Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI DESA LAPEO: Cultivation of Maggot Black Soldier Fly (BSF) as an Effort to Utilize Household Organic Waste in Lapeo Village Haruna, Harsani; Rasbawati, Rasbawati; Sukmawati, Sukmawati; Fitriani, Fitriani; Syahra, Nur Jihad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.31750

Abstract

Limbah rumah tangga menjadi permasalahan yang sangat penting dalam aspek lingkungan. Hal ini yang banyak dihadapi oleh ibu rumah tangga khusunya pada kelompok TP PKK Desa Lapeo Kabupaten Polewali Mandar. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pada mitra dalam mengelolah sampah organik serta belum adanya teknologi pengolahan sampah di lokasi Mitra. Sampah organik biasanya di buang tanpa adanya proses pengolahan. Hal ini juga di perparah dengan adanya beberapa kali penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) oleh warga di Kabupaten Polewali Mandar. Akibat dari penutupan ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di beberapa tempat di kabupaten Polewali Mandar dan tidak terkecuali di Desa Lapeo. Budidaya maggot menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kelompok TP PKK Desa Lapeo. Pengabdian ini dilaksanakan dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurai limbah organik rumah tangga. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan cara Ceramah, diskusi dan praktek langsung oleh peserta. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa antusias masyarakat dalam hal ini anggota kelompok TP PKK Desa Lapeo terhadap pelatihan budidaya maggot cukup tinggi. Hal ini di tunjukkan dengan jumlah peserta yang berpatisipasi dan keaktifan peserta dalam mengikuti pelatihan hingga kegiatan selesai. Pada sesi diskusi banyak peserta yang aktif dalam bertanya terkait budidaya maggot. Kegiatan pelatihan budidaya maggot di Desa Lapeo berlangsung sukses dan pemahaman kelompok sasaran meningkat terkait pengolahan limbah dengan budidaya maggot. Kata kunci: Maggot, limbah, organik, sampah.       ABSTRACT Household waste is a very important issue in environmental aspects. This is what many faced by housewives, especially in the TP PKK group, Lapeo Village, Polewali Mandar Regency. Lack of knowledge and skills on partners in managing organic waste and the absence of waste processing technology at partner locations. Organic waste is usually disposed of without any processing. This is also exacerbated by the closure of the final disposal site (TPA) by residents in Polewali Mandar Regency. As a result of this closure caused a buildup of garbage in several places in Polewali Mandar Regency and Lapeo village was no exception. Maggot cultivation is one of the right solutions to answer the problems faced by the TP PKK group in Lapeo Village. This service is carried out by utilizing maggot as a decomposer of household organic waste. The method of service implementation is done by lecture, discussion and practice directly by the participants. The results of the activity can be concluded that the enthusiasm of the community in this case the members of the TP PKK group in Lapeo Village towards maggot cultivation training is quite high. This is indicated by the number of participants participating and the activeness of participants in the training until the activity is completed. In the discussion session, many participants were active in asking questions related to maggot cultivation. Maggot cultivation training activities in Lapeo village were successful and the understanding of the target group increased regarding waste treatment with maggot cultivation. Keywords: Maggot, waste, organic, garbage.
Pengaruh Perbedaan Komposisi Bahan Baku Terhadap Analisa Sensori Produk Penyedap Rasa Terasi Ikan Peperek dengan Menggunakan Uji Pembedaan (Paired Test) syahra, Nur jihad; Poleuleng, Andi Besse; Agustia, Monika; Indriani, Susi; Prastiyo, Yulius Budi; Harsani, Harsani
Lutjanus Vol 29 No 1 (2024): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v29i1.833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh perbedaan komposisi bahan baku terhadap analisa sensori produk penyedap rasa terasi ikan peperek. Produk penyedap rasa terasi ikan peperek adalah produk inovatif yang berpotensi untuk meningkatkan nilai tambah pada ikan peperek, sebuah sumber daya perikanan lokal yang cukup melimpah di daerah tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menerapkan variasi komposisi bahan baku yang berbeda pada proses pembuatan produk. Analisa sensori dilakukan menggunakan panelis sebanyak 15 orang untuk mengevaluasi 3 atribut organoleptik yaitu aroma, rasa dan warna dengan menggunakan metode uji pembedaan (paired test). Hasil analisis sensori diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang preferensi konsumen terhadap variasi kompisisi produk penyedap rasa terasi ikan peperek. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah yang signifikan dalam pengembangan produk pangan berbasis lokal dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan komposisi produk yang lebih disukai oleh konsumen.
Pelatihan pembuatan produk emping berbahan dasar jagung di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep Syahra, Nur Jihad; Baba, Basri; Mu'minah, Mu'minah; Nurhaedah, St.; Ishak, Ishak
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 2 No 2 (2023): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v2i2.696

Abstract

Emping jagung adalah salah satu wujud diversifikasi pangan olahan berbahan dasar komoditas jagung. Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki banyak nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, mineral, dan sejumlah vitamin. Vitamin yang terdapat pada jagung adalah folat, vitamin A, vitamin B, dan Vitamin C sedangkan mineral yang terdapat pada jagung yaitu mangan, kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng, dan tembaga. Potensi tanaman jagung di Desa Manggalung belum dilakukan inovasi pengolahan produk yang maksimal, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat masih memilih memasarkan hasil pertaniannya dalam bentuk bahan baku saja. Sehingga perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan inovasi pengolahan produk berbahan dasar jagung salah satunya adalah pembuatan produk emping jagung. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan tiga tahap meliputi; (1) sosialisasi kegiatan yaitu melakukan survei lokasi dan mengumpulkan informasi; (2) penyuluhan untuk memberikan informasi mengenai proses penyiapan alat dan bahan, proses cara perendaman jagung yang benar, proses perebusan jagung serta cara pemipilan jagung sehingga menghasilkan produk emping jagung yang enak di konsumsi; (3) demonstrasi melalui pelatihan pembuatan emping jagung. Produk emping jagung ini diharapkan menjadi salah satu peluang usaha baru di Desa Manggalung selain bernilai gizi yang tinggi juga memiliki nilai tambah ekonomis dengan masa simpan yang cukup lama sehingga jika dipasarkan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.