Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Alat Pengasapan Ikan Tipe Kabinet Untuk Meningkatkan Produksi Ikan Asap Di Industri Rumah Tangga Kecamatan Weda Halmahera Tengah Bambang Tjiroso; Said Hi Abbas
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 4 No 2 (2020): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v4i2.2210

Abstract

Smoked fish is a fish processing product that is very popular with consumers in Indonesia. Smoked fish production in Indonesia, especially in Weda District, Central Halmahera District, still has various problems in the production process because the tools used in daily smoked fish production are still conventional. PKM activity partner is one of the smoked fish home industries located in Weda District, Central Halmahera. Conventional smoking tools are only made of wood and racks made of bamboo and are still open so that the efficiency of smoke for smoking fish is less than optimal. Therefore, through PKM Kubermas, it will be carried out to replace conventional fish smoking equipment owned by partners with cabinet-type smoking equipment to increase production yields. The service implementation process is divided into 7 stages, namely the preparation stage, socialization, making tools, socializing the use of tools, mentoring and evaluation. The results achieved are the dimensions of the smoked fish equipment made with dimensions of length 120 cm, width 80 cm and height 200 cm, while the time required for smoked fish production is more efficient, namely 2 to 3 hours in one production. It uses less fuel at one time because the smoker is closed.
Pengaruh Sistem Cooling Water Ejector terhadap Stabilitas Vacuum Condensor PLTU Tidore M. Fadly Hi. Abbas; Said Hi Abbas; Singgih Tri Prasetyo
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 2 (2020): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v5i2.2966

Abstract

Condensor merupakan peralatan penukar kalor yang berfungsi untuk meng-kondensasikan uap keluaran dari sisa memutar turbin. Untuk mempercepat kondesasi di dalam condensor maka ruangan di dalam Condensor harus dibuat vacuum dan dipertahankan oleh water ejector pump. Water Ejector Pump adalah bagian dari vacuum system pada turbin uap yang berfungsi sebagai pembuang (menghisap) udara atau gas  yang tidak terkondensasi dari dalam condenser (selama operasi normal) dengan menggunakan fluida air yang diperoleh dari water jet tank. Optimalisasi kinerja water ejector system ini dengan cara penambahan open cooling water system pada water pond yang menggunakan spray guna meningkatkan kestabilan temperature air yang digunakan pada water jet tank tetap pada range operasinya yaitu 50 ˚C. Serta  dilakukan juga pemisahan line overflow pada water ejector tank karena selama ini line overflow antara unit 1 dan 2 tergabung menjadi satu sehingga air overflow terbuang ke parit di area pompa yang dapat menggenangi area sekitar (unsafe condition). Sehingga air tidak tersirkulasi dengan baik yang menyebabkan air pada water ejector tank akan menjadi panas dan berakibat pada turunnya vacuum condensor. Hal ini di tindaklanjuti dengan running pompa dari water pond secara continue untuk menjaga air pada water jet tank tetap dingin. Oleh karena itu saya mengambil judul Skripsi “Pengaruh Sistem Cooling Water Ejector Terhadap Stabilitas Vacuum Condensor PLTU Tidore” Dari hasil modifikasi ini dapat mengurangi pengoperasian dari pompa water pond menuju water jet tank dan menjaga air pada water jet tank tetap terjaga di range operasinya yang berguna untuk menjaga ke-stabilan pada sistem vacuum Condensor.Kata Kunci : Condensor, Water Ejector Pump, Overflow Water Jet Tank, Cooling Water Pond
Pengaruh Bentuk Tungku Berbahan Bakar Kayu Terhadap Laju Perpindahan Panas Mohtar Suandi; Ishak Usman; Said Abbas; Witono Hardi
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2018): DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v3i1.1567

Abstract

Sebagian masyarakat pedesaan pada umumnya masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari. Penggunaan bahan bakar kayu ini karena murah, mudah didapatkan dan aman akan bahaya ledakan. Pada saat ini kayu bakar masih mudah didapatkan dari kebun atau halaman sekitar rumah atau bisa juga dibeli dengan harga yang masih murah.Pengujian dilakukan pada tungku tipe silinder, tungku tipe konvergen, dan tungku tipe konvergen-divergen. Dengan menggunakan jumlah dan jenis bahan bakar kayu serta proses penyalaan yang sama untuk setiap tipe tungku untuk mencapai temperatur air 100 oC pada jumlah air yang samaHasil pengujian menunjukan menunjukan bahwa tungku tipe konvergen lebih cepat memindahkan panas dibandingkan dengan tungku lainnya. Untuk tungku tipe konvergen dibutuhkan waktu 13 menit 22 detik, untuk tungku tipe silinder membutuhkan waktu 14 menit 33 detik, dan tungku tipe konvergen-divergen untuk mendidihkan air membutuhkan waktu 17 menit 28 detik.
ANALISIS POTENSI LOGAM TANAH JARANG ABU BATUBARA LIMBAH PLTU MULUT TAMBANG PT. WANATIARA PERSADA KAWASI OBI Said Hi Abbas; Firman Firman
Journal of Science and Engineering Vol 3, No 2 (2020): Journal Of Science and Enggineering (JOSAE
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v3i2.2424

Abstract

Abu batubara merupakan limbah sisa pembakaran batubara pada PLTU, baik berupa fly ash maupun bottom ash. PLTU PT. Wanatiara Persada terkategori PLTU Mulut Tambang karena letaknya dalam lokasi wilayah izin penambangan. Abu batubara sisa pembakarannya masih terkategori limbah B3 sehingga perlu diidentifikasi potensi pemanfaatannya (salah satunya sumber LTJ) guna mengurangi volumenya yang besar. Fly ash ukuran butirnya lebih halus (76,15% lolos ayakan 200 mesh) dibandingkan bottom ash (hanya 6,75% lolos ayakan 200 mesh) sesuai dengan hasil ayak basah dan pengamatan morfologi butir dengan menggunakan mikroskop bijih. Kandungan mineral bottom ash adalah kuarsa, aragonite, siderite dan hematit sedangkan fly ash kandungannya kuarsa, muskovit, periclase, hematit, magnetit dan pirit. Oksida dominannya untuk kedua sampel adalah SiO2 (50,6-67,9%), Al2O3 (8,15-21,9%), Fe2O3 (7,76-10,8), dan CaO (2,55-7,54%). Abu batubaranya terkategori kelas F. Kandungan logam tanah jarangnya untuk fly ash sebesar 190,07 ppm sedangkan pada bottom ash sebesar 142,64 ppm. Kandungan LTJ yang dominan pada sampel fly ash adalah Ce (61,8 ppm), Nd (31,8 ppm), Y (26,3 ppm), La (23,9 ppm) sedangkan pada bottom ash 4 unsur tersebut juga dominan, dimana Ce (46,2 ppm), Nd (24,1 ppm), Y (21 ppm), dan La (18,6 ppm). LTJ yang dominan adalah LTJ ringan (LREE) dibandingkan LTJ berat (HREE), perbandingannya adalah 175,27 ppm : 14,8 ppm atau 11,84 : 1 (sampel fly ash) sedangkan sampel bottom ash perbandingannya 131,04 ppm : 11,6 ppm atau 11,3 : 1.