Ade Saprudin
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Sehari-Hari di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan Rohim, Abdal; Saprudin, Ade; Pirmansyah, Dandi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.06 KB)

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa sebanyak 60% lansia di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan memiliki kondisi kesehatan mental yang menunjukkan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, mereka mengeluh mengalami gangguan tidur, merasa tidak senang dan bahagia dalam masa tuanya, karena berbagai kebutuhan hidup dasar tidak terpenuhi, dan merasa sangat sedih, sangat khawatir terhadap keadaan lingkungannya karena dalam sosialisasi mengenai urusan di masyarakat sudah kurang aktif. Diantara faktor yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah dukungan keluarga lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sekitar 598 orang. Berdasarkan teknik random sampling di dapatkan jumlah responden 86 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian lansia (teori orem). Analisis statistic dilakukan secara univariat dan bivariat dengan metode Rank Spearman. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukan sebanyak 39 responden (45,3 %) memiliki dukungan keluarga baik,sebanyak 33 responden (38,4 %) memiliki dukungan keluarga sedang, 14 responden (16,3%) memiliki dukungan keluarga kurang. Sedangkan untuk kemandirian lansia menunjukan sebanyak 55 orang (64,0%) termasuk ke dalam kategori mandiri, 13 orang (15,1%) termasuk dalam kategori kemandirian sedang, dan sebanyak 18 responden (20,9%) termasuk dalam kategori kemandirian dibantu penuh. Hasil analisis korelasi Rank Spearman didapatkan hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia (P Value = 0,000). Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan dukungan keluarga yang bermakna terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari. Disarankan kepada keluarga dapat meningkatkan dukungan terhadap lansia untuk menjaga atau mempertahankan kemandirian lansia semaksimal mungkin
Pengetahuan dan Sikap Stigma Mahasiswa Kebidanan Stikes Kuningan Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (Odha) Saprudin, Ade; Jatiningsih, Sri; Heriana, Cecep
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.593 KB)

Abstract

Stigma and discrimination against people living with HIV is still a problem in Indonesia and this not only by society but also it can be occurred by the student who studies in health and health care providers who have a comprehensive knowledge about HIV / AIDS. The purpose of this research is to determine the relationship of knowledge about HIV / AIDS with attitudes stigma towards people living with HIV in Midwifery students at Kuningan School of Health Sciences. Cross-sectional study design has been used with a sample of 130 students of midwifery by Proportional Random Sampling technique. Univariate and bivariate analysis methods has been used with the Chi-square statistical test. The results of the research show that, as much as 35% of students have a good knowledge and highest 72.3% of the students have a good stigma against people living with HIV. Results Bivariate analysis shows the level of knowledge (P: 0.037, CI: 0.001 to 0.089). There is a significant relationship between knowledge about HIV / AIDS with the attitude of stigma against people living with HIV. Recommendation from this research is to increase the systematic and comprehensive counseling or education about HIV / AIDS among the students of Kuningan School of Health Sciences to further increase student knowledge.
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Risiko Preeklampsia (Studi di Puskesmas Kabupaten Majalengka) Mamlukah, Mamlukah; Saprudin, Ade
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.971 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.62

Abstract

Angka Kejadian komplikasi hipertensi pada kehamilan berkisar antara 12-22% dengan akibat yang bervariasi, dari ringan sampai berat. Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas neonatal serta, bertanggung jawab terhadap 17,6% kematian maternal, bahkan menjadi penyebab ke-3 kematian ibu setelah tromboembolisme dan hemoragik. Gangguan hipertensi dalam kehamilan menjadi penyulit sekitar 8% dari seluruh kehamilan. Salah satu jenis hipertensi pada kehamilan adalah preeclampsia.  Kabupaten Majalengka merupakan kabupataen yang angka preeklamsianya cukup  tinggi pada tahun 2016 mencapai 50% sebagai penyumbang AKI dari tahun sebelumya  yang hanya  45 %, kemudian perdarahan 30%, infeksi 5% dan sisanya 20 % karena penyebab tidak langsung.. Penelitian dilakukan di Puskesmas kabupaten Majalengka yang terpilih sebagai sampel . Penelitian dilakukan dengan tahap: 1) pemilihan sampel dari populasi seluruh ibu hamil trimester dua yang mempunyai resiko preeklapsia, dengan teknik cluster sampling atau area sampling. Kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok sebagai kelompok perlakuan (10 orang) dan kelompok kontrol (10 orang), Desain penelitian ini mengguanakan rancangan). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yang menggambarkan karakteristik ibu hamil dengan risiko preeklampsia di Puskesmas Kabupaten Majalengka. Sebagian besar 70 % ada di kelompok umur 25-35 tahun, pendidikan sebagian besar 65 % ada pada kelompok pendidikn rendah, status bekerja sebagian besar berada pada kelompok ibu tidak bekerja sebanyak 75 %, pendapatan setengahnya 50% pada kelompok pendapatan < 1.5 Juta, untuk status paritas sebagian besar 60 % ada pada kelompok multipara, untuk rata-rata tekanan sistolik 106,5 dan tekanan diastoliknya rata-rata 67,5 , untuk kecemasan sebagian besar 70 % ada pada kondisi kecemasan yang berat,  sedangkan proteinuria sebagian besar sebanyak 75 % ada dalam kondisi proteinuria yang negatif.
Hubungan Antara Faktor Risiko Lingkungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kuningan Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Nengsih, Neneng Aria; Saprudin, Ade; Marwita, Vera
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.06 KB)

Abstract

KESIAPAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT (SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT) UNTUK BERMITRA DENGAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF Suparman, Rossi; Saprudin, Ade; Heriana, Cecep
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.789 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.98

Abstract

Pelayanan kesehatan dalam Pelaksanaan JKN di Indonesia terdiri dari Promotif, Preventif, kuratif dan rehablitiatif, namun pada pelaksanaannya pelayanan promotive dan preventif oleh FKTP belum dilaksanakan secara optimal, salah satunya disebakan karena tidak tersedia Tenaga Kesehatan Masyarakat. Tenaga Kesehatan Masyarakat atau Sarjana Keshatan Masyarakat (SKM) dapat bermitra dengan FKTP untuk melaksanakan upaya promotive dan preventif dengan persyatakan tenaga kesehatan masyarakat harus siap melaksanakan kemitraan sebagai implementasi prakatik kesehatan masyarakat. Sampai dengan saat ini tidak tersedia data tentang kesiapan tenaga kesehatan masyarakat untuk bermitra dengan FKTP. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat/SKM yang mandiri untuk bermitra dengan FKTP di Kab. Kuningan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 80% responden tidak memiliki STR, sebanyak 85% belum menjadi anggota IAKMI, 90% tidak memiliki pengalaman bermitra dengan FKTP. Sebanyak 100 persen SKM siap bermita dengan FKTP dan memiliki kepercayaan diri atas kompetensinya. Simpulan bahwa sebagain besar tidak memiliki STR, bukan anggota IAKMI, pengetahuan baik, tidak memiliki pengalaman bermitra dan memiliki kepercayaan diri. Saran diharapkan SKM meningkatkan kompetensi untuk mendapatkan STR dan tergabung dalam orgnisasi profesi IAKMI dan bagi IAKMI dan AIPTKMI harus menyusun panduan praktik kesehatan masyarakat dan kemitraan dengan FKTP sebagai bagian dari praktik mandiri kesehatan masyarakat.
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Sehari-Hari di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan Abdal Rohim; Ade Saprudin; Dandi Pirmansyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan hasil survey pendahuluan menunjukkan bahwa sebanyak 60% lansia di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan memiliki kondisi kesehatan mental yang menunjukkan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, mereka mengeluh mengalami gangguan tidur, merasa tidak senang dan bahagia dalam masa tuanya, karena berbagai kebutuhan hidup dasar tidak terpenuhi, dan merasa sangat sedih, sangat khawatir terhadap keadaan lingkungannya karena dalam sosialisasi mengenai urusan di masyarakat sudah kurang aktif. Diantara faktor yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah dukungan keluarga lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sekitar 598 orang. Berdasarkan teknik random sampling di dapatkan jumlah responden 86 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian lansia (teori orem). Analisis statistic dilakukan secara univariat dan bivariat dengan metode Rank Spearman. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukan sebanyak 39 responden (45,3 %) memiliki dukungan keluarga baik,sebanyak 33 responden (38,4 %) memiliki dukungan keluarga sedang, 14 responden (16,3%) memiliki dukungan keluarga kurang. Sedangkan untuk kemandirian lansia menunjukan sebanyak 55 orang (64,0%) termasuk ke dalam kategori mandiri, 13 orang (15,1%) termasuk dalam kategori kemandirian sedang, dan sebanyak 18 responden (20,9%) termasuk dalam kategori kemandirian dibantu penuh. Hasil analisis korelasi Rank Spearman didapatkan hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia (P Value = 0,000). Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan dukungan keluarga yang bermakna terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari. Disarankan kepada keluarga dapat meningkatkan dukungan terhadap lansia untuk menjaga atau mempertahankan kemandirian lansia semaksimal mungkin
Hubungan Antara Faktor Risiko Lingkungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kuningan Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Neneng Aria Nengsih; Ade Saprudin; Vera Marwita
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pneumonia masih menjadi penyakit terbesar penyebab kematian balita dan dijuluki dengan sebutan “the forgotten killer of children” yaitu pembunuh anak-anak yang terlupakan.Kejadian Pneumonia selama tahun 2012 di Kabupaten Kuningan ditemukan sebanyak 4.862 kasus. Masalah penyakit penumonia paling banyak terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Kuningan, yaituditemukan 664 kasus. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko lingkungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas KuninganKecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control dengan metode retrospective study. Kelompok kasus berjumlah 30 responden dan kelompokkontrol 30 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan Chi Square dan besarnya risiko dengan Odd Ratio (OR). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara pencemaran udara dalam rumah (p=0,006; OR=14,5 CI 95%), kondisi ventilasi rumah (p=0,001; OR=8,0 CI 95%), dan tingkat kepadatan hunian rumah (p=0,001;OR=10,3 CI 95%) dengan kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kuningan Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2013. Kesimpulan: Kesimpulan hasil penelitianyaitu pencemaran udara dalam rumah, kondisi ventilasi rumah, dan tingkat kepadatan hunian mempunyai hubungan dengan kejadian pneumonia. Disarankan bagi keluarga dan masyarakat untukselalu memperhatikan kenyamanan rumah bagi anggota keluarganya khususnya balita dengan cara menjaga kebersihan rumah, menciptakan ventilasi rumah yang baik, membuka jendela setiap pagi,dan menjauhkan balita dari anggota keluarga perokok serta bekerjasama dengan pihak Puskesmas untuk mengoptimalisasikan penatalaksanaan Program Pemberantasan Infeksi Saluran PernapasanAkut (P2 ISPA) dan meningkatkan kualitas program promosi kesehatan khususnya mengenai pentingnya lingkungan rumah yang sehat.
Pengetahuan dan Sikap Stigma Mahasiswa Kebidanan Stikes Kuningan Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (Odha) Ade Saprudin; Sri Jatiningsih; Cecep Heriana
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stigma and discrimination against people living with HIV is still a problem in Indonesia and this not only by society but also it can be occurred by the student who studies in health and health care providers who have a comprehensive knowledge about HIV / AIDS. The purpose of this research is to determine the relationship of knowledge about HIV / AIDS with attitudes stigma towards people living with HIV in Midwifery students at Kuningan School of Health Sciences. Cross-sectional study design has been used with a sample of 130 students of midwifery by Proportional Random Sampling technique. Univariate and bivariate analysis methods has been used with the Chi-square statistical test. The results of the research show that, as much as 35% of students have a good knowledge and highest 72.3% of the students have a good stigma against people living with HIV. Results Bivariate analysis shows the level of knowledge (P: 0.037, CI: 0.001 to 0.089). There is a significant relationship between knowledge about HIV / AIDS with the attitude of stigma against people living with HIV. Recommendation from this research is to increase the systematic and comprehensive counseling or education about HIV / AIDS among the students of Kuningan School of Health Sciences to further increase student knowledge.
Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Risiko Preeklampsia (Studi di Puskesmas Kabupaten Majalengka) Mamlukah Mamlukah; Ade Saprudin
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.62

Abstract

Angka Kejadian komplikasi hipertensi pada kehamilan berkisar antara 12-22% dengan akibat yang bervariasi, dari ringan sampai berat. Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas neonatal serta, bertanggung jawab terhadap 17,6% kematian maternal, bahkan menjadi penyebab ke-3 kematian ibu setelah tromboembolisme dan hemoragik. Gangguan hipertensi dalam kehamilan menjadi penyulit sekitar 8% dari seluruh kehamilan. Salah satu jenis hipertensi pada kehamilan adalah preeclampsia. Kabupaten Majalengka merupakan kabupataen yang angka preeklamsianya cukup tinggi pada tahun 2016 mencapai 50% sebagai penyumbang AKI dari tahun sebelumya yang hanya 45 %, kemudian perdarahan 30%, infeksi 5% dan sisanya 20 % karena penyebab tidak langsung.. Penelitian dilakukan di Puskesmas kabupaten Majalengka yang terpilih sebagai sampel . Penelitian dilakukan dengan tahap: 1) pemilihan sampel dari populasi seluruh ibu hamil trimester dua yang mempunyai resiko preeklapsia, dengan teknik cluster sampling atau area sampling. Kemudian sampel dibagi menjadi 2 kelompok sebagai kelompok perlakuan (10 orang) dan kelompok kontrol (10 orang), Desain penelitian ini mengguanakan rancangan). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yang menggambarkan karakteristik ibu hamil dengan risiko preeklampsia di Puskesmas Kabupaten Majalengka. Sebagian besar 70 % ada di kelompok umur 25-35 tahun, pendidikan sebagian besar 65 % ada pada kelompok pendidikn rendah, status bekerja sebagian besar berada pada kelompok ibu tidak bekerja sebanyak 75 %, pendapatan setengahnya 50% pada kelompok pendapatan < 1.5 Juta, untuk status paritas sebagian besar 60 % ada pada kelompok multipara, untuk rata-rata tekanan sistolik 106,5 dan tekanan diastoliknya rata-rata 67,5 , untuk kecemasan sebagian besar 70 % ada pada kondisi kecemasan yang berat, sedangkan proteinuria sebagian besar sebanyak 75 % ada dalam kondisi proteinuria yang negatif.
KESIAPAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT (SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT) UNTUK BERMITRA DENGAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DALAM UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF Rossi Suparman; Ade Saprudin; Cecep Heriana
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.98

Abstract

Pelayanan kesehatan dalam Pelaksanaan JKN di Indonesia terdiri dari Promotif, Preventif, kuratif dan rehablitiatif, namun pada pelaksanaannya pelayanan promotive dan preventif oleh FKTP belum dilaksanakan secara optimal, salah satunya disebakan karena tidak tersedia Tenaga Kesehatan Masyarakat. Tenaga Kesehatan Masyarakat atau Sarjana Keshatan Masyarakat (SKM) dapat bermitra dengan FKTP untuk melaksanakan upaya promotive dan preventif dengan persyatakan tenaga kesehatan masyarakat harus siap melaksanakan kemitraan sebagai implementasi prakatik kesehatan masyarakat. Sampai dengan saat ini tidak tersedia data tentang kesiapan tenaga kesehatan masyarakat untuk bermitra dengan FKTP. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat/SKM yang mandiri untuk bermitra dengan FKTP di Kab. Kuningan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 80% responden tidak memiliki STR, sebanyak 85% belum menjadi anggota IAKMI, 90% tidak memiliki pengalaman bermitra dengan FKTP. Sebanyak 100 persen SKM siap bermita dengan FKTP dan memiliki kepercayaan diri atas kompetensinya. Simpulan bahwa sebagain besar tidak memiliki STR, bukan anggota IAKMI, pengetahuan baik, tidak memiliki pengalaman bermitra dan memiliki kepercayaan diri. Saran diharapkan SKM meningkatkan kompetensi untuk mendapatkan STR dan tergabung dalam orgnisasi profesi IAKMI dan bagi IAKMI dan AIPTKMI harus menyusun panduan praktik kesehatan masyarakat dan kemitraan dengan FKTP sebagai bagian dari praktik mandiri kesehatan masyarakat.