Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENEJEMEN KETERSEDIAAN BAHAN BAKU AGROINDUSTRI TAHU KOTA PALU (STUDI KASUS PADA UKM MITRA CEMANGI) Wintolo, Kuat; Jumiyati, Sri; Rasyid, Sofya A.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1320

Abstract

Tahu Mitra Cemangi adalah salah satu industri yang bergerak dibidang agroindustri yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan baku dalam pembuatan Tahu. Salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan adalah persediaan bahan baku sebagai sumber utama dalam jalannya produksi. Pada Industri Tahu Mitra Cimangi produksi tahu merupakan pekerjaan yang terus dilakukan untuk memenuhi permintaan tiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku yang optimal, total biaya persediaan bahan baku, jumlah persediaan pengaman bahan baku, dan waktu pemesanan kembali bahan baku, pada Industri Tahu Mitra Cemangi. Penelitian ini dilakukan di Industri Tahu Mitra Cemangi di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) atau ditunjuk langsung dengan pertimbangan bahwa Industri Tahu Mitra Cemangi merupakan industri berskala besar dan sudah berproduksi dalam waktu yang cukup lama yaitu sejak tahun 2009, dibandingkan dengan 2 industri lainya  yang ada di Kota Palu Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini terdiri atas dua jenis data yang digunakan dalam penelitan ini terdiri atas dua data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini  menggunakan analisis deskriptif, analisis EOQ, TIC, Safety Stock dan ROP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pembelian optimal bahan baku kedelai sebesar 515.938,97 Kg/bulan. Biaya total persediaan bahan baku Industri Tahu Mitra Cemangi Rp 80.859.831,51. Sedangkan Safety Stok sebesar 2.33,45 Kg. Dan ROP sebesar 3.833 Kg.Kata Kunci  :   Menejemen Ketersediaan Bahan Baku Agroindustri Tahu Kota  Palu.
ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA JAGUNG BAKAR SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KOTA PALU Suliati, Ni Kade; Haeruddin, Haeruddin; Rasyid, Sofya A.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1282

Abstract

Salah satu upaya mengembangkan produksi dalam sektor pertanian adalah meningkatkan nilai tambah. Hal yang dapat dilakukan agar nilai tambah suatu komoditi pertanian meningkat adalah dengan mengaitkan pertanian dengan industri/pengolahan atau jasa di bidang pertanian.  Di Indonesia, ada banyak jenis komoditi pertanian yang dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang bermutu serta bernilai tinggi, salah satunya adalah jagung.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tambah (value) yang diperoleh dari pengolahan jagung menjadi jagung bakar dan mengetahui besarnya kontribusi pendapatan usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Area Jl. Jabal Nur Kota Palu pada Bulan April sampai dengan Juni 2019. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Sampel diambil sebanyak 15 % dari jumlah populasi yaitu 18 penjual jagung bakar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Keuntungan Usaha, Nilai Tambah, dan Kontribusi hasil usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga. Dari hasil penelitian usaha jagung manis menjadi jagung bakar diperoleh nilai tambah dari pengolahan jagung menjadi jagung bakar sebesar Rp. 5.798 per tongkol dan memberikan sumbangan rasio nilai tambah yaitu sebesar 72,48 %. Kontribusi rata-rata pendapatan usaha jagung bakar terhadap total pendapatan rumah tangga yaitu sebesar 2,83 %/bulan. sedangkan kontribusi rata-rata pendapatan rumah tangga pada total pendapatan rumah tangga sangat besar yaitu sebesar 97,17 %, hal ini disebabkan karena usaha jagung bakar bukan merupakan usaha pokok, melainkan hanya salah satu jenis produk  dari banyaknya produk yang dijual di usaha kafe yang ada di area Jl. Jabal Nur Kota Palu.Kata Kunci : Pendapatan Usaha, Nilai Tambah, Kontribusi dan Jagung Bakar
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AYAM BROILER DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI (STUDI KASUS PETERNAKAN HJ. NIGAWATI) Mi’raj, Ariska Arsyad; Dua, Patta; Rasyid, Sofya A.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usaha ayam broiler.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karawana Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian  ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan  Desember 2019. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka-angka yang berdasarkan dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Rasio. Hasil dari penelitan ini disimpulkan bahwa pendapatan peternak usaha ayam broiler adalah Rp. 132.167.007,- pertahun dan dengan tingkat kelayakan adalah 1,15% pertahun. Artinya setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan Rp. 1.150,-Kata kunci : Kelayakan Usaha, Pendapatan dan Ayam Broiler
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA SISTEM SILANG TIGA JALUR DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Faisal, Mohammad; Nasrun, Muhammad Syaifuddin; Rasyid, Sofya A.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1283

Abstract

Pada umumnya ciri-ciri usahatani di Indonesia adalah berlahan sempit,modal  relatif  kecil,  pengetahuan  petani  terbatas,  kurang  dinamik  sehingga berakibat pada rendahnya pendapatan usahatani. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh adanya produksi dan produktivitas hasil pertanian, selain berhadapan dengan rendahnya pendapatan yang diterima petani sektor pertanian juga dihadapkan pada penurunan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Maka tujuan  Penelitian  ini  untuk  mengetahui  pendapatan  usahatani  jagung  hibrida dengan   menggunakan   Sistem   Silang  Tiga   Jalur  di   Desa   Labuan   Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja   (purposive),   desa   Labuan   Toposo   kecamatan   Labuan   Kabupaten Donggala   merupakan   salah   satu   daerah   produksi   jagung   hibrida   yang  menggunakan Sistem Silang Tiga Jalur. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Arikunto dimana populasi penelitian berjumlah kurang dari 100,   maka   sampel   yang  di   ambil   adalah   semua   anggota   kelompok   tani Kolompeata yang berjumlah 25 orang yang berusahatani jagung hibrida dengan menggunakan   Sistem   Silang   Tiga   Jalur.   Teknik   pengumpulan   data   yang digunakan yaitu   data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara obsrvasi dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Berdasarkan hasil penelitian yang telah   di lakukan di Desa Labuan Toposo pada Kelompok Tani Kolompeata di peroleh rata-rata produksi jagung hibrida silang tiga jalur sebesar 3.928 kg/0,74 ha atau 5.308,11 kg/ha, rata-rata penerimaan sebesar Rp.13.748.000/0,74ha atau Rp.18.578.378,38/ha dan rata-rata pendapatan sebesar Rp.9.222.108/0,74 ha atau Rp.12.462.308,11/ha.Kata Kunci : Pendapatan, Usahatani, Jagung Hibrida.
Value-added analysis of tuna fish floss: A case study of IKM Raja Bawang in supporting food security Rasyid, Sofya A.
Jurnal Bisnis Kehutanan dan Lingkungan Vol. 3 No. 1: July (2025)
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jbkl.v3i1.2025.2113

Abstract

Background: Agroindustry is one of the strategic solutions in the development of fishery products, as it not only increases fishery yields but also contributes to improving income and strengthening the regional economy. Additionally, processing fish into value-added products, such as shredded tuna, can support food security through the diversification of processed products with longer shelf life and preserved nutritional value. This study aims to analyze the added value of processing tuna into shredded fish and its contribution to food security. Method: The research location was determined puIDRosive, based on the consideration that Raja Bawang IKM is one of the growing agro-industrial businesses producing shredded tuna in Palu City. Respondents were also selected puIDRosively through direct interviews with 1 leader/owner of Raja Bawang IKM, 1 deputy leader, and 4 employees. Thus, the total number of respondents was 6 people who had the competence to provide information related to the business and production of shredded fish. The data used in this study include both primary and secondary data. Value-added analysis was conducted using the Hayami method to determine output value, added value, profit, and labor contribution. Findings: The results show that the processing of tuna into shredded fish at Raja Bawang IKM generates an added value of IDR 40,163/kg with an added value ratio of 37.61%. The resulting profit reached IDR 16,163/kg with a profit rate of 40.24%. Conclusion: The findings indicate that processing tuna into shredded tuna not only provides economic benefits to business actors but also supports food security by supplying processed fish products with high nutritional value and longer shelf life. Novelty/Originality of This Article: It highlights the dual impact of value-added processing in enhancing business profitability and supporting local food security—an area that has received limited attention in prior studies, particularly in the context of micro-scale industries.