Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal

Analisis Spasial Kerawanan Wilayah Determinan Risiko Lingkungan Dan Kualitas Air Bersih Berdasarkan Indeks Pencemaran Air Dengan Kejadian Water Borne Diseases Diniah, Bibit Nasrokhatun; Ropii, Ahmad
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.851

Abstract

Latar Belakang: Kualitas lingkungan perairan dipengaruhi aktifitas antropogenik. Sebanyak 297.000 anak <5 tahun mengkonsumsi air tidak aman dan setiap tahun 2.6 juta orang meninggal. Penyebab kematian karena diare anak usia 29 hari-11 bulan sebesar 9,8%, 12-59 bulan sebesar 4,5%. Diare dan demam thypoid sebagai 10 besar penyakit rawat inap di Kuningan. Tujuan penelitian mengembangkan model spasial kerawanan wilayah determinan risiko lingkungan dan kualitas air bersih berdasarkan indeks pencemaran air dan kejadian waterborne diseases. Metode: Tingkat kerawanan wilayah berdasarkan Indeks Pencemaran air (IP). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observais, pengukuran kualitas air secara eksitu. Analisis data spasial dengan QGIS dan statistisk dengan SPSS. Pengambilan sampel pada 3 stasiun, jumlah sampel 90 dengan 30 sampel/ stasiun dengan purposive sampling. Hasil: saluran pembuangan tinja 78.9% tidak aman, 72.2% jarak sumur resapan tidak aman (<10 meter). Jarak wadah sampah terdekat 1 meter, jarak lokasi pembuangan/pembakaran sampah terdekat 6 meter. Kepemilikan SPAL 63.3% terbuka. Keberadaan sumber pencemar meliputi home industri, perdagangan, perkantoran, pertanian, peternakan. Kejadian waterborne diseases tertinggi di Awirarangan. Kesimpulan: parameter E.coli, kekeruhan dan pH pada 3 stasiun suluruhnya melampaui standar BML. Wilayah dengan kerawanan tertinggi adalah Awirarangan IP=6.06 dan kejadian diare 30%; demam thypoid 10%. Saran: : Perlu dilakukan upaya pengamanan kualitas air sumur gali