Latar Belakang: Dismenore merupakan nyeri haid yang umum terjadi pada remaja putri dan berdampak pada aktivitas, kualitas hidup, serta kesehatan mental. Terapi farmakologis efektif namun memiliki efek samping, sehingga diperlukan alternatif yang lebih aman. Madu dan vitamin C dikaji karena sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menghambat prostaglandin dan menurunkan stres oksidatif, penyebab nyeri haid. Perlunya terapi non-farmakologis yang aman, alami, dan diterima baik oleh remaja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh kombinasi madu dan vitamin C terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada siswi SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu.Metode: Penelitian quasi-experimental dengan pretest-posttest control group design. Sampel terdiri dari 30 responden, dibagi menjadi kelompok intervensi (madu dan vitamin C) dan kontrol (madu), masing-masing 15 responden. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dengan Independent T-test atau Mann-Whitney U jika data tidak berdistribusi normal.Hasil: Sebelum intervensi, skor nyeri kedua kelompok tidak berbeda signifikan (p > 0,05). Setelah intervensi, terjadi penurunan signifikan pada kelompok intervensi (7,20 ± 1,15 menjadi 3,40 ± 1,25; p = 0,001), sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan signifikan (7,10 ± 1,05 menjadi 6,80 ± 1,30; p = 0,098).Simpulan: Secara teoritis, hasil ini memperkuat bukti bahwa kombinasi madu dan vitamin C dapat menurunkan nyeri dismenore melalui mekanisme antiinflamasi dan antioksidan. Secara praktis, intervensi ini dapat diterapkan di lingkungan sekolah sebagai edukasi gizi dan upaya mandiri remaja putri dalam mengelola nyeri haid.Saran: Disarankan penelitian lebih lanjut dengan desain uji klinis terkontrol dan jumlah sampel yang lebih besar untuk menguatkan temuan ini serta mengetahui dosis optimal dan potensi efek samping jangka panjang dari penggunaan kombinasi madu dan vitamin C. Kata Kunci: Dismenore, Madu, Nyeri Haid, Vitamin C ABSTRACT Background: Dysmenorrhea is a common menstrual pain experienced by adolescent girls and can affect their daily activities, quality of life, and mental health. Pharmacological therapy is effective but may cause side effects, making it necessary to seek safer alternatives. Honey and vitamin C have been studied due to their antioxidant and anti-inflammatory properties, which can inhibit prostaglandin production and reduce oxidative stress, both of which contribute to menstrual pain. There is a need for non-pharmacological therapies that are safe, natural, and well-accepted by adolescents.Objective: This study aims to evaluate the effect of a combination of honey and vitamin C on reducing the intensity of dysmenorrhea pain among female students at SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu.Method: This quasi-experimental study used a pretest-posttest control group design. The sample consisted of 30 respondents, divided into an intervention group (honey and vitamin C) and a control group (honey only), with 15 respondents in each group. Pain intensity was measured using the Numeric Rating Scale (NRS) before and after the intervention. Data were analyzed using the Independent T-test or the Mann-Whitney U test if the data were not normally distributed.Results: Before the intervention, the pain scores of both groups showed no significant difference (p > 0.05). After the intervention, there was a significant reduction in the intervention group (from 7.20 ± 1.15 to 3.40 ± 1.25; p = 0.001), while the control group showed no significant change (from 7.10 ± 1.05 to 6.80 ± 1.30; p = 0.098).Conclusion: Theoretically, these findings strengthen the evidence that the combination of honey and vitamin C can reduce dysmenorrhea pain through anti-inflammatory and antioxidant mechanisms. Practically, this intervention can be implemented in school settings as part of nutrition education and a self-care strategy for adolescent girls in managing menstrual pain.Suggestion: Further research is recommended using a controlled clinical trial design and a larger sample size to strengthen these findings and to determine the optimal dosage and potential long-term side effects of using the combination of honey and vitamin C. Keywords: Dysmenorrhea, Honey, Vitamin C, Menstrual Pain