p-Index From 2020 - 2025
5.393
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Determinan Pemilihan Pengobatan Pasien Fraktur di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2018 Sovia Sovia; Daryono Daryono; Mashudi Mashudi; Debi Sintia Dewi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 20, No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v20i1.862

Abstract

To determine factors that influence fracture patients on the selection of fracture treatment in Raden Mattaher General Hospital of Jambi. A cross-sectional study was conducted from May 23 to September 25, 2018, using a questionnaire with limb fracture patients as participants. The survey included questions about the selection of fracture treatment, severity fracture, beliefs, culture, side effects, and treatment costs, and was completed by 64 patients. Data analysis used for this study were chi-square test. The factors affecting the selection of fracture treatment were fracture severity (p 0.001; 95% CI 2.13-32.60), beliefs (p 0.003; 95% CI 1.70-20.53), and treatment costs (p 0.009; 95% CI 1.41 – 33.14). Professional personnel, especially nurses, need a persuasive approach and education with appropriate communication and media in fracture patients and families so that they can make the right decisions in fracture treatment.
KONTRIBUSI METODE ISTIQRA’ DALAM PROGRAM VASEKTOMI (MOP) Mashudi Mashudi
Jurnal Iqtisad Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Iqtisad
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/iq.v4i2.2629

Abstract

Upaya pemerintah dalam menanggulangi ledakan penduduk melalui berbagai cara, baik yang alami sampai dengan yang menggunakan rekayasa teknologi (baca : alat kontrasepsi). Alat-alat kontrasepsi itu antara lain adalah pantang berkala, kondom, tisu KB, pil KB, suntikan KB, Susuk KB atau AKDR, IUD atau spiral atau AKDR, dan tubektomi. Alat kontrasepsi tersebut pada umumnya digunakan oleh pihak istri. Sementara alat kontrasepsi bagi laki-laki masih sangat terbatas. Sebab itulah KB pria (vasektomi) masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu dikalangan masyarakat. Data statistik menunjukkan bahwa wanita lebih dominan dalam aktivitas mengontrol angka kelahiran dibanding laki-laki. Partisipasi laki-laki untuk memasang alat kontrasepsi (ber-KB) guna menyukseskan program keluarga berencana (KB) di Indonesia masih rendah. Penyebab utamanya adalah faktor kultur masyarakat dan pandangan tafsir agama.Vasektomi atau yang biasa diidentikkan dengan KB pria adalah proses operasi sederhana untuk memotong saluran yang membawa sperma dari kantongnya (testis) ke penis dan jika saluran vas deverens-nya sudah dipotong, laki-laki ini tidak dapat membuahi pasangannya. Vasektomi atau MOP (Medis Operasi Pria) tidak mengganggu aktivitas seksual karena yang dipotong atau dibedah adalah saluran vas deverens saja, sedangkan hormon yang dihasilkan dari testis yang disebut testosteron dan keluarnya tidak melalui saluran itu, tapi masuk ke pembuluh darah. Lantas, menyebar ke organ yang lain. Itu sebabnya tidak ada kaitannya antara vasektomi dan aktivitas seksual. Walau vasektomi atau MOP adalah KB mantab, namun tak menutup kemungkinan untuk bisa mempunyai keturunan lagi dengan cara melepaskan ikatan atau menyambung kembali pada saluran vas deferens melalui operasi yang disebut recanalisasi. Ini artinya organ vital laki-laki yang mengikuti progam MOP dapat dipulihkan. Testimoni dari peserta vasektomi di Kabupaten Situbondo Jawa Timur membuktikan bahwa recanalisasi akibat vasektomi tidak menghalangi untuk memiliki keturunan.Sebelum pelaksanaan vasektomi dokter ahli urologi mewawancarai dan meminta pendapat (secara istiqra’i) hingga pasien yang bersangkutan betul-betul yakin. Maknanya, para urolog telah memanfaatkan metode istiqra’i dalam pelaksanaan vasektomi. Lalu, bagaimanakah kontribusi metode tersebut bagi keberhasilan vasektomi atau KB bagi laki-laki? tulisan singkat ini mencoba mendiskusikannya.  
PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG Mashudi Mashudi
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1 (2016): JPS (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.264 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v2i1.667

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa pada ranah kognitif mata pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata ujian dan pretest yang tidak memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari minimnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif melalui penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai peningkatan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif sebagai hasil penerapan RME. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sikap siswa terhadap pembelajaran matematika realistik. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SDN Kiarapandak 01 Kec. Sukajaya Kab. Bogor yang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, jurnal siswa, tes, dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif secara umum mengalami peningkatan setelah diterapkannya pendekatan RME. Pada siklus I skor rata-rata gain ternormalisasi pada pretest dan akhir siklus I skor rata-rata siswa termasuk kategori rendah. Sementara pada siklus II skor rata-rata siswa gain ternormalisasi pada siklus I dan akhir siklus II  skor rata-rata siswa termasuk kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek kognitif mengalami peningkatan setelah diterapkannya pendekatan RME. Kata kunci : pembelajaran matematika realistik, hasil belajar.  Abstract. This research is motivated lack of student learning outcomes in the cognitive domain of mathematics. This is demonstrated by the average score of the test and pretest that do not meet the value of Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Low student learning outcomes can not be separated from the lack of involvement of students during the learning process. This study focused on efforts to increase student achievement in the cognitive approach through the implementation of Realistic Mathematic Education (RME). The purpose of this study is to get an idea of the increase in student achievement in the cognitive domain as a result of the application of RME. In addition, this study also aimed to get an overview of students' attitudes toward learning mathematics realistic. In this study, the research method used is the Classroom Action Research; Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjects in this study were students of class V SDN Kiarapandak 01 Sukajaya District Bogor City totaling 25 people. Data collected through questionnaires, student journals, tests, and observation sheet. Based on the results of the study, found that student learning outcomes in the cognitive domain in general has increased after the implementation of RME approach. In the first cycle the average score of students gain is normalized on pretests and the end of the first cycle of the average score of students included a lower category. While on the second cycle the average score of students gain is normalized in the first cycle and the end of the average score of students included a high category. This shows that student learning outcomes on cognitive aspects increased after the implementation of RME approach. Key word: Realistic Mathematic Education (RME), learning outcomes.
PERAMALAN TEPUNG JELI DENGAN TIME SERIES ANALYSIS MEMPERTIMBANGKAN PENGARUH SPECIAL EVENT Anastasia Lidya Maukar; Andira Andira; Johan K Runtuk; Mashudi Mashudi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5696

Abstract

Permintaan tepung jeli yang tinggi  pada special event seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru terjadi secara periodik setiap tahunnya (seasonal) dan cenderung meningkat (positive trend). Lost sale terjadi karena jumlah permintaan telah melebihi perencanaan kapasitas yang tersedia (regular time dan over time) akibat kurang btepatnya peramalan permintaan. Sedangkan pada periode dimana tidak terjadi lonjakan permintaan (non special event) masih terdapat kapasitas yang dapat digunakan. Hasil ramalan pada periode Lebaran memerlukan faktor koreksi karena tanggal berlangsungnya selalu bergeser setiap tahunnya pada kalender Masehi. Oleh karena itu pemilihan metode peramalan yang memperhitungkan pengaruh special event, seasonal dan trend diharapkan dapat memprediksi permintaan dengan lebih akurat. Metode Decomposition dengan faktor koreksi untuk dapat digunakan untuk meramalkan permintaan untuk seasonal, trend dan special event dengan tingkat akurasi meningkat sebesar 8.1 persen dari 86,67% menjadi 94,77%
Dampak Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa SMAN 2 Tebas Riama Al Hidayah; Mashudi Mashudi
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In their lifes, children will always be influenced by three aspects, namely family, children will always get the impact of three aspects, there are family, community, and school. The family environment is included in the first and foremost educational environment for children or students. In a family environment, parents should be able to set a good example for their children, so that this example will indirectly affect their children's learning outcomes at school. The objectives of this study include 1) To find out the description of the family environment of XI IPS students at 2 SHS Tebas West Kalimantan, 2) To determine the learning outcomes of students in XI IPS 2 SHS Tebas West Kalimantan, 3) To determine the impact of the family environment on XI IPS students at 2 SHS Tebas West Kalimantan learning outcomes. This study uses quantitative methods with a sample of 75 students. In this study, there are two hypotheses, including: 1) the null hypothesis (Ho), namely there is no impact between the family environment on student learning outcomes at SMAN 2 Tebas, and 2) the alternative hypothesis (Ha), namely there is an impact between the family environment on student learning outcomes at SMAN 2 Tebas. Based on the data analysis, the family environment variable with partial learning outcomes has a correlation coefficient of 0.101. This shows that there is an insignificant impact between the parents' family environment on learning outcomes. Based on the results of data analysis, researchers can conclude 1) The student's family environment is in the lower middle class family environment. 2) The majority of student learning outcomes have a moderate value. 3) The family environment obtained a partial correlation coefficient value of 17.9% with a low level of interpretation relationship, but had a positive impact on student learning outcomes.
The Influence of Leadership, Communication and Work Discipline on Employee Performance at UMKM Bumbu Machmudah Sidoarjo Mashudi Mashudi
JBMP (Jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan) Vol 7 No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.073 KB) | DOI: 10.21070/jbmp.v7i2.1538

Abstract

In this study aims to determine the effect of leadership, communication and work disicpline in simultan and partial to employee performannce UMKM Bumbu Machmudah, and to determined the effect of the most significant among leadhership, communication and work disicpline on employee performannce UMKM Bumbu Machmudah Sidoarjo. The result of this study took a sample of 150 employees with technique jenuh sampling and non probability sampling in UMKM Bumbu Machmudah Sidoarjo. Moreover, this study is conducted using a quantitave method, survey, explanatory reserch As well as using analysis multiple linear with SPSS version 17 for Windows. The result of this study based on Simultaneous test shows that communication and disicpline affect the employee performannce simultaneously, and partial test shows that leadership, communication and work disicpline and affect the employee performannce in UMKM Bumbu Machmudah Sidoarjo. Work disicpline show the most significant effect toward the employee performannce because it has the significance of the smallest compared with the other independent variables.
APLIKASI TASAWUF DALAM DUNIA PENDIDIKAN MODERN Mashudi Mashudi
Jurnal Paradigma Vol 1 No 1 (2014): Nopember
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53961/jurnalparadigma.v1i1.15

Abstract

Abstrak Kemajuan teknologi di segala bidang sedemikian pesatnya, bak air bah yang tak terbendung lagi arusnya. Kebutuhan lahir manusia sedemikian mudah didapat. Bepergian serba mudah dan cepat, berbicara jarak jauh tidak menjadi masalah. Di kalangan tertentu segala sesuatu serba mudah dan berlimpah ruah, hiburan hura-hura semakin merajalela, meskipun di kalangan tertentu yang lain ada yang hidup serba susah. Makan susah, tempat tinggal susah, menyekolahkan anak pun menjadi persoalan tersendiri bagi orang tua. Dalam kondisi seperti ini banyak orang yang hanya melihat dengan mata kepala dan hatinya kepada hal-hal yang bersifat material. Kenyataan membuktikan, bahwa pada umumnya seorang ibu atau ayah sudah bangga apabila dalam pelajaran bahasa Inggris, Matematika dan IPA nilai anak-anaknya mendapat angka 9. Mayoritas orang tua lupa bertanya berapa nilai pendidikan agama anak-anaknya. Sedangkan pendidikan agama jauh lebih penting dalam membentuk karakter dan moral anak. Terlebih pada era modern sekarang, pendidikan agama merupakan landasan yang fundamental dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan secara umum baik dari nilai etika maupun estetika.
METODE ISTIQRA' DALAM PENETAPAN HUKUM ISLAM Mashudi Mashudi
Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/istidal.v1i1.311

Abstract

This paper is going to discuss how the istiqra method actually is in the establishment of Islamic law and how its application especially in the determination of the law in the contemporary era demanding more empirical arguments. The results are the istiqra method has some principles; First, the argument's collectivity in the application of a law, is not only with one argument, either the universal or the particular. Second, the principle of observing qarain al-ahwal (indications of certain circumstances), either manqulah, which is associated with the texts directly such as the principles of Islamic law, or ghairu manqulah, which is not directly related to the texts, but rather related to the context of the community. This allows istiqra to penetrate issue of both specific laws (far'iyah) and contemporary though. Third, not only doesistiqra', particular, Islamic law, contemporaryistiqra approach rely on bayani methods towards text, especially one textalone, but also uses watching the growing context. Tulisan ini hendak membahas bagaimana sebenarnya metode istiqra' dalam penetapan hukum Islam serta bagaimana cara penerapannya terutama dalam penetapan hukum di era kontemporer yang lebih menuntut argumen-argumen empirik. Hasil yang didapat bahwa metode istiqra' memiliki beberapa prinsip; Pertama, kolektifitas dalil dalam penerapan suatu hukum, bukan hanya dengan satu dalil saja, baik yang sifatnya universal maupun partikular. Kedua, prinsip memerhatikan qarain al-ahwal (indikasi-indikasi keadaan tertentu), baik manqulah, yakni yang berhubungan dengan nash-nash secara langsung seperti kaidah-kaidah hukum Islam, maupun ghairu manqulah, yaitu yang tidak berkaitan secara langsung dengan nash, melainkan berhubungan dengan konteks masyarakat. Hal ini memungkinkan Istiqra' menembus persoalan hukum-hukum spesifik (far'iyah) dan kontemporer sekalipun. Ketiga, pendekatan istiqra' bukan hanya mengandalkan metode bayani atas nash, apalagi satu nash saja, melainkan pemanfaatan pencermatan konteks yang berkembang.
Persepsi UKM Terhadap Indikator People, Profit dan Planet dalam Konsep Sustainable Entrepreneurship Syamsuri Syamsuri; Mashudi Mashudi
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan Vol 6, No 1 (2022): JURNAL RISET INSPIRASI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.772 KB) | DOI: 10.35130/jrimk.v6i1.255

Abstract

Sustainable Entrepreneurship emphasizes the importance of paying attention to the environment and social in running a business without looking at profit only, so that the sustainability of the business and its natural surroundings are maintained properly. This study aims to determine the perception of SMEs on the indicators of People, Profit, and Planet in the concept of Sustainable Entrepreneurship. The approach chosen in this research is quantitative using descriptive method and is included in the type of cross-sectional study. The population is an infinite population, namely SMEs in 3 districts/cities in West Kalimantan with special considerations, with a total sample of 75 SMEs taken by incidental sampling and determined by certain criteria. Collecting data through questionnaires and analyzed quantitatively descriptively. The research findings show that SME actors consider the concept of Sustainable Entrepreneurship important to be applied in their business based on people, profit and planet indicators, where planetary indicators are seen from the workforce, community and partners; profit indicators are seen from benefits and networks; as well as planetary indicators in terms of environmental resources and technology. The implication of this research is that it can be considered by local governments in implementing sustainable entrepreneurship policies.
Dari Voluntary Menuju Mandatori (Sebuah Mimpi Indah Lahirnya Undang-Undang Jaminan Produk Halal) Mashudi Mashudi
Iqtisad: Reconstruction of Justice and Welfare for Indonesia Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Iqtisad
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/iq.v1i1.1436

Abstract

Kehalalan produk makanan, minuman, obat dan kosmetika serta produk halal lainnya bukan saja menjadi masalah intern umat Islam tetapi sudah masuk pada sistem produksi dan perdagangan internasional. Dengan adanya ketentuan tersebut, kini negara-negara produsen walaupun bukan negara yang berpenduduk Muslim - telah menerapkan sistem produk halal untuk memenuhi pangsa pasar ekspornya. Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, perlu memacu diri agar jangan sampai tertinggal alam mengembangkan manajemen dan jaminan produk halal, bahkan diharapkan mennjadi peloporterdepan dalam mengembangkannya. Jaminan kepastian hukum terhadap kehalalan produk dan perlindungan terhadap konsumen dan produsen merupakan substansi dari pemberlakuan sertifikasi dan labelisasi produk halal, yang bertujuan hukum menjadi sarana pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari ancaman-ancaman maupun perbuatan yang membahayakan diri serta harta bendanya. Hukum, disampingmerupakan sarana pengendalian sosial, juga sebagai sarana untuk memperlancar proses interaksi sosial(law as a fasilitation of human interaction). Sehingga jika norma hukum tidak ada, maka yang ada adalah rasa takut dan khawatir dalam diri warga masyarakat untuk mengadakan interaksi, pada saatyang sama, hukum sebagai sarana interaksi sosial ketika adanya pengawasan. Secara sosiologis, hukumitu selalu ada. Bagaimanapun primitifnya suatu kelompok manusia pasti ada hukum yang mengikatnya. dan segala hukum yang hidup selalu menghajatkan "penegakan hukum" (law enforcement) yang tanpa penegakan hukum (bayangan pemaksaan) itu hukum akan mati dan kelompok manusia itu akan menjadihomo homini lupus. itulah sebabnya menggeser payung hukum jaminan produk halal yang semula voluntarymenjadi mandatory adalah sebuah keniscayaan.Kata Kunci : Voluntary, Mandatory, Penegakan Hukum