang pertama Covid-19 di daerahnya. Meskipun begitu, implementasi kebijakan mendapatkan hambatan dari budaya Arek Suroboyo yaitu cangkrukan. Bahkan dampak terburuknya adalah budaya ini berpotensi menciptakan gelombang kedua Covid-19 di Kota Surabaya.
Smart Environment Program’s Traffic Management to Achieve Semarang City Resilience Armawi, Armaidy; Danugroho, Agus; Apriliyanti, Kiki; Asrofi, Akhmad
Journal of Governance and Public Policy Vol 9, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgpp.v9i3.13056

Abstract

This research aims to study how the Semarang City Smart Environment-based traffic management during the Covid-19 Pandemic. The pandemic condition that affected all sectors, including traffic management, is a critical issue to study. In addition, based on the analysis of the VOSViewer software, research on the Smart Environment program-based traffic management during a plague is still not much research. This research is a descriptive qualitative study assisted by the data analysis software NVIVO 12 Plus. Data were collected from several related agencies and also supported secondary data. The results of this study indicate that the traffic management strategy through the Smart Environment during the COVID-19 Pandemic is a form of inter-agency integration in its implementation regulated in the Government Regulation on the Traffic and Road Transport Forum. The regulation realization takes place vertically and horizontally. The Smart Environment implemented traffic governance to overcome traffic problems is by utilizing the coordination of ATCS with the Semarang City Police Department and providing opportunities for the community to carry out complaints through Lapor Hendi and Call Center 112. The traffic governance affected three Gatra, namely economic, socio-cultural, and defense and security. Thus, it helps to support Semarang City to achieve its resilience.
Penguatan ketahanan pangan: Strategi integratif dalam paradoks darurat stunting di desa agraris pada masa post-pandemic Armawi, Armaidy; Effendhy, Syafiq; Subejo; Apriliyanti, Kiki; Novitasari, Shinta Dewi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i2.21590

Abstract

Stunting menjadi salah satu permasalahan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kecamatan Ngluwar saat ini mengalami darurat stunting dengan ditemukannya 163 kasus. Sebuah paradoks di mana kawasan dengan banyak lahan pertanian menjadi kawasan dengan jumlah kasus tertinggi. Desa Pakunden sebagai desa terdampak pun mengalami permasalahan lain berupa pengurangan lahan pertanian akibat pembangunan Tol Bawen Magelang. Hal ini berdampak terhadap jumlah panen yang dihasilkan oleh desa. Sebuah tantangan di saat gizi dibutuhkan pada penanganan stunting. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji strategi integratif ketahanan pangan dalam penanganan stunting dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer didapat dari wawancara dengan Kepala Desa Pakunden, kelompok tani, BUMDes dan Kader Pembangunan Masyarakat. Observasi dan studi dokumen dilaksanakan pula di kantor Desa Pakunden. Hasil dari penelitian ini adalah strategi integratif dalam pendampingan pemanfaatan potensi kearifan lokal Desa Pakunden sebagai desa agraris menjadi salah satu solusi di tengah permasalahan pengurangan lahan dan penurunan hasil panen. Hasil dari pemanfaatan pekarangan pun semakin mempermudah akses akan mankanan-makanan bergizi dan organik. Kebutuhan gizi anak maupun dewasa akan tercukupi. Sebuah strategi bukan hanya memperkuat desa namun juga memperkuat ketahanan pangan di keluarga.
Redesain Potensi Lokal Kewilayahan Desa Pakunden Magelang Berbasis Agro-ekowisata Pasca Konversi Lahan Terdampak Tol Jogja-Bawen Armawi, Armaidy; Effendhy, Syafiq; Subejo; Apriliyanti, Kiki
Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna Vol 2 No 1 (2024): Mei
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/parikesit.v2i1.10293

Abstract

Land conversion for the Jogja-Bawen Toll Road has made Pakunden Village farmers survive as farmers by buying land in other villages, and some have converted to work in the tourism service sector. The tourism potential of Pakunden Village is 12 baths, 4 regional arts and the sabo dam Development Plan, which will be used as an agroecotourism site. In its dynamics, there is a difference between planning and infrastructure provided by the government. This research also aims to describe the concept of redesigning Pakunden Agro-ecotourism Village Magelang based on strengthening local wisdom as an intervention strategy for the land use change of Jogja-Bawen Toll Road. This research comprises a field study conducted in Pakunden Village, Ngluwar District, Magelang Regency, concurrently with the Adopted Village-based Community Service Program administered by the Directorate of Community Service at UGM. The research methodology employed is qualitative field research. The selection of informants in this study was based on purposive sampling, where there were considerations in the form of knowledge related to land conversion, environmental conditions of Pakunden Village and the concept of agroecotourism village development. Data collection was carried out by conducting observations, interviews, internet searches and document studies. The results of this study show that external interventions, such as the construction of sabo dam and private business opportunities through Balai Ekonomi Desa, powerfully drive the development of tourism and the local economy of Pakunden Village. However, this program is still in its initiation phase and has not been implemented in practical terms, thus the changes in the economic conditions of the community cannot be concretely depicted. Nevertheless, overall, through the sustainable development of the tourism sector, this endeavor aims to enhance rural communities and local economies.