Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pengelolaan Informasi Publik Dan Pengaduan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Surniati, Ani; Semil, Nurmah; Iriani, Atrika
@-Publik: Jurnal Administrasi Publik Vol 1 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik STISIPOL Candradimuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37858/publik.v1i2.209

Abstract

The number of complaints made at the Regional Secretariat of the South Sumatra Province shows that the public does not understand the government agencies that receive and follow up on these complaints. The complaint process is carried out by the Regional Secretariat of the South Sumatra Province. The Regional Secretariat of the South Sumatra Province in its main duties and functions has the obligation to manage public complaints in the field of communication and informatics. The purpose of this study was to analyze the management of public information and public complaints at the Regional Secretariat of South Sumatra Province. The problems in the research are the Bureaucratic System which is too complicated, the lack of socialization in the community regarding complaints and the lack of human resources in the complaint section. The data analysis technique used in this research is qualitative data analysis technique. Overall the management of complaints is good, but there are still some obstacles.
Peningkatan Literasi Digital melalui Pendampingan Penerapan Manajemen Teknologi Informasi sebagai Sarana Pengelolaan Informasi Efektif bagi Generasi Z di Palembang Marpaung, Zailani Surya; Widodo, Slamet; Semil, Nurmah; Mardianto; Rafinzar, Rahmat; Turrahmi, Aulia
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i3.13819

Abstract

Kemampuan untuk mengelola informasi tidak hanya penting untuk keberhasilan akademis, tetapi juga penting dalam mempersiapkan mereka untuk terjun di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi informasi. Meskipun penguasaan teknologi pada siswa-siswa SMA IT Harapan Mulia sudah cukup tinggi, namun nyatanya tantangan seperti kurangnya keterampilan kritis dalam menilai keandalan informasi online, kegagalan dalam mengimplementasikan praktik keamanan informasi dengan baik, terbatasnya eksposur terhadap alat dan teknik manajemen informasi yang canggih di lingkungan pendidikan formal, dan ketergantungan berlebihan pada teknologi digital menjadi kendala dalam memanajemen dan mengelola informasi digital. SMA tersebut belum mempunyai kurikulum yang membahas mengenai pendidikan manajemen teknologi dan informasi, sehingga pembekalan bagi siswa mengenai topik tersebut menjadi hal yang sangat urgen. Untuk itu, tim pengabdian Universitas Sriwijaya melakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman manajemen dan teknologi informasi bagi generasi Z. Kegiatan berjalan dengan baik. Metode yang dilakukan adalah pemberian materi kepada siswa-siswa dengan ceramah, diskusi partisipatif dan pendampingan oleh ahli. Hasilnya adalah pemahaman dan keterampilan siswa-siwa menjadi meningkat diseluruh aspek dilihat dari pre-test dan post-test yang dibandingkan. Siswa-siswa sangat antusias dan menjadi lebih sadar akan pentingnya manajemen teknologi informasi.
Implementasi Kebijakan Penyelesaian Batas Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi Semil, Nurmah; Marpaung, Zailani Surya; Mardianto, Mardianto; Khairunnas, Khairunnas
Journal of Moral and Civic Education Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412522021578

Abstract

This study aims to analyze the policy implementation regarding the borders between Musi Rawas Utara Regency of South Sumatra Province and Sarolangun Regency of Jambi Province, and describe the socio-political phenomenon in the border region after the implementation of the policy. This study uses interpretative qualitative methods to investigate an event deeply and how the informants respond to the incident. The findings of this study indicate that in the provincial administration level, the implementation is compliant with the contents of the policy. However, the comprehension about the policy implementation is limited in the lower level of administration due to the lack of dissemination about border dispute resolution. Moreover, in terms of function routine, the policy is mostly implemented using top-down approach, making the people at grassroots to feel excluded. Also, there is the lack of emphasis in policy announcement to the community. Furthermore, the desired performance and impact has not been achieved, because there is still an opposition against the borderline set by the Ministry of Internal Affairs’ decree. Overall, it has not had a positive impact on socio-political phenomena, especially in terms of development and education; and it has become a potential political conflict due to the population status of residents in the border region. Keywords: border policy implementation, policy compliance, policy implementation ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap implementasi kebijakan penyelesasain batas daerah pada segmen perbatasan Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan dengan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, serta mendeskripsikan fenomena sosial politik di wilayah perbatasan pasca diimplementasikannya kebijakan penyelesaian batas daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif yang bertujuan untuk meneliti secara mendalam suatu kejadian dan bagaimana informan menanggapi kejadian tersebut. Temuan Penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan pelaksana terhadap isi kebijakan di level pemerintahan provinsi sudah baik, hanya saja pemahaman pelaksana pada level pemerintahan di bawahnya belum maksimal karena kurangnya sosialisasi terhadap sengketa batas daerah. Sementara dalam hal rutinitas fungsi ditemukan bahwa pendekatan yang digunakan cenderung top-down sehingga masyarakat di akar rumput merasa tidak dilibatkan, serta tidak adanya penekanan pada tahapan sosialisasi kebijakan kepada masyarakat. Selanjutnya kinerja dan dampak yang diinginkan belum terwujud secara maksimal, karena berdasarkan analisis fenomena sosial di wilayah tersebut ditemukan pro-kontra terhadap penetapan batas wilayah yang ditetapkan melalui permendagri, sehingga belum berdampak positif terhadap fenomena sosial politik terutama dalam hal pembangunan dan pendidikan, serta adanya potensi konflik politik akibat status kependudukan di wilayah perbatasan. Kata kunci: implementasi penyelesain batas daerah, kepatuhan terhadap kebijakan, implementasi kebijakan