Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Waktu Pemanasan dan Jarak Koil pada Pengerasan Induksi terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja KRUPP 1191 Kusharjanto; Abrianto Akuan; Ari Irawan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 6 No 1 (2007): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol6no1.262

Abstract

Proses pengerasan permukaan dilakukan untuk meningkatkan kekerasan permukaan pada komponen yang mengalami beban puntir dan gesekan. Salah satu metoda yang dapat dipakai dalam proses ini adalah proses pengerasan induksi. Proses pengerasan permukaan induksi yang dilakukan dalam penelitian ditujukan untuk mengetahui karakteristik baja KRUPP 1191 (DIN.1.1191) atau baja karbon medium 0,45% C, dengan memvariasikan parameter waktu proses dan jarak koil pemanas terhadap kekerasan, ketebalan lapisan terkeraskan dan struktur mikro. Variasi parameter waktu adalah 2, 4 dan 6detik sedangkan jarak koil pemanas terhadap benda kerja 1, 2 dan 4mm. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan nilai kekerasan permukaan maksimum sebesar 66,4HRC diperoleh untuk waktu proses 6 detik dengan jarak 1mm. Distribusi nilai kekerasan dari permukaan ke inti menunjukkan nilai yang semakin rendah dengan ketebalan lapisan terkeraskan maksimum pada waktu proses 6 detik dengan jarak 1mm sebesar 16,0mm atau 100% dari diameter uji. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin lama waktu proses maka ketebalan lapisan terkeraskan semakin besar. Jarak koil dengan variasi 1, 2 dan 4 mm tidak menunjukkan pengaruh yang mencolok bila dibandingkan dengan waktu proses. Struktur mikro yang terbentuk pada daerah terkeraskan adalah martensit sedangkan pada daerah tidak terkeraskan struktur mikronya sama seperti material awal yaitu terdiri dari ferit dan perlit.
Proses BABBITING Bantalan Luncur Melalui Pengecoran Sentrifugal Abrianto Akuan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 6 No 1 (2007): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol6no1.267

Abstract

Pelapisan paduan timah pada bantalan melalui proses pengecoran sentrifugal, dapat menghasilkan lapisan babbit yang optimum pada kecepatan putar 190rpm dengan struktur dendritik dan terbentuk senyawa intermetalik pada daerah interface-nya sehingga dapat meningkatkan daya lekat lapisan.
Analisis Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Baja Mangan Austenitik Hasil Proses Perlakuan Panas Abrianto Akuan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 7 No 2 (2008): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol7no2.284

Abstract

Nilai kekerasan tertinggi yaitu 334.2HV untuk material baja mangan austenitik dihasilkan dari hasil proses perlakuan panas annealing. Semakin lambat laju pendinginan proses perlakuan panas (quenching, normalizing, annealing) material baja mangan austenitik akan meningkatkan nilai kekerasan material tersebut, yaitu (217.4 HV, 245.0 HV, 334.2 HV). Struktur mikro material baja mangan austenitik hasil perlakuan panas guenching adalah karbida dalam matrik austenit (γ), sedangkan hasil perlakuan panas normalizing dan annealing adalah karbida dalam matrik ferrit (ɑ).
Karateristik Proses Pelapisan Emas pada Plastik Resin ABS Abrianto Akuan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 8 No 2 (2009): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol8no2.313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat lapisan logam pada material dasar plastik yang bersifat non konduktor dengan menggunakan metode lapis listrik (electroplating). Dengan proses pelapisan ini diharapkan akan meningkatkan sifat fisik dan bertambah nilai estetika dari material plastik. Lapis listrik adalah suatu proses pengendapan logam (misalnya: Ni, Cu, Zn, Au, dan sebagainya) pada permukaan material lain yang akan dilindungi dengan menggunakan proses elektrolisa. Kesulitan yang terjadi pada pelapisan ini adalah karena plastik bersifat non konduktor sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Supaya permukaan plastik dapat mengendapkan logam yang akan dilapiskan, maka harus diupayakan supaya permukaan plastik dapat menghantarkan arus listrik. Pengendapan lapisan emas secara elektroplating tergantung pada larutan, rapat arus, dan tempertur yang digunakan. Penelitian ini menggunakan larutan tetap dengan memyvariasikan rapat arus, temperatur dan waktu pelapisan. Hasil pelapisan yang baik 2 A/dm2 denga
Pengaruh Waktu Penahanan Proses Pengerasan Permukaan Cyaniding Terhadap Laju Difusi Nitrogen Terhadap Struktur Dan Sifat Mekanik Baja Perkakas Assab Xw-42 Abrianto Akuan
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 9 No 1 (2010): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol9no1.343

Abstract

Salah satu metoda pengerasan permukaan dengan jalan merubah komposisi kimia yaitu dengan proses Cyaniding. Atom N (Nitrogen) diperoleh dari hasil reaksi garam KFe(CN), dengan oksigen/udara dengan aktivator Na2CO3. Atom N akan berdifusi masuk kedalam permukaan sehingga pada permukaan akan diperoleh lapisan white keras Fe4N dan Fe2N yang sifatnya keras. Proses cyaniding ini dilakukan dengan memyvariasikan waktu yaitu 3, 9 dan 21 jam dengan temperatur 580oC. Dari hasil penelitian ini lapisan yang terbentuk pada proses 3 jam yaitu dengan rata rata 40,870µm , untuk proses 9 jam lapisan yang terbentuk rata-rata 58µm dan proses 21 jam lapisan yang terbentuk rata-rata 61,109µm. Sedangkan kekerasan yang dihasilkan akibat terbentuknya lapisan nitrida besi: Fe4N adalah untuk proses 3 jam 771,61 Hv, proses 9 jam 763,13Hv dan 21 jam 760,27 Hv.
Perancangan Dan Pembuatan Alat Uji Keras Pin Brinell Portabel ASTM E10 Serta Percobaan Pengujian Kekerasan Pelat Baja SS400 Pria Irvani; Hardyansyah Satria Putra; Abrianto Akuan; Mashudi Mashudi
Journal of Science Nusantara Vol 4 No 3 (2024): Vol 4 No 3 September 2024
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v4i3.1355

Abstract

Ilmu untuk mengetahui sifat mekanik material salah satunya pengujian kekerasan menjadi metode paling efisien karena melalui proses ini, kita dapat dengan cepat memahami karakteristik mekanis suatu bahan. Uji kekerasan juga merupakan salah satu pendekatan untuk mengevaluasi dampak perlakuan panas atau dingin terhadap material. Kekerasan suatu material dapat diuji dengan berbagai metode, salah satunya adalah metode Brinnel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat uji kekerasan Pin Brinell portabel sesuai dengan standar ASTM E10. Perancangan dan pembuatan alat uji kekerasan portable ini juga untuk tambahan fasilitas di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Perancangan alat uji keras Pin brinel Portabel sesuai standar ASTM E10. Komponen-komponen utama alat uji keras ini adalah housing, cover, as pin, pegas, specimen pembanding dan bola baja. Material yang digunakan adalah baja S45C untuk housing dan cover serta material chrome vanadium untuk as pin. Dimensi total alat uji memiliki diameter 50 mm dan Panjang 220 mm. Penggunaan alat uji keras Pin Brinell Portabel pada percobaan pengujian kekerasan terhadap pelat baja SS400 yang dilakukan sebanyak 3 kali pengujian, didapatkan hasil nilai kekerasan: 149.7 HB (147.43 HV) dan didapatkan nilai kekuatan luluh sebesar: 335.29 MPa dan kekuatan tarik sebesar: 438.22 MPa.
Perancangan Dan Pembuatan Tungku Krusibel Sederhana Kapasitas 10 Kg Aluminium Serta Percobaan Proses Peleburannya Lufia Asmarani; Abrianto Akuan; Mashudi Mashudi; Hardyansyah Satria Putra
Journal of Science Nusantara Vol 4 No 1 (2024): Vol 4 No 1 Maret 2024
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v4i1.1484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat tungku krusibel sederhana dengan kapasitas 10 kg aluminium serta melakukan percobaan proses peleburannya di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Tungku ini menggunakan bahan bakar arang kayu yang mudah diperoleh dan terjangkau. Pengujian tungku dilakukan dengan melebur kaleng bekas minuman dari aluminium. Dalam percobaan, tungku berhasil mencapai suhu tertinggi 800°C dalam waktu 50 menit hingga seluruh aluminium seberat 10 kg mencair sepenuhnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tungku krusibel sederhana ini efektif untuk digunakan dalam proses peleburan aluminium skala laboratorium. Desain tungku meliputi perhitungan dimensi krusibel dan ruang bakar, serta pemilihan bahan tahan api dan bahan bakar yang sesuai. Penggunaan arang kayu sebagai bahan bakar juga membuktikan bahwa metode ini efisien dan ekonomis untuk pengujian laboratorium. Pengembangan tungku ini diharapkan dapat mendukung pembelajaran dan penelitian lebih lanjut dalam bidang pengecoran logam, serta dapat diaplikasikan dalam proses produksi yang lebih besar. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya inovasi dalam desain alat dan pemilihan bahan yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengecoran logam.
Perancangan Dan Pembuatan Alat Uji Keras Pin Brinell Portabel ASTM E10 Serta Percobaan Pengujian Kekerasan Pelat Baja SS400 Pria Irvani; Hardyansyah Satria Putra; Abrianto Akuan; Mashudi Mashudi
Journal of Science Nusantara Vol 4 No 1 (2024): Vol 4 No 1 Maret 2024
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v4i1.1489

Abstract

Ilmu untuk mengetahui sifat mekanik material salah satunya pengujian kekerasan menjadi metode paling efisien karena melalui proses ini, kita dapat dengan cepat memahami karakteristik mekanis suatu bahan. Uji kekerasan juga merupakan salah satu pendekatan untuk mengevaluasi dampak perlakuan panas atau dingin terhadap material. Kekerasan suatu material dapat diuji dengan berbagai metode, salah satunya adalah metode Brinnel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat uji kekerasan Pin Brinell portabel sesuai dengan standar ASTM E10. Perancangan dan pembuatan alat uji kekerasan portable ini juga untuk tambahan fasilitas di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Perancangan alat uji keras Pin brinel Portabel sesuai standar ASTM E10. Komponen-komponen utama alat uji keras ini adalah housing, cover, as pin, pegas, specimen pembanding dan bola baja. Material yang digunakan adalah baja S45C untuk housing dan cover serta material chrome vanadium untuk as pin. Dimensi total alat uji memiliki diameter 50 mm dan Panjang 220 mm. Penggunaan alat uji keras Pin Brinell Portabel pada percobaan pengujian kekerasan terhadap pelat baja SS400 yang dilakukan sebanyak 3 kali pengujian, didapatkan hasil nilai kekerasan: 149.7 HB (147.43 HV) dan didapatkan nilai kekuatan luluh sebesar: 335.29 MPa dan kekuatan tarik sebesar: 438.22 MPa.
Pengaruh Diameter serta Gulungan Terhadap Arus danTegangan dalam Pengisian Fullwave Motor Supra Ahmad Irfa’i Darojad; Hardyansyah Satria Putra; Yeni Ratih Pratiwi; Abrianto Akuan
Journal of Science Nusantara Vol 4 No 2 (2024): Vol 4 No 2 Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v4i2.1490

Abstract

Perkembangan teknologi pada bidang otomotif mempunyai beberapa dampak yang positif di dalam kehidupan manusia. Saat ini, masyarakat lebih suka menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Sistem kelistrikan yang menghasilkan arus listrik membutuhkan sepul. untuk melayani sistem kelistrikan sepeda motor. Terdapat beberapa bagian yaitu pengapian, sistem pengisian, dan sistem penerangan. Berapa besar Arus listrik yang dihasilkan kumparan dipengaruhi oleh jumlah lilitan pada kumparan dan diameter kawat pada kumparan. Tembaga adalah bahan yang baik untuk menghantarkan arus listrik dan tidak korosi. Kiprok sangat berperan penting dalam sistem kelistrikan untuk mengubah arus AC ke DC. Metode penelitian ini adalah pengaruh Diameter Kawat serta Jumlah Gulungan Terhadap Kuat Arus dan Tegangan dalam perubahan pengsian halfwafe ke Pengisian Fullwave. Ukuran diameter kawat tembaga 0,8 mm, 0,9 mm dan 1,00 mm menggunakan panjang kawat tembaga berukuan sama pada tiap pengujian diameter kawat tembaga denagn kecepatan 1000 rpm, 3000 rpm dan 6000 rpm. Diuji menggunakan alat ukur Ampermeter dan Volmeter. Hasil pengujian dapat dikatakan bahwa lebih efisien menggunakan diameter kawat tembaga 0,8 mm (standart) dengan 0,9 mm daripada menggunakan diameter kawat tembaga 0,8 mm (standart) dengan 1,0 mm. Berdasarkan hasil penghitungan kuat arus dan dari hasil penelitian menunjukkan hasil yang sama.