Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Studi Kasus pada Program Studi Psikologi Islam UIN Surakarta Pangestuti, Retno; Mujahid, Dhestina Religia; Nilawati, Azzah
AS-SABIQUN Vol 7 No 5 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Pendidikan Islam Anak Usia Dini STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/assabiqun.v7i5.5905

Abstract

The limited number of studies evaluating the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) curriculum in Islamic Psychology programs forms the background of this research, despite its crucial role in ensuring the sustainability, effectiveness, and quality of MBKM implementation in religious higher education institutions. The purpose of this study is to evaluate the implementation of the MBKM curriculum in the Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushuluddin and Da’wah, UIN Raden Mas Said Surakarta, using the CIPP model (Context, Input, Process, Product). A qualitative case study approach was employed with six purposively selected participants. Data were collected through interviews and documentation, analyzed using Atlas.ti 8, with data reliability tested through source triangulation and double coding, yielding a Krippendorff’s Alpha value of 0.979, which indicates very high reliability. The results show that in terms of context, MBKM is relevant to student competency development; in terms of input, the program expands access to learning experiences but still faces obstacles in socialization and infrastructure, including the ‘Merpati’ application system. In the process dimension, internship and student exchange activities provide significant benefits but remain constrained by course conversion and differences in academic culture. In terms of product, MBKM contributes to enhancing students’ skills, although learning outcomes are not yet evenly distributed. The study concludes that the implementation of MBKM in the Islamic Psychology Study Program has had a positive impact, but requires continuous improvement in socialization, academic administration, and technological system utilization. The theoretical implication of this research enriches the literature on MBKM evaluation in the context of Islamic Psychology, while the practical implication provides a basis for recommendations to study program managers in formulating adaptive and contextually relevant strategies for improving MBKM implementation.
Penerimaan Diri Lansia yang Bekerja Jannah, Miftahul; Mujahid, Dhestina Religia
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v5i1.15447

Abstract

Sudah menjadi hukum alam, jika lansia mengalami penurunan fungsi fisik. Tidak sedikit lansia tetap harus bekerja ditengah penurunan fungsi fisiknya.  Penerimaan diri menjadi penting untuk dapat membuat lansia menjadi lebih nyaman dan bahagia dimasa tuanya ketika bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerimaan diri yang terjadi pada lansia yang masih bekerja. Metode yang digunakan yakni fenomenologi dengan teknik wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak tiga informan utama dan tiga informan tambahan dari pasangan dan anak yang tinggal satu rumah dengan informan utama. Hasil yang diperoleh adalah lansia pertama menyadari kekuatan yang ada didalam dirinya menurun yang menyebabkan kelelahan dan fisiknya mudah merasakan sakit, sehingga dia memilih untuk semampunya dan tidak memaksakan diri dalam bekerja. Lansia kedua menyadari dirinya mudah kelelahan, namun lansia ini masih memaksakan diri dan marah bila sesuatu yang dikerjakan tidak sesuai dengan harapanny. Namun seiring berjalan waktu, dia dapat menerima dengan memahami kondisi yang dimiliki. Lansia ketiga menyadari bila dirinya mudah kelelahan, namun lansia ini tidak merasa kecewa atas apa yang dimilikinya. Lansia ini menganggap bahwa Tuhan sudah memberikan nikmatnya masing-masing, sehingga lansia ini memili bersabar dan berdo’a meminta pertolongan kepada Tuhan. Kesimpulannya lansia pertama menerima dengan konsep narima, lansia kedua mengalami tahapan penerimaan diri, serta lansia ketiga menerima dengan konsep narima dan qona’ah.