Amanda, Rafiqah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTERAKSI PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN GARAM DAPUR TERHADAP KUALITAS PRODUKSI BUAH SALAK (Salacca Sumatrana) DI DESA SITUMBAGA Ritonga, Eka Nurwani; Amanda, Rafiqah; Lubis, Mutiara; Marpaung, Paisal Hamid
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 19 No. 1 (2025): Juni 2025: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v19i1.14774

Abstract

Salak merupakan buah musiman yang cukup produktif yang dapat menghasilkan buah sepanjang tahun dan sangat melimpah. Salah satu peningkatan produksi tanaman salak adalah dengan cara pemangkasan pada tanaman salak merupakan hal mutlak yang harus dilakukan agar tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga tidak menjadikan lembab, pemangkasan juga membantu menekan penyebaran penyakit, mempermudah munculnya tanda bunga secara produktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Interaksi Pemangkasan Dan Pemberian Garam Dapur Terhadap Produksi Tanaman Salak di Desa Situmbaga. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu Faktor pertama perlakuan tindakan pemangkasan disimbolkan (P) terdiri dari 3 taraf yaitu: P¹ (Pemangkasan 3 pelepah/batang). P² (Pemangkasan 4 pelepah/batang), P³ (Pemangkasan 5 pelepah/batang). Dan Faktor kedua pemberian garam dapur tanaman salak disimbolkan (G) terdiri dari 4 taraf yaitu: Gº (0 gr/ plot), G¹ (750 gr/ plot), G² (1000 gr/ plot), G³ (1500 gr/ plot). Dikarenakan tanaman salak ini sudah lama tinggal atau tidak dipelihara lagi, pada saat penelitian untuk waktu yang dibutuhkan tanaman 4-6 bulan setelah pemangkasan akan terlihat hasil yang optimal.  Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian garam dapur tidak berpengaruh nyata karena garam memiliki tingkat sanitasi yang tinggi, kelembapan diareal kebun salak juga tinggi, menyebabkan garam dapur yang diaplikasikan ke tanaman tidak dapat diserap secara optimal oleh tanaman karena telah cepat tercuci oleh jumlah air yang ada di dalam tanah.