Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PADAT TEBAR PADA SISTEM POLIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN SINTASAN, KONVERSI PAKAN, PRODUKSI UDANG VANNAMEI (Litopenaeusvannamei)DAN BENIH IKAN NILA ( Oreochromis niloticus) Asli, Wahyu Tri; Malik, Andi Adam; -, Khairuddin; Haruna, Harsani
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 19 No. 2 (2019): ECOSYSTEM VOL.19 NO 2 Mei - Agustus 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polyculture is a cultivation method used for the maintenance of many products in one field, polyculture has advantages over monoculture, especially the efficiency of spatial utilization, increased land carrying capacity and increased pond tilapia for pond farmers whose land is less productive. Vanammei shrimp (L. Van) is one of the fishery products that can make foreign exchange for the country and tilapia. The objectives to be achieved in this study were to see the optimal effect of polyculture of vanammei shrimp and tilapia by obtaining a rapid survival rate and growth for 2 months in the pond. The research was carried out for two months from May to June 2018. Traditionally, Tadang Palie village, Cempa sub-district, Pinrang Regency, South Sulawesi Province. The design used was completely randomized (CRD) with 4 treatments and 4 replications. Data were analyzed by ANOVA variance. The results showed that the growth rates of Vanammei shrimp and tilapia were highest in the treatment of Vanammei Shrimp (6.37 grams), B tilapia (8.28 grams) and the survival of vanammei shrimp and the best tilapia obtained in treatment B. (73 , 75%) vanammei shrimp and B tilapia (67.50%) and the best biomass was obtained in plot B (1499) while the best feed convection was obtained in treatment B. (1.22). Polyculture of vanammei shrimp and tilapia gives the best results.
BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI DESA LAPEO: Cultivation of Maggot Black Soldier Fly (BSF) as an Effort to Utilize Household Organic Waste in Lapeo Village Haruna, Harsani; Rasbawati, Rasbawati; Sukmawati, Sukmawati; Fitriani, Fitriani; Syahra, Nur Jihad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.31750

Abstract

Limbah rumah tangga menjadi permasalahan yang sangat penting dalam aspek lingkungan. Hal ini yang banyak dihadapi oleh ibu rumah tangga khusunya pada kelompok TP PKK Desa Lapeo Kabupaten Polewali Mandar. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pada mitra dalam mengelolah sampah organik serta belum adanya teknologi pengolahan sampah di lokasi Mitra. Sampah organik biasanya di buang tanpa adanya proses pengolahan. Hal ini juga di perparah dengan adanya beberapa kali penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) oleh warga di Kabupaten Polewali Mandar. Akibat dari penutupan ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di beberapa tempat di kabupaten Polewali Mandar dan tidak terkecuali di Desa Lapeo. Budidaya maggot menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kelompok TP PKK Desa Lapeo. Pengabdian ini dilaksanakan dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurai limbah organik rumah tangga. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan cara Ceramah, diskusi dan praktek langsung oleh peserta. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa antusias masyarakat dalam hal ini anggota kelompok TP PKK Desa Lapeo terhadap pelatihan budidaya maggot cukup tinggi. Hal ini di tunjukkan dengan jumlah peserta yang berpatisipasi dan keaktifan peserta dalam mengikuti pelatihan hingga kegiatan selesai. Pada sesi diskusi banyak peserta yang aktif dalam bertanya terkait budidaya maggot. Kegiatan pelatihan budidaya maggot di Desa Lapeo berlangsung sukses dan pemahaman kelompok sasaran meningkat terkait pengolahan limbah dengan budidaya maggot. Kata kunci: Maggot, limbah, organik, sampah.       ABSTRACT Household waste is a very important issue in environmental aspects. This is what many faced by housewives, especially in the TP PKK group, Lapeo Village, Polewali Mandar Regency. Lack of knowledge and skills on partners in managing organic waste and the absence of waste processing technology at partner locations. Organic waste is usually disposed of without any processing. This is also exacerbated by the closure of the final disposal site (TPA) by residents in Polewali Mandar Regency. As a result of this closure caused a buildup of garbage in several places in Polewali Mandar Regency and Lapeo village was no exception. Maggot cultivation is one of the right solutions to answer the problems faced by the TP PKK group in Lapeo Village. This service is carried out by utilizing maggot as a decomposer of household organic waste. The method of service implementation is done by lecture, discussion and practice directly by the participants. The results of the activity can be concluded that the enthusiasm of the community in this case the members of the TP PKK group in Lapeo Village towards maggot cultivation training is quite high. This is indicated by the number of participants participating and the activeness of participants in the training until the activity is completed. In the discussion session, many participants were active in asking questions related to maggot cultivation. Maggot cultivation training activities in Lapeo village were successful and the understanding of the target group increased regarding waste treatment with maggot cultivation. Keywords: Maggot, waste, organic, garbage.
BIOKONVERSI LIMBAH PABRIK TEH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADA PT. MADINA ANEKA SUBUR Haruna, Harsani; Poleuleng, Andi Besse; Hala, Dian Magfirah; Nurnawati, Andi Ayu; Indriani, Susi; Rasbawati, Rasbawati; Fajri, Syarif Al; Mutmainna, Mutmainna; Servianti, Servianti; Yusbasari, Yuki; Para’pean, Yulius Tina’
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembuatan pupuk organik oleh PT Madina Aneka Subur memanfaatkan limbah pabrik teh berupa ampas sebagai bahan baku pupuk organik. Limbah ampas teh merupakan bahan organik dan memiliki berbagai macam kandungan. Masih awamnya pemahaman mengenai Maggot yang meliputi manfaat dan cara budidaya Maggot sehingga jarang yang memanfaatkan Maggot sebagai pengurai bahan organik. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman PT Madina Aneka Subur dalam mengelola limbah pabrik teh dalam meningkatkan pendapatan usaha produksi pupuk. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara ceramah serta diskusi, sedanngkan pendampingan dilakukan dengan cara praktek di lokasi PT Madina Aneka Subur. Hasil kegiatan menjunukkan semangat dan antusias dari PT Madina Aneka Subur yang ingin memahami lebih lanjut proses pengolahan dengan memanfaatkan Maggot. Hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan lanjutan berupa pendampingan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dan pendampingan biokonversi limbah pabrik teh dengan memanfaatkan maggot berlangsung lancar dan sukses serta pemahaman peserta dari PT Madina Aneka Subur meningkat terkait pengolahan limbah pabrik teh dengan budidaya Maggot
OPTIMALISASI HARA IN SITU MELALUI INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK: Optimalisation of In Situ Nutrient through Crop and Livestock Integration Haruna, Harsani; Rasbawati, Rasbawati
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.9416

Abstract

Scarcity of fertilizer is always a problem at the farm level because the level of dependence of farmers on fertilizer needs is very high. The need for fertilizer at the farmer level continues to increase over the years, this raises the problem of environmental pollution and also a decrease in soil quality. In addition, farmers' income is relatively low due to several factors, namely high production costs and low production, on the other hand, due to the limited land area. One solution to address this problem is through the integration of Crops and livestock systems. The purpose of this activity is to provide knowledge, training and assistance to farmers in maximizing the potential of agricultural livestock waste as compost in crop and livestock integration systems. The method of activity is carried out by field observations about the problems faced by farmers. The results of the activity can be concluded that partner farmers are able to utilize feces waste and animal feed into compost as a source of nutrition for plants, in a day farmers can produce 2.5 kg of compost from animal manure and feed from 2 goats so that in a year farmers can produce 912.5 kg of compost. In addition, partner farmers are also able to utilize the technology model of crop cohesiveness in maximizing the potential of land in conditions of limited land area. Previously, farmers only used one type of farming business, with this activity farmers could work on two or more types of farming in one land, so farmers could increase their income.   Keywords: Integration, organic fertilizer, fertility, economy.   ABSTRAK Kelangkaan pupuk selalu menjadi persoalan di tingkat petani karena tingkat ketergantungan petani akan kebutuhan pupuk sangatlah tinggi. Kebutuhan pupuk ditingkat petani semakin tahun teruslah meningkat, hal ini memunculkan persoalan pencemaran lingkungan dan juga penurunan kualitas tanah. Selain itu pendapatan petani relatip rendah karena beberapa faktor yakni biaya produksi tinggi dan produksi rendah disisi lain yakni karena faktor keterbatasan luas lahan. Salah  satu solusi untuk menjawab persoalan tersebut yakni melalui sistem integrasi tanaman dan ternak.  Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan, pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam memaksimalkan potensi limbah pertanian peternakan sebagai kompos pada sistem integrasi tanaman dan ternak. Metode kegiatan dilakukan dengan observasi lapangan tentang permasalahan yang dihadapi oleh petani. Selanjutnya tahapan sosialisasi dan pelatihan dengan praktek langsung. Hasil Kegiatan dapat disimpulkan bahwa petani mitra mampu memanfaatkan limbah Feces dan pakan ternak menjadi kompos sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, dalam sehari petani dapat menghasilkan kompos 2,5 kg limbah kotoran ternak dan pakan dari 2 ekor kambing sehingga dalam setahun petani dapat menghasilkan 912,5 kg kompos. Selain itu petani mitra juga mampu memanfaatkan teknologi model keterpaduan tanaman ternak dalam memaksimalkan potensi lahan dalam kondisi keterbatasan luasan lahan. Sebelumnya petani hanya memanfaatkan satu jenis usaha tani, dengan kegiatan ini petani dapat mengusahakan dua atau lebih jenis usaha tani dalam satu lahan, sehingga petani mampu meningkatkan penghasilan.   Kata Kunci: Integrasi, pupuk organik, kesuburan, ekonomi.