Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG PASIR, KABUPATEN TANGERANG, DENGAN KONSEP INTEGRASI KONSERVASI ALAM DAN PEMUKIMAN NELAYAN Darmawan, Rahmandani Alifian; Herlambang, Suryono; Rahardjo, Parino; Wipranata, B. Irwan
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v6i1.27518

Abstract

Tanjung Pasir Beach is a beach located in Tanjung Pasir Village, TelukNaga subdistrict, Tangerang Regency with an area of 75 hectares and has a coastline of 2km. The current condition of the Tanjung Pasir Beach area in Tangerang is still very simple, although efforts have been made to organize it. However, the condition of the beach is very dirty with rubbish strewn about and the lack of facilities means that tourism in this area is not optimal with a lack of interest in water tourism such as swimming in the sea. The natural potential contained in the study object is a natural resource which is the attraction and advantage of the study object, namely the conservation of mangrove forests, and this potential is also used as a means to prevent potential abrasion disasters which are vulnerable to coastal areas, and from This conservation can be used as a good potential for environmental tourism objects in coastal areas. The natural ecosystem in the study object contains aquatic fauna such as fish, shrimp, shellfish and crabs. Therefore, the main objective is to identify the Tanjung Pasir tourist attraction area and carry out a concept for restructuring the Tanjung Pasir beach which is in accordance with the existing potential and correcting existing problems, namely minimizing abrasion disasters. The results of this research are in the form of a master plan planning by looking at the existing potential to support tourism activities. Keywords: nature conservation; arrangement; fishermen's settlements; beach tourism Abstrak Pantai Tanjung Pasir merupakan pantai yang terletak di Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang dengan luas 75 hektar dan memiliki garis pantai sepanjang 2km. Kondisi saat ini kawasan Pantai Tanjung Pasir Tangerang masih sangat sederhana, meskipun sudah terlihat adanya upaya penataan. Namun kondisi pantai yang ada sangat kotor akan sampah-sampah yang berserakan serta minimnya fasilitas yang membuat wisata di dalam kawasan ini tidak maksimal dengan kurangnya minat berwisata air seperti berenang di laut.  Potensi alam yang terdapat pada objek studi merupakan sumber daya alam yang memang menjadi daya tarik dan kelebihan dari objek studi yaitu seperti adanya konservasi hutan mangrove, dan potensi ini juga dijadikan sebagai sarana untuk mencegah adanya potensi bencana abrasi yang memang rentan untuk daerah pesisir, dan dari konservasi ini bisa dijadikan potensi yang baik untuk objek wisata tentang lingkungan pada daerah pesisir. Ekosistem alam yang ada pada objek studi terdapat fauna aquatic seperti ikan, udang, kerang dan kepiting. Maka dari itu tujuan utama untuk mengidentifikasi pada kawasan objek wisata Tanjung Pasir serta melakukan konsep penataan kembali pada Pantai Tanjung Pasir yang memang sesuai dengan potensi yang ada serta memperbaiki permasalahan yang ada yaitu meminimalisir bencana abrasi. Hasil dari penelitian ini berupa masterplan perencanaan dengan melihat potensi yang ada untuk mendukung kegiatan wisata.
STUDI REVITALISASI KAWASAN WATERFRONT DEVELOPMENT SUNGAI SIAK SEBAGAI KAWASAN WISATA SEJARAH KOTA PEKANBARU Fauras, Fidy Nita; Herlambang, Suryono; Wipranata, B. Irwan
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v6i1.27519

Abstract

Kampung Bandar Village, located in the Senapelan, is the origin of Pekanbaru City located on the banks of Siak River. This old city area did not escape the threat of rapid urbanization. This can be seen from the increasing number of unregulated, densely populated, slum dwellings, and the lack of public and government awareness in preserving historical heritage. The lack of potential use of Siak River bank land, the fading of the historical value of the area, and the decline in the environmental quality of the Siak River stream area are the main problems. This research aims to create a plan to revitalize the old city area of Pekanbaru into a historical cultural tourism area so that existing historical relics can be preserved and become the identity and character of Pekanbaru City. Considering its historical heritage, the old city area of Pekanbaru is expected to be the center of sustainable cultural, tourism, and economic activities. This study used qualitative methods with descriptive analysis. The need to arrange irregular, dense, and slum settlements on the banks of the Siak River by creating the Semak Line and the Siak River 5 meters away as a Green Open Space. In this study, researchers derived concepts for the arrangement of slum dwellings and the arrangement of areas of historical value. Keywords : Siak River; spatial planning; tourism; urban heritage Abstrak Kelurahan Kampung Bandar yang berada di Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru ini merupakan cikal bakal Kota Pekanbaru yang terletak di tepi Sungai Siak. Kawasan kota tua ini tidak luput dengan ancaman perkembangan urbanisasi yang begitu pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pembangunan permukiman yang tidak tertata, padat dan kumuh, serta kurangnya kesadaran masyarakat maupun pemerintah dalam melestarikan warisan sejarah. Kurang potensialnya pemanfaatan lahan tepi Sungai Siak, mulai memudarnya nilai historis kawasan, dan penurunan kualitas lingkungan daerah aliran Sungai Siak menjadi permasalahan utama yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan revitalisasi kawasan Kota Tua Pekanbaru menjadi sebuah kawasan wisata budaya sejarah agar peninggalan sejarah yang ada dapat dilestarikan, dan menjadi identitas serta karakter Kota Pekanbaru. Dengan mempertimbangkan warisan sejarahnya, kawasan Kota Tua Pekanbaru diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan budaya, pariwisata, dan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Perlunya penataan permukiman tidak tertata, padat, dan kumuh di tepi Sungai Siak dengan membuat garis sempadan Sungai Siak sejauh 5 meter sebagai ruang terbuka hijau. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan konsep untuk penataan permukiman kumuh dan penataan kawasan yang memiliki nilai historis.
STUDI ADAPTASI BANJIR DI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI DI KAWASAN TELUK GONG Gilbert, Thomas; Herlambang, Suryono; Wipranata, B. Irwan
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v6i1.27520

Abstract

Floods are disasters caused by nature or man-made, floods caused by nature such as continuous high-intensity rain, overflowing river water so that it enters the area and water sent from higher locations while floods caused by man-made such as canals blocked water is caused by careless dumping of rubbish, residential construction on riverbanks and the lack of water catchment areas caused by land use conversion. However, floods in the city of Jakarta contain natural and artificial elements, where the artificial elements are due to population growth which continues to increase so that residential development also increases which causes limited space, resulting in the conversion of land use for residential construction, this causes the area's inability to absorb water. The location of the area is in Kelurahan Pejagalan which is between Kali Angke and Kanal Banjir Barat, especially on the banks of the Kali Angke which are full of buildings and residential construction on embankments which causes damage to the embankments which is one of the potential causes of flooding in the area, while the banks of KBB are different from the edge of the Kali Angke which is without any buildings. So, the study of the Teluk Gong area, which is located between the Kali Angke and Kali KBB, aims to determine water runoff in the area using rational method and the causes of flooding in the area. The writing method is used using a qualitative approach with a description of the descriptive method with data collection techniques through surveys, literature studies, journals, books, and information from the internet. Keywords: flood; riverfront; water runoff; settlement Abstrak Banjir merupakan bencana yang disebabkan oleh alam maupun buatan manusia, banjir yang disebabkan oleh alam seperti hujan dengan intensitas tinggi tanpa henti, meluapnya air sungai sehingga masuk ke dalam kawasan dan air kiriman yang berasal dari lokasi yang lebih tinggi sedangkan banjir yang disebabkan buatan manusia seperti saluran air yang tersumbat disebabkan pembuangan sampah sembarangan, pembangunan hunian di tepi sungai dan minimnya daerah resapan air yang disebabkan pengalihfungsian dari penggunaan lahan. Namun banjir pada Kota Jakarta terdapat unsur alam dan buatan yang di mana unsur buatan dikarenakan pertambahan penduduk yang terus bertambah sehingga pembangunan hunian ikut bertambah yang menyebabkan keterbatasan tempat sehingga adanya pengalihfungsian dari penggunaan lahan untuk pembangunan hunian, Hal tersebut menyebabkan ketidakmampuan kawasan dalam menyerap air. Lokasi kawasan terletak di Kelurahan Pejagalan yang berada di antara Kali Angke dan Kanal Banjir Barat, khususnya pada tepian Kali Angke yang penuh dengan bangunan serta pembangunan hunian di atas tanggul yang menyebabkan kerusakan tanggul yang merupakan salah satu potensi penyebab banjir pada kawasan sedangkan tepi Kali KBB berbeda dengan tepi Kali Angke yang kondisinya tanpa ada bangunan. Maka studi kawasan Teluk Gong yang terletak di antara Kali Angke dan KBB bertujuan untuk mengetahui limpasan air pada kawasan dengan metode rasional dan penyebab dari banjir di Kawasan. Metode penulisan digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan penjabaran metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survei, studi literatur, jurnal, buku dan informasi berasal dari internet.
STUDI KARAKTERISTIK JALUR PEJALAN KAKI JALAN SENOPATI SEBAGAI KORIDOR KOMERSIAL KOTA DI JAKARTA SELATAN Adhlianita, Caesa; Herlambang, Suryono; Wipranata, B. Irwan
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v6i1.27521

Abstract

Senopati Street corridor is a 1.4 km long road in Kebayoran Baru that connects Jalan Jenderal Sudirman with the Mampang Prapatan area and is dominated by commercial buildings in the form of cafeterias and restaurants for the middle to upper class which triggers quite high vehicle mobility. High visitor mobility needs to be supported by safer and more comfortable pedestrian paths to support activities in the corridor as an active public space. One of the impacts of high visitor mobility is that pedestrian paths are misused so that they cannot function optimally as supporting public spaces for corridors. Based on the Neighborhood Walkability Assessment, 11 ideal pedestrian path criteria variables exist. This research was conducted using a qualitative approach using descriptive methods and a quantitative approach using importance-performance analysis methods. Of the 11 variables for pedestrian routes, Jalan Senopati has met 5 variables, including Crosswalks, Pedestrian Blocks, Prioritized Connectivity, Access to Local Services, and Driveway Density. Through importance-performance analysis, 1 element that they feel dissatisfied with is the parking. The conclusion from the Cartesian diagram is that there are 4 quadrants with 2 of them being priorities. Quadrant II (Top Priority) is the parking and Quadrant III (Low Priority) is the public space. This is the basis for further arrangement of the pedestrian path on Senopati Street and requires collaboration from various stakeholders, such as the government, building owners/managers, and the community so that the pedestrian path on Senopati Street can give the impression of a lively and supportive public space—ongoing commercial activities. Keywords:  pedestrian path; Senopati Street; urban commercial corridor Abstrak Koridor Jalan Senopati merupakan jalan sepanjang 1,4 km di Kebayoran Baru yang menjadi penghubung antara Jalan Jenderal Sudirman dengan kawasan Mampang Prapatan dan didominasi oleh bangunan komersial berupa kafetaria dan restoran kalangan menengah hingga atas yang memicu mobilitas kendaraan cukup tinggi. Adanya mobilitas pengunjung yang tinggi perlu didukung dengan jalur pejalan kaki yang lebih aman dan nyaman untuk mendukung aktivitas pada koridor sebagai ruang publik yang aktif. Salah satu dampak dari mobilitas pengunjung yang tinggi ialah terjadi penyalahgunaan jalur pejalan kaki sehingga tidak dapat berfungsi secara optimal sebagai ruang publik pendukung koridor. Berdasarkan Neighborhood Walkability Assessment, terdapat 11 variabel kriteria ideal jalur pejalan kaki. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan metode importance performance analysis. Dari 11 variabel jalur pejalan kaki, Jalan Senopati sudah memenuhi 5 variabel di antaranya penyebrangan, blok pejalan kaki, konektivitas yang dipriorotaskan, akses terhadap layanan lokal, dan kepadatan jalan masuk. Berdasarkan Importance Performance Analysis, didapat 1 elemen dirasa cukup yaitu parkir. Adapun kesimpulan dari diagram kartesius terdapat 4 kuadran dengan 2 kuadran di antaranya menjadi prioritas. Kuadran II (Prioritas Utama) yaitu parkir dan kuadran III (Prioritas Rendah) yaitu ruang publik. Hal tersebut menjadi dasar untuk dilakukan penataan lebih lanjut pada jalur pejalan kaki di Jalan Senopati serta dibutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pemilik/pengelola bangun, dan masyarakat agar jalur pejalan kaki di Jalan Senopati dapat memberi kesan sebagai ruang publik yang hidup serta mendukung aktivitas komersial yang berlangsung.
STUDI KUALITAS KAWASAN JALUR PEJALAN KAKI DI AREA BERSEJARAH (KAWASAN KORIDOR JALAN JUANDA JAKARTA PUSAT) Yohanes, Evan; Herlambang, Suryono; Wipranata, B. Irwan
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v6i1.27522

Abstract

In an effort to support sustainability and increase the feeling of safety and comfort for pedestrians in the Ir. H. Juanda Central Jakarta, there are several aspects that are considered in this study, namely public transportation, pedestrians (including: pedestrian width, crossing points, complementary elements), parking. By increasing or improving the pedestrian paths in the Ir. H. Juanda Central Jakarta is expected to increase interest, comfort and safety for pedestrians passing by. Jalan Ir. H. Juanda, Central Jakarta, is a road with the collector road class in Gambir District, Central Jakarta. Gambir District, Central Jakarta is the busiest sub-district which is famous for Merdeka Square, a large grassy field which has the iconic building of the city of Jakarta, namely the National Monument or Monas. The diverse land uses on this road provide an interesting walking experience, because even though it is dominated by trade and services, buildings that have existed since ancient times are still maintained. Apart from that, the available public transportation gives us an easy option to reach this road. However, improving the quality of pedestrian paths in the Ir area. H. Juanda Central Jakarta is of special interest to be able to increase the comfort and safety of pedestrians and also so that people's interest in walking and using it can increase if the supporting facilities are paid attention to and improved. Keywords: Historic buildings; pedestrian paths; public transportation transit Abstrak Pedestrian merupakan jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki yang bersangkutan.Pergerakan atau sirkulasi atau perpindahan orang atau manusia dari satu tempat ke titik asal (origin) ke tempat lain sebagai tujuan (destination). Dengan peningkatan atau perbaikan pada Jalur pedestrian di Kawasan Ir. H. Juanda Jakarta Pusat diharapakan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki yang melintas. Jalan Ir. H. Juanda Jakarta Pusat merupakan Jalan dengan kelas Jalan Kolektor yang berada pada Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Kecamatan Gambir Jakarta Pusat merupakan Kecamatan lokasi jalan Ir. H. Juanda berada. Penggunaan lahan yang beragam pada jalan ini memberikan pengalaman berjalan kaki yang menarik, dikarenakan didominasi Perdagangan dan Jasa. Bangunan yang ada sejak zaman dahulu tetap di pertahankan. Selain itu transportasi publik yang tersedia memberikan kita pilihan yang mudah untuk mencapai jalan ini. Peningkatan kualitas Pedestrian Kawasan Ir. H. Juanda Jakarta Pusat dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki, namun harus dilakukan studi apakah keamanan dan kenyamanan dirasakan pejalan kaki yang melintas pada pedestrian ini. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh perbaikan pedestrian terhadap kenyamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Importance Perfomance Analysis. Penelitian ini mendapatkan komponen yang harus ditingkatkan, serta menggunakan dapat meningkat jika fasilitas yang menunjang di perhatikan dan ditingkatkan.