Latar belakang: Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dalam dekade terakhir telah menjadi salah satu penggerak penting pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih lanjut terkait perdagangan internasional, produk kreatif Indonesia mulai menunjukkan potensi untuk bersaing di pasar global, termasuk Korea Selatan. Fenomena ini didorong oleh perjanjian dagang Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA). Meski demikian, daya saing produk kreatif Indonesia, khususnya di sub-sektor manufacturing of crafts and design goods, masih menghadapi tantangan besar dalam menembus pasar Korea Selatan. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis secara kuantitatif tingkat daya saing ekspor produk kreatif Indonesia ke Korea Selatan Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis data sekunder untuk mengukur daya saing produk kreatif Indonesia di pasar Korea Selatan. Metode utama yang digunakan adalah analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA), yang mampu mengukur keunggulan komparatif dan stabilitas posisi daya saing suatu produk dalam perdagangan internasional. Nilai RCA di atas 1 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif terhadap produk tersebut, sedangkan nilai RSCA yang positif (antara 0 hingga +1) mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki daya saing relatif yang kuat. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsektor manufacturing of crafts and design goods Indonesia memiliki nilai RCA yang sangat tinggi pada periode 2018–2022, berada di kisaran 297 hingga 340.Mencerminkan daya saing puncak Indonesia di tengah adaptasi cepat terhadap digitalisasi. Namun, pasca 2020, terjadi penurunan tajam nilai RCA meskipun nilai total ekspor Indonesia ke Korea Selatan justru meningkat signifikan, yakni sebesar 38,02% pada 2021 dan 42,67% pada 2022. Fenomena ini mencerminkan adanya anomali struktural di mana ekspor agregat tumbuh, tetapi pangsa ekspor subsektor kreatif terhadap keseluruhan ekspor justru melemah. Selain itu, analisis RSCA menunjukkan nilai positif yang mendekati +1, yang berarti bahwa produk kerajinan Indonesia tetap memiliki keunggulan relatif yang kompetitif jika dibandingkan dengan negara pesaing. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa subsektor manufacturing of crafts and design goods Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan kreatif dengan Korea Selatan, yang tercermin dari nilai RCA tinggi (297–340) dan RSCA positif mendekati +1 selama periode 2018–2022. . Kata kunci: RCA, RSCA, Perdagangan Internasional, Ekonomi Kreatif