Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Senergisitas perkembangan Kognitif dengan Perkembangan Afektif pada Mata pelajaran Matematika SDN 26 Dompu. Astiati, Siska Dwi; Ilham, Ilham; Aidin, Aidin
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The concept of cognitive and effective learning requires the existence of main principles such as active learning, meaning that students as learning subjects are the most important factor, students learn to actively learn independently. This study aims to (1) determine cognitive development in the subjects of SDN 26 Dompu, (2) determine affective development in Mathematics subjects at SDN 26 Dompu, (3) determine cognitive development with affective development in Mathematics subjects at SDN 26 Dompu. The method of collecting data obtained from the results of the instrument and documentation as a complement. The data analysis technique used descriptive statistical analysis. From the results of data analysis, the lowest cognitive score in mathematics was 60 so it was grouped into "medium", after being averaged it was 63.93 so it was grouped into "high", and for the highest cognitive score in mathematics was 83, so it was grouped " high", after being averaged is 75.52 categorized as "high". From the results of the analysis, the value of tcount = 0.68 while ttable at a significant level of 5% and 1%, respectively, is 0.297 and 0.361. Because tcount < ttable means in this case it can be said that H0 is rejected. From the results of this study, it can be concluded that the accepted hypothesis in this study is that there is a match between cognitive development and affective development in mathematics subjects at SDN 26 Dompu.
Tradisi Ne’e Uma Rana Sebagai Revitalisasi Nilai Kearifan Masyarakat Donggo aidin, aidin
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v4i1.150

Abstract

Orang Donggo menganggap mereka berasal dari daerah Swangga, suatu tempat yang terletak di suatu pegunungan yang tinggi dan terpencil, sehingga muncul tradisi yang diwariskan dari generasi kegenerasi yaitu ne,e Uma rana. Metodel penelitian yang di gunakan adalah kualitatif deskripsi,  metode pengumpulan data, obeservasi,wawancara dan dokumentasi  dan teknik analisa data menggunakan Data Reduction,  Data Display, Konklusif,  dan  teori simbolisme  Herbert Blumer. Hasil penelitian maka di lakukan ne,e Uma rana oleh pengantin wanita dengan tujuan menjaga agar keturunan tidak cacat, orang  tua  penganten  perempuan, berkunjung kerumah penganten laki-laki  dengan  membawa berbagai  makanan tradisional seperti, Kalempe, Kapore, Lawatu. Timbal balik dari penganten laki-laki tidak semestinya pada penganten perempuan membawakan makanan tradisional seperti timbu, oha santa, oha mina, tembe nggoli, tetapi bisa saja setahun dan dua tahun kapan saja ada. Kalau pengembalian oleh keluarga penganten laki-laki bisa berupa sapi,kambing kerbau dan emas sesuai yang dijanjiakan awal.