Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Audit Committee, Ownership Structure, dan Chief Executive Officer terhadap Financial Distress pada Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015-2018 Maghfiroh, Refiana Dwi; Isbanah, Yuyun
Jurnal Ilmu Manajemen Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : UNESA In Collaboration With APSMBI (Aliansi Program Studi dan Bisnis Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.084 KB) | DOI: 10.26740/jim.v8n3.p1099-1115

Abstract

Financial distress is a condition that occurs before a company goes bankrupt, so before that happens, the company needs to take actions such as good corporate governance practices. The purpose of this research is to determine the effect of the audit committee, ownership structure, and CEO on financial distress in trading, service, and investment companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2018. The analysis technique used is logistic regression analysis. This type of research is quantitative by using a sample of 25 companies determined through a purposive sampling technique. The results showed that the frequency of audit committee meetings had a significant and positive impact on financial distress, and institutional ownership had a significant and negative impact on financial distress. While the other variables include: audit committee size, audit committee competence, audit committee independence, managerial ownership, family ownership, government ownership, foreign ownership, block holder ownership, and CEO's gender do not have a significant impact on financial distress. Implications of the results in this study are considering the frequency of audit committee meetings and the percentage of institutional ownership in predicting financial distress that can be used by companies and potential investors.
Penguatan Literasi Keuangan Bagi Guru LPI Al Falah Kota Batu Kurniasari, Irma; Maghfiroh, Refiana Dwi; Seputro, Dimas Nugroho Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2216

Abstract

Literasi keuangan sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengelola keuangan pribadi dengan bijak, melindungi diri dari risiko seperti penipuan dan pinjaman ilegal, serta membentuk perilaku finansial jangka panjang yang sehat. Kalangan pendidik, termasuk guru, menghadapi berbagai tantangan dalam literasi keuangan, mulai dari kurangnya pemahaman dasar, keterbatasan dalam pemanfaatan teknologi digital, hingga faktor psikologis dan kebiasaan konsumtif. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan literasi keuangan guru, salah satunya melalui pelatihan manajemen keuangan pribadi. Pelatihan ini mencakup materi dasar seperti penganggaran, tabungan, investasi, manajemen utang, dan pengendalian pengeluaran impulsif, serta mendorong diskusi dan kolaborasi antar peserta. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur berkomitmen mendukung peningkatan keterampilan keuangan guru melalui program pengabdian masyarakat di LPI Al Falah, Kota Batu.
Analisis Swot & Diferensiasi dalam Penguatan Positioning Program Pelatihan SEAMOLEC Imano, Naufal Abiyyu; Maghfiroh, Refiana Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20137

Abstract

SEAMOLEC memegang peranan krusial dalam upayapeningkatan kualitas sumber daya manusia di Asia Tenggara melalui program pelatihan, konsultasi, dan pengembanganPendidikan Jarak Jauh (PJJ) di bawah naungan SEAMEO. Transformasi pendidikan jarak jauh, didorong oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi, membuka peluang akses pendidikan yang lebih luas, menjadikan strategi diferensiasi dan positioning penting dalampasar yang kompetitif. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis strategi diferensiasi produk dan brand positioning program pelatihan SEAMOLEC, sertamerumuskan rekomendasi strategi pasar guna memperkuatpositioning dan mencapai keunggulan kompetitif di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diferensiasiutama SEAMOLEC terletak pada perannya sebagai lembagaadvokasi dan konsultasi bagi institusi pendidikan yang inginmenyelenggarakan atau merancang PJJ dan pendidikanterbuka, bukan sebagai penyedia layanan akademis langsung. SEAMOLEC dapat memperkuat brand positioning sebagaimitra strategis pelatihan digital yang fleksibel, kontekstual, dan berorientasi solusi guna mempertahankan posisi unik dan relevansi SEAMOLEC dalam peningkatan kualitas SDM melalui PJJ di Asia Tenggara.
KEBERLANJUTAN DAN PROFITABILITAS: FINANCIAL SLACK SEBAGAI MODERATOR HUBUNGAN ENVIRONMENT, SOCIAL, AND GOVERNANCE (ESG) DAN FINANCIAL PERFORMANCE PADA SEKTOR PERTAMBANGAN INDONESIA Maghfiroh, Refiana Dwi
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jep.v11i2.2577

Abstract

ABSTRAKSejak tahun 2022, lonjakan kasus kerusakan ekologis dan kontroversial industri pertambangan di Indonesia telah meningkatkan tekanan yang massif dari masyarakat, investor, dan regulator. Kondisi ini secara fundamental mendorong perusahaan mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam usahanya. Akibatnya, metrik ESG kini bukan lagi sekadar pertimbangan etika, melainkan menjadi faktor risiko dan peluang yang menentukan nilai perusahaan. Pada konteks yang menantang ini, kemampuan untuk menangani krisis dan mempertahankan profitabilitas menjadi fokus kritikal bagi perusahaan. Oleh karena itu, secara spesifik penelitian ini bertujuan menguji pengaruh ESG terhadap kinerja keuangan dengan menyelidiki peran financial slack sebagai variabel moderasi pada sektor pertambangan tahun 2022-2024. Financial slack dipandang sebagai strategi yang memungkinkan perusahaan menyeimbangkan tuntutan keberlanjutan tanpa mengorbankan imbal hasil finansial. Studi ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan desain eksplanatori kausal dengan desain eksplanatori kausal untuk menelaah hubungan ESG, financial performance, dan financial slack. Data yang digunakan berjenis sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dari laporan tahunan dan skor ESG dengan SEM-PLS sebagai teknik analisis. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive yaitu perusahaan yang konsisten merilis laporan tahunan serta skor ESG dalam tiga tahun pengamatan, dan menghasilkan 36 perusahaan. Temuan mengungkapkan adanya hubungan positif yang nyata dan signifikan antara praktik ESG perusahaan dan financial slack terhadap financial performance perusahaan pertambangan Indonesia. Namun, financial slack tidak memoderasi hubungan antara kinerja ESG dan financial performance.ABSTRACTSince 2022, the surge of ecological degradation and the growing controversies surrounding the mining industry in Indonesia have intensified, mounting pressure from society, investors, and regulators. This situation has fundamentally compelled firms to embed sustainability into their business. Consequently, ESG metrics are no longer perceived merely as ethical considerations but have evolved into critical risk and opportunity factors that shape corporate value. Within this challenging landscape, the capacity to navigate crises while maintaining profitability has become a pivotal concern for mining companies. Against this backdrop, the present study specifically aims to examine the impact of ESG on financial performance by investigating the moderating role of financial slack in the mining sector during 2022–2024. Financial slack is considered a strategic buffer that enables firms to reconcile sustainability imperatives without compromising financial returns. This study employs a quantitative approach with a causal-explanatory design to explore the nexus among ESG, financial performance, and financial slack. The analysis relies on secondary data obtained from annual reports and ESG scores, applying SEM-PLS as the analytical technique. The sampling procedure used purposive sampling, selecting mining firms consistently publishing both annual reports and ESG disclosures over the three-year observation period, resulting in a final sample of 36 firms. The findings reveal a significant and positive relationship between ESG practices, financial slack, and the financial performance of Indonesian mining companies. However, financial slack does not moderate the relationship between ESG performance and financial outcomes.