Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Spring Onion Channel and Marketing Margin (Allium fistulosium L.) In Tongkonan Basse Village Masalle Districts Enrekang Regency -, Irmayani -; Mandayanti, Retnosari; -, Yunarti -
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 18 No. 2 (2018): ECOSYSTEM VOL 18 NO. 2 Mei - Agustus 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis saluran pemasaran bawang daun di Desa Tongkonan Basse, struktur pasar yang terjadi pada pemasaran bawang daun di wilayah kecamatan Masalle dan faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran serta mengetahui besarnya marjin pemasaran di tiap saluran pemasaran. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil analisis marjin pemasaran yakni tingkat petani dengan memanfaatkan jasa pengumpul memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp.2.243 sedangkan di tingkat pengumpul memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp. 1.500 dan di tingkat pedagang grosir memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp. 1.150 serta di tingkat pedagang pengecer memperoleh marjin pemasaran sebesar Rp. 1.500. Struktur pasar yang terbentuk tiap lembaga pemasaran yaitu tingkat petani struktur pasar bersifat monopolistik, tingkat pedagang pengumpul struktur pasar bersifat oligopoli dan tingkat pedagang grosir struktur pasar bersifat monopolistik serta tingkat pedagang pengecer struktur pasar bersifat persaingan murni (bersaing sempurna). Saluran pemasaran bawang daun di Desa Tongkonan Basse terdapat satu pola saluran pemasaran, yakni dari petani menjual bawang daun ke pedagang pengumpul selanjutnya ke pedagang grosir di pasar STA Sumillan, ke pedagang pengecer, kemudian ke konsumen akhir di pasar Sudu.
(Alternative Utilization of Residual Feed Cattle as Growing Media Mushrooms) -, Irmayani -; -, Yusriadi -
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 17 No. 2 (2017): Vol 17 No 2 (2017): Mei-Agustus 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satu ekor sapi mampu mengkomsumsi pakan hijauan antara 20 – 30 kg/hari. Namun biasanya perilaku makan sapi menyebabkan banyak sisa pakan yang terbuang atau rumput yang keras juga tidak mampu dikomsumsi oleh ternak. Biasanya pakan tersebut bila telah tercamput dengan kototran biasanya tidak akan dikomsumsi lagi oleh ternak. Kekurangan pakan hijauan akibat perilaku sapi tersebut bisa mencapai 5 kg/hari. Pakan yang tidak dikomsumsi lagi oleh ternak sapi kemudian oleh peternak dibuang atau dibakar. Sisa pakan ternak memiliki potensi lain yang bernilai ekonomis sehingga tidak menjadi limbah yang dibuang percuma. Salah satu alternatif pengolahan limbah sisa pakan ternak yaitu mengolah limbah tersebut menjadi kompos atau yang lebih ekonomis lagi yaitu membuat media tanam jamus dari sisa pakan ternak tersebut. Hasil kegiatan menjelaskan bahwa budidaya jamur merang mempunyai umur panen yang relatif singkat yaitu dua kali dalam kurung waktu satu bulan sehingga perputaran modal yang ditanam pada usaha ini, berlangsung cukup cepat. Selain itu, bahan baku untuk produksi jamur merang relatif mudah didapat, dan pengusahaannya tidak membutuhkan lahan yang luas.
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BERAS MERAH BERBASIS PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL Ambar, Abdul Azis Ambar Azis; -, Irmayani -; Maming, Khadijah
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 17 No. 2 (2017): Vol 17 No 2 (2017): Mei-Agustus 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras Merah merupakan komoditi melimpah di wilayah Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang sangat merespon pengembangan komoditi beras merah ini sebagai komoditi unggulan yang dihasilkan masyarakat setempat. Pemerintah setempat telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pengembangan komoditas Beras Merah mulai tahun 2013 ini. Meskipun demikian ada sejumlah kendala untuk pengembangan Beras Merah di daerah Enrekang, yaitu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan masyarakat daerah tentang Beras Merah masih terbatas dalam hal budidaya untuk peningkatan produksi yang aman lingkungan, Penanganan pasca panen Beras Merah, dalam komunitas masyarakat Enrekang. Masyarakat belum mempunyai pengetahuan bagaimana mengolah Beras Merah menjadi produk unggulan lokal yang mempunyai nilai jual tinggi, serta belum optimalnya Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Beras Merah. Oleh sebab itu dalam kegiatan program Iptek bagi Wilayah (IbW) ini akan diimplementasikan sejumlah kegiatan pengembangan Komoditas Beras Merah melalui Pemberdayaan Sumber Daya Lokal dan juga sebagai wadah pemasaran hasil pengolahan Beras Merah di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang agar dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen melalui prasarana pasar dan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Strategis pelaksanaan program pengembangan Beras Merah di Kabupaten Enrekang dengan beberapa program kegiatan yaitu 1). Perbaikan Budidaya Beras Merah, 2). Peningkatan Swadana dan Swadaya Masyarakat, dengan Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna pascapanen 3) Kegiatan Peningkatan Sistem Kelembagaan Komoditas Beras Merah.