Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI ULTRA FILTRASI SEBAGAI MEDIA FILTERISASI DAN DAUR ULANG AIR PADA MESIN PENDINGIN IKAN JENIS SLURRY ICE DI KAPAL IKAN 30 GT Kusuma, Andhi Indira; Ishardwiyanto, M.Rizky; Basuki, Minto
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi palkah kapal ikan yang menggunakan metode pendinginan tradisional, tidak menjamin kualitas ikan di dalamnya. Hal ini bisa dilihat dari metode penanganan ikan dengan menggunakan es balok suhu pendinginannya tidak dapat dipertahankan. Selain itu, kondisi ikan juga mengalami penurunan kualitas akibat pengaruh adanya lendir, darah, dan kotoran di dalam palkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan mesin slurry ice sebagai pendinginan ikan di dalam palkah dengan penambahan sistem filterisasi dan daur ulang air laut sebagai media pendinginan. Disamping itu dilakukan analisa stabilitas kapal ikan akibat penambahan mesin pendingin dan sistem filterisasi tersebut. Perhitungan analisa stabilitas meliputi tiga kondisi yaitu, kondisi kapal tanpa muatan dengan persediaan bahan bakar mesin dan air tawar mencapai 100%; kapal dengan penambahan sistem daur ulang air dan mesin pendingin ikan dengan persediaan bahan bakar mesin dan air tawar mencapai 100%; dan kapal dengan kondisi muatan penuh serta penambahan sistem daur ulang dan mesin pendingin ikan dengan persediaan bahan bakar mesin dan air tawar mencapai 50%. Hasil analisa perhitungan stabilitas dengan bantuan software Maxsurf Stability telah memenuhi standard International Maritime Organization (IMO) tahun 1977 tentang kriteria stabilitas utuh (criteria intact stability). Dimana, nilai maksimum GZ pada sudut kemiringan kapal pada 30° atau lebih adalah 0,2 meter, sedangkan nilai ketiga kondisi di atas berturut-turut adalah 0,442 meter, 0,424 meter, 0,463 meter. Sehingga dengan nilai tersebut, aspek keamanan dan kenyamanan kapal sudah terpenuhi. Sedangkan dari hasil analisis ekonomis, estimasi keuntungan bersih diperoleh sebesar Rp 7.404.800/ trip maka break event point akan tercapai setelah kapal dioperasikan untuk menangkap ikan sebanyak 62 trip atau pada 1 tahun 7 bulan.
Pengaruh Arus dan Sudut Kampuh V Terhadap Sambungan Las SMAW pada Baja SS 400 Melalui Uji Tekuk dan Uji Tarik Hadi, Mohammad Nurul; Kusuma, Andhi Indira
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTSS 400 steel material has been widely used in the manufacturing industry, especially in shipbuilding. In this study, an analysis was conducted on the mechanical properties of SMAW welded joints on SS 400 steel by performing bending and tensile tests. The variations in the V-bevel angle tested were 50° and 60°, with the welding position set to 2G. The SS 400 steel plates used had a thickness of 10 mm, and the electrode used was of type E7018. The testing was conducted according to ASTM standards to ensure accuracy and validity of the results. The study revealed that the variations in the V-bevel angle of SMAW welded joints affect the mechanical properties of the joints. In the bending test, the V-bevel angle variation influenced the bending strength of the welded joints. Meanwhile, the tensile test results showed that the variations in the V-bevel angle of 50° and 60° did not result in significant differences in the tensile strength of the welded joints. This study provides important insights into the influence of V-bevel angle variations in SMAW welded joints on the mechanical properties of SS 400 steel. This information can serve as a reference in the design and welding process to improve the quality and durability of structures using SS 400 steel material..Keywords: SMAW, SS400, bending test, tensile test, V bevel angle, mechanical propertiesABSTRAKMaterial baja SS 400 telah banyak digunakan pada industri manufaktur, terutama dalam bidang pembuatan kapal. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap sifat mekanis sambungan las SMAW pada baja SS 400 dengan melakukan uji tekuk dan uji tarik. Variasi sudut bevel V yang diuji adalah 50° dan 60°, dengan posisi pengelasan 2G. Baja SS 400 yang digunakan memiliki ketebalan 10 mm, dan elektroda yang digunakan adalah jenis E7018. Pengujian dilakukan sesuai dengan standar ASTM untuk memastikan keakuratan dan validitas hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi sudut bevel V pada sambungan las SMAW berpengaruh terhadap sifat mekanis sambungan tersebut. Dalam uji tekuk, variasi sudut bevel V mempengaruhi kekuatan tekuk sambungan las. Sementara itu, hasil uji tarik menunjukkan bahwa variasi sudut bevel V antara 50° dan 60° tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kekuatan tarik sambungan las. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai pengaruh variasi sudut bevel V pada sambungan las SMAW terhadap sifat mekanis baja SS 400. Informasi ini dapat menjadi referensi dalam proses desain dan pengelasan, untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan struktur yang menggunakan material baja SS 400. Kata kunci: pengelasan SMAW, SS400, uji tekuk, uji tarik, sudut bevel V, sifat mekanis 
Pengaruh Variasi Arus Pengelasan SMAW Terhadap Kekuatan Mekanis Sambungan Baja Karbon Rendah (SS-400) Roziq, Mochamad Miftachur; Kusuma, Andhi Indira
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menciptakan kemajuan pesat di berbagai bidang, termasuk teknologi pengelasan dalam industri manufaktur. Pengelasan SMAW adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan karena proses yang mudah, ekonomis, dan hasil lasnya yang baik. Namun, variasi arus pengelasan dalam proses ini memiliki dampak signifikan pada kualitas sambungan las, terutama pada material baja karbon rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi arus pengelasan SMAW terhadap kekuatan material hasil sambungan las pada material baja karbon rendah SS-400 dengan ketebalan 10 mm dan elektroda E7018. Variasi arus pengelasan yang digunakan adalah 75 Ampere, 80 Ampere, dan 85 Ampere dengan posisi pengelasan 2G. Pengujian kekuatan mekanis sambungan las dilakukan menggunakan uji impact Charpy dengan standar ASTM E23. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa arus pengelasan mempengaruhi nilai energi yang diserap oleh spesimen saat benturan. Pada arus pengelasan 75 Ampere, sudut kampuh 60° dan 70° menghasilkan nilai energi yang sama sebesar 64,891 J/mm², menunjukkan adanya distribusi panas yang seragam. Pada arus 80 Ampere, sudut kampuh 70° menghasilkan nilai energi lebih tinggi (124,375 J/mm²) dibandingkan 60° (73,003 J/mm²), menandakan bahwa sudut kampuh yang lebih besar memberikan distribusi panas yang lebih efektif. Sementara itu, pada arus 85 Ampere, sudut kampuh 60° menghasilkan nilai energi lebih tinggi (64,891 J/mm²) dibandingkan 70° (50,02 J/mm²), menunjukkan bahwa sudut kampuh yang lebih kecil memberikan penetrasi yang lebih baik.
Strength Evaluation of Combined New and Old Plates Welded Joint: Case of Anggada XV Tug Boat Nurcholik, Samsu Dlukha; Wahyuda, Wahyuda; Hidayat, Taufik; Arifuddin, Andi Mursid Nugraha; Kurniawati, Diniar Mungil; Saadiyah, Devy Setiorini; Awali , Jatmoko; Rohimsyah, Fikan Mubarok; Trimulyono, Andi; Kusuma, Andhi Indira
Indonesian Journal of Maritime Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Issue 1, June 2024
Publisher : Naval Architecture Department, Kalimantan Institut of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/ismatech.v2i1.1069

Abstract

Naval grade plate is designed for shipbuilding due to its strength. In the shipyard, old plates have been used because surplusage of the previous project. However, the mechanical properties of old plate compared to new plate have not been clarified yet. In this study, a comparative investigation shielded metal arc welding (SMAW) of old plate and new plate was performed. A spectroscopy test was used to obtain the chemical properties of the old plate and the new plate. Furthermore, tensile and hardness tests were performed to investigate the mechanical properties It was concluded that (1) the chemical properties of the old and new plates are almost similar and (2) the average value of tensile strength of the old-old plate, new-new plate, and new-old plate are 451.3, 487, 454,3 N/mm2, respectively. (3) then, the average hardness test of HAZ of old plate, new plate, and weld metal are 73.2, 78.3, 83.2 HRB, respectively. From the results, it can be concluded that using old plates for shipbuilding is still reliable.