RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta merupakan rumah sakit rujukan BPJS yang melayani 700 pasien dalam sehari. Hal ini tentunya memerlukan pengelolaan perbekalan obat agar tidak terjadi kejadian overstock atau stockout. Untuk mencegah kejadian tersebut, maka Instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta menerapkan metode pengendalian persediaan Minimum-Maximum Stock Level (MMSL). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan metode MMSL terhadap nilai persediaan obat-obat generik pareto A di unit farmasi rawat jalan RS PKU Muhamadiyah Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan non-equivalent without control design. Populasi dan sample pada penelitian ini adalah obat generik di unit jalan RS PKU Muhamadiyah Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah obat generik dengan kategori paretto A. Kriteria eksklusinya adalah obat dengan suplai tidak stabil. Jumlah sampel yang terjaring pada penelitian ini sebanyak 23 obat generik yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Intervensi dilakukan dengan menerapkan metode MMSL terhadap stok 23 obat generik tersebut. Penerapan metode MMSL terhadap stok obat dimulai dari Bulan April - Mei 2020. Pengaruh penerapan metode MMSL terhadap nilai investasi dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penerapan metode MMSL terhadap nilai persediaan obat generik paretto A yang terdapat di unit farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Analisis terhadap intervensi MMSL menunjukkan signifikansi p = 0,000. Nilai persediaan obat sebelum dilakukan intervensi sebesar Rp 15.175.340,00, sementara nilai persediaan setelah dilakukan intervensi berkurang menjadi Rp 11.864.748, 00. Hal tersebut menunjukkan efisiensi persediaan sebesar Rp 3.310.592,00.