Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BANDA ACEH TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI COVID-19 MELALUI VAKSINASI Wahyuni Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 Pasal 1 tentang Pelaksanaan Vaksinasi untuk penanggulangan COVID-19. Pemerintah Kota Banda Aceh telah berupaya melaksanakan vaksinasi dengan maksimal. Sehingga, jumlah korban COVID-19 di Kota Banda Aceh mengalami penurunan. Namun, partisipasi masyarakat dalam vaksinasi masih rendah, sehingga jumlah sasaran vaksin di Kota Banda Aceh baik tahap I (dosis 1) dan II (dosis 2) belum mencapai target. Sedangkan Pemerintah Kota Banda Aceh telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mendapatkan vaksin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi masyarakat Kota Banda Aceh terhadap kebijakan pemerintah dalam menanggulangi COVID-19 melalui vaksinasi, dan apa saja faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Kota Banda Aceh terhadap kebijakan pemerintah dalam menanggulangi COVID-19 melalui vaksinasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi dan kebijakan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah mix method, penelitian ini digunakan jika peneliti memiliki pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes dan prosesnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah spss dengan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa persepsi masyarakat terhadap kebijakan vaksinasi baik, masyarakat percaya bahwa melalui vaksinasi, dapat memutus mata rantai COVID-19. Walaupun demikian, masyarakat banyak yang tidak ingin divaksin. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat adalah karena takut atas informasi hoaks yang beredar mengenai efek samping yang ditimbulkan pasca vaksinasi, faktor izin dari orangtua, mengalami efek samping pasca vaksin, merasa tidak membutuhkan vaksin, sosialisasi vaksin yang tidak dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat, dan menganggap bahwa vaksinasi bukan solusi efektif dalam menanggulangi COVID-19. Disarankan kepada pemerintah agar melaksanakan sosialisasi yang dapat mengurangi kekhawatiran dan ketakutan masyarakat terhadap vaksinasi.
Peran Metode Demonstrasi dalam Pengembangan Keterampilan Praktis Siswa di Bidang Teknologi Nur Zakia Zahra; Wahyuni Fitri
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 2 No. 6 (2024): Desember : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA (JIKMA)
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v2i6.2793

Abstract

In the era of the Industrial Revolution 4.0, skills are very important in the world of work, especially in the field of technology. However, many educational institutions still focus on theoretical learning, so that graduates are less prepared to face the demands of the world of work. This study aims to improve the effectiveness of methods to improve students' practical skills in the field of technology. This study uses a descriptive and quasi-experimental approach to collect data through observation, questionnaires, and practical skills tests. The results of the study show that this method has proven effective in improving students' practical skills, both in terms of technical mastery and conceptual understanding. However, limited resources and instructor capabilities are challenges in implementing this method. Therefore, a combination of compression methods with other approaches, such as project-based learning, is needed to provide a more holistic experience for students.
Perbandingan Kurikulum Merdeka di Indonesia dan Kurikulum Nasional di Jepang: Kajian Konseptual dan Praktis Muhammad Jitu; Wahyuni Fitri; Elsi Fitrianis; Aprizal Ahmad
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 6 (2025): November: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jmpai.v3i6.1579

Abstract

This study aims to compare the Merdeka Curriculum in Indonesia and the National Curriculum in Japan from both conceptual and practical perspectives. The analysis focuses on the fundamental principles, educational goals, learning approaches, and classroom implementation. Indonesia’s Merdeka Curriculum emphasizes flexibility and autonomy for teachers and students, highlighting competency development, character building, and the Profil Pelajar Pancasila (Pancasila Student Profile). Meanwhile, Japan’s National Curriculum centers on fostering a well-balanced personality through integrated moral, social, and academic education. Conceptually, both curricula share similarities in promoting holistic learning and character education, yet they differ in implementation and assessment systems. In Indonesia, project-based and differentiated learning approaches are key features, whereas Japan emphasizes collaborative learning, discipline, and hands-on experience in daily life. Practically, Indonesia faces challenges in ensuring equal access to resources and teacher readiness, while Japan has established a stable and standardized national education system. This comparative analysis reveals that Indonesia can learn from Japan in terms of consistency, learning culture, and the integration of moral and social values. Thus, the study provides valuable insights for enhancing Indonesia’s curriculum to become more globally responsive while preserving national identity and character.