Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Socialization of the Visual Meaning of Basiba as a Cultural Identity Minangkabau to the Younger Generation through Digital Media: Sosialisasi Makna Visual Basiba sebagai Identitas Budaya Minangkabau kepada Generasi Muda melalui Media Digital Sayuti, Muhammad; Melisa Suardi; Steffany; Okta Andrica Putra; Harkamsyah Andrianof
Journal of Community Service and Application of Science Vol. 4 No. 1 (2025): COMMUNITY SERVICE AND APPLICATION SCIENCE (JCSAS)
Publisher : KPN Kopertis X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/8arthg26

Abstract

Basiba is an important element in traditional Minangkabau women's clothing, possessing profound philosophical value and reflecting local cultural identity. However, amidst globalization and the dominance of popular culture, the younger generation is beginning to lose touch with traditional cultural symbols, including Basiba. This community service project aims to disseminate the visual meaning of Basiba as a Minangkabau cultural identity to the younger generation through a digital media-based visual communication design approach. This topic was chosen based on the urgency of preserving local cultural values in a format relevant to media developments and the information consumption patterns of today's young generation. Partners in this activity are student and university students in Padang City who have a Minangkabau background but have minimal knowledge about the philosophy of traditional clothing. The community service method includes observation, focus group discussions (FGDs), creation of digital visual content (such as infographics, educational videos, and social media campaigns), and evaluation through questionnaire before and after the activity. The results showed an increased understanding and appreciation of the visual meaning of Basiba, as well as an increased interest in relearning other local cultural symbols. Digital media has proven effective in bridging cross-generational communication and rebuilding a lost cultural identity. This activity underscores the importance of visual strategies and digital technology in supporting the sustainable preservation of Minangkabau culture among the younger generation.
Branding Produk Kopi Bubuk Matoari Melisa Suardi; Arjuna Anggara
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 1 (2024): Vol. 6 (2024) No. 1
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i1.196

Abstract

Produk Kopi Bubuk Matoari telah berproduksi sejak tahun 1983 oleh perusahaan CV. Matoari Gumanti. Produk ini memiliki ciri khas tersendiri berupa perpaduan dua jenis biji kopi murni, yaitu arabika dan robusta. Kombinasi ini memberikan cita rasa unik yang menjadi pembeda di antara produk kopi sejenis. Namun, produk ini menghadapi tantangan dalam hal branding dan kemasan. Saat ini, produk Kopi Bubuk Matoari belum memiliki media branding yang efektif dan kemasan yang mampu menyampaikan pesan citra serta identitas produknya. Hal ini mengakibatkan produk tersebut kesulitan bersaing di pasar modern dan nasional. Oleh karena itu, diperlukan upaya perancangan branding yang lebih baik untuk memperkuat identitas dan citra Produk Kopi Bubuk Matoari. Pemilihan media kemasan dianggap sangat tepat, mengingat kemasan merupakan media yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, dipilih kemasan sachet sebagai media branding karena dinilai lebih mudah menjangkau konsumen dari berbagai kalangan ekonomi dan usia. Dengan demikian, branding produk ini diharapkan dapat memperkuat brand dan meningkatkan daya saing Produk Kopi Bubuk Matoari di pasar produk serupa. Metode perancangan yang digunakan dalam strategi ini adalah metode USP (Unique Selling Proposition) dan analisis data menggunakan metode 5W+1H (What, Why, Who, Where, When, How). Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek penting dalam proses branding dipertimbangkan dan diimplementasikan secara komprehensif. Dengan strategi ini, diharapkan Produk Kopi Bubuk Matoari dapat mencapai keunggulan kompetitif dan diterima dengan baik oleh konsumen di berbagai segmen pasar.
Perancangan Buku Cerita Bergambar Budaya Serak Gulo Sarah, Sarah Nur Latifah; Melisa Suardi; Riki Iskandar
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 (2024) No. 2
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i2.216

Abstract

Perancangan ini dilatar belakangi oleh misi badan kebudayaan Kota Padang pada saat ini, untuk menjadikan Kota Padang sebagai simbol Indonesia yang multi kultural sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menggambarkan kondisi Indonesia yang mempunyai banyak keanekaragaman suku, budaya, adat dan agama namun tetap menjadi satu bangsa yang utuh. Dan salah satunya dengan mengembangkan dan melestarikan budaya serak gulo . Upaya untuk melestarikan budaya serakah gulo yaitu dengan cara menginformasikan dan mendidik generasi penerus seperti anak-anak untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri. Hal itu diperlukan media sebagai informasi yang dapat menjelaskan bagaimana budaya tersebut dimulai hingga masih dilaksanakan hingga sekarang yang terdapat nilai-nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Perancangan buku cerita bergambar mengenai budaya serak gulo di Kota Padang ini membutuhkan data-data yang membantu dalam proses mendesain, Dimana dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dari analisis data tersebut, dilakukan dengan menggunakan metode analisis data yaitu teori 5W1H yang membahas mengenai apa yang terjadi dana bagaimana terjadi sebuah fenomena mengenai serak gulo . Proses perancangan menghasilkan media utama berupa buku cerita bergambar yang menceritakan bagaimana tradisi serakah gulo tersebut baik dari sejarahnya dan bagaimana itu diselenggarakan yang tersirat nilai-nilai yang dipelajari. Media utama ini dikemas dengan menggunakan kemasan yang di dalamnya terdapat merchandise berupa puzzle, gantungan kunci, pembatas buku dan stiker yang masing-masing memiliki tujuan. Tidak hanya itu, terdapat juga media pendukung lain sebagai media promosi yaitu berupa poster, x-banner, Instagram, baju, tas serut dan mug.
Perancangan Video Promosi Silek Karang Indah Mulia, Vicky Rizki; Melisa Suardi
TRADISIGN : Jurnal Pustaka Desain dan Budaya Vol 3 No 1 (2024): Mei 2024 | Desain dan Budaya: Ragam Karya (Accepted)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Silek Karang Indah didirikan pada tahun 1970 oleh H. M Nasir Laban di Korong Kabun, Sungai Buluh Selatan, Kab. Padang Pariaman. Meskipun pada awalnya mendapat sambutan positif dari masyarakat, seiring berjalannya waktu, minat terhadap Silek Karang Indah menurun, terutama di kalangan generasi muda Minangkabau. Hal ini disebabkan oleh kurangnya promosi yang efektif dalam menarik minat masyarakat untuk belajar di perguruan ini. Oleh karena itu, saya merancang strategi promosi yang diharapkan dapat mengembalikan minat masyarakat terhadap seni bela diri Minangkabau dan melestarikan Silek Karang Indah agar terus berlanjut dari generasi ke generasi. Fokus utama perancangan ini adalah menjadikan Silek Karang Indah dikenal luas oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis data SWOT. Media yang dirancang meliputi video promosi sebagai media utama, didukung oleh media pendukung seperti feed Instagram, poster, spanduk, x-banner, baliho, t-shirt, tumbler, topi, mug, dan merchandise (stiker dan gantungan kunci). Video promosi ini merupakan media utama yang digunakan sebagai sarana informasi, sementara media pendukung dibuat dalam format cetak dan digital. Dengan pendekatan ini, diharapkan Silek Karang Indah dapat kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya generasi muda.