Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dinamika Daya Saing Produk Kreatif Indonesia Subsektor Manufacturing Of Crafts And Design Goods di Pasar Korea Selatan Abdurachman, Tubagus Arya; Darmansyah, Maman
Jurnal Manajemen Dan Akuntansi Medan Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen dan Akuntansi Medan Juli 2025
Publisher : Yayasan Cita Cendikiawan Al Kharizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dalam dekade terakhir telah menjadi salah satu penggerak penting pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih lanjut terkait perdagangan internasional, produk kreatif Indonesia mulai menunjukkan potensi untuk bersaing di pasar global, termasuk Korea Selatan. Fenomena ini didorong oleh perjanjian dagang Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA). Meski demikian, daya saing produk kreatif Indonesia, khususnya di sub-sektor manufacturing of crafts and design goods, masih menghadapi tantangan besar dalam menembus pasar Korea Selatan. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis secara kuantitatif tingkat daya saing ekspor produk kreatif Indonesia ke Korea Selatan Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis data sekunder untuk mengukur daya saing produk kreatif Indonesia di pasar Korea Selatan. Metode utama yang digunakan adalah analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA), yang mampu mengukur keunggulan komparatif dan stabilitas posisi daya saing suatu produk dalam perdagangan internasional. Nilai RCA di atas 1 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif terhadap produk tersebut, sedangkan nilai RSCA yang positif (antara 0 hingga +1) mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki daya saing relatif yang kuat. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsektor manufacturing of crafts and design goods Indonesia memiliki nilai RCA yang sangat tinggi pada periode 2018–2022, berada di kisaran 297 hingga 340.Mencerminkan daya saing puncak Indonesia di tengah adaptasi cepat terhadap digitalisasi. Namun, pasca 2020, terjadi penurunan tajam nilai RCA meskipun nilai total ekspor Indonesia ke Korea Selatan justru meningkat signifikan, yakni sebesar 38,02% pada 2021 dan 42,67% pada 2022. Fenomena ini mencerminkan adanya anomali struktural di mana ekspor agregat tumbuh, tetapi pangsa ekspor subsektor kreatif terhadap keseluruhan ekspor justru melemah. Selain itu, analisis RSCA menunjukkan nilai positif yang mendekati +1, yang berarti bahwa produk kerajinan Indonesia tetap memiliki keunggulan relatif yang kompetitif jika dibandingkan dengan negara pesaing. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa subsektor manufacturing of crafts and design goods Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan kreatif dengan Korea Selatan, yang tercermin dari nilai RCA tinggi (297–340) dan RSCA positif mendekati +1 selama periode 2018–2022. . Kata kunci: RCA, RSCA, Perdagangan Internasional, Ekonomi Kreatif
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Kepemilikan Institusional, dan Kompensasi Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak Khansa , Rafa; Darmansyah, Maman
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2336

Abstract

Penelitian ini “bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas aset tetap, kepemilikan institusional, dan kompensasi eksekutif terhadap penghindaran pajak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor Consumer Non-Cyclicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2019-2023. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 19 perusahaan selama lima tahun dengan total sampel yang diperoleh sebanyak 95 data sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas aset tetap, kepemilikan institusional, kompensasi eksekutif secara simultan berpengaruh terhadap penghindaran pajak, sedangkan secara parsial intensitas aset tetap berpengaruh terhadap penghindaran pajak, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, dan kompensasi eksekutif tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.”
Tax Avoidance in the Energy Sector: The Impact of Transfer Pricing, Firm Size, and Inventory Intensity Inaya, Mujibatul; Darmansyah, Maman
Indonesian Financial Review Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Al-amsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55538/ifr.v5i1.58

Abstract

This study aims to examine and empirically test the effects of transfer pricing, firm size, and inventory intensity on tax avoidance in energy sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period from 2020 to 2024. This research employs a quantitative method using secondary data in the form of financial statements. The population in this study consists of 40 energy sector companies listed on the IDX from 2020 to 2024. The sampling technique employed is purposive sampling, involving 15 companies over 5 years, resulting in a total of 75 data samples. The analysis technique applied is panel data regression analysis, using Eviews 12 software. The results show that transfer pricing, firm size, and inventory intensity simultaneously have a significant effect on tax avoidance. However, partially, transfer pricing has no significant effect on tax avoidance, firm size has a significant effect on tax avoidance, and inventory intensity does not have a significant effect on tax avoidance.