Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Komparasi Treatment Planning Pada Kanker Leher Rahim Menggunakan Teknik 3DCRT dan IMRT: COMPARISON OF TREATMENT PLANNING IN CERVIX CANCER USING 3DCRT AND IMRT TECHNIQUES suwandi; Damayanti, Oktarina; Ningrum, Surdiyah Asri
JURNAL TERAS KESEHATAN Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Teras Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Al Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38215/jtkes.v6i1.104

Abstract

Cancer is a non-communicable disease that is still a health problem in the world, including Indonesia. About 50 percent of cancer treatments worldwide are performed using radiotherapy. In its implementation, radiotherapy includes several stages, one of which is treatment planning. This study aims to assess the difference in dose received by PTV and OARs in planning using IMRT and 3DCRT techniques in cervical cancer patients. The method used in this study is scanning using a CT simulator, delineating PTV and healthy organs around the tumor (OARs), and planning using treatment planning system software. The results showed that in OARs, 3DCRT planning resulted in a dose of 4000 cGy by hitting 58.28% of the buli volume, and a dose of 5000cGy by hitting 17.76% of the rectum volume. While planning IMRT, a dose of 4000cGy hits 31.50% of the buli volume, and a dose of 5000cGy hits 12.29% of the rectum volume. In PTV, the doses produced by 3DCRT and IMRT planning were 4750cGy and 4750 cGy, and hit 95.18% and 98.71% of PTV volume, respectively. This study concludes that planning using IMRT is better than planning using 3DCRT in cases of cervical cancer. This is shown by the dose that covers the target tumor (PTV) and a significant dose reduction in OARs.    
Planning Posisi Hip Joint Dengan Klinis Osteoporosis Pada Pemeriksaan Dual-Energy X-Ray Absorptiometry Bone Mineral Density Di Instalasi Radiodiagnostik, Imajing Dan Radiologi Intervensi Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung Damayanti, Oktarina; Suwandi, Suwandi; Asriningrum, Surdiyah; Novianti Napiun, Bernadetha
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i3.4947

Abstract

Pemeriksaan Dual Energy X-ray Absorptiometri (DXA) Bone Mineral Density (BMD) yang dilakukan di Instalasi Radiodiagnostik, Imajing dan Radiologi Intervensi Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung dilakukan salah satunya pada titik hip joint. Pemeriksaan tersebut bertujuan mengkonfirmasi diagnosis osteoporosis, memprediksi risiko fraktur, dan mengevaluasi performa tulang dengan menggunakan padded box. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peletakan garis padded box pada pemeriksaan hip joint kasus osteoporosis bulan Januari- Maret 2024 di Rumah Sakit Santo Borromeus. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diambil melalui teknik observasi pemeriksaan, wawancara terhadap dokter spesialis radiologi dan radiografer, dan studi dokumen radiograf pasien. Kemudian, data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk uraian berisi hasil observasi dan pendapat - pendapat dari responden untuk mendapatkan simpulan dan saran. Hasil analisis menunjukkan bahwa peletakan garis padded box pada pemeriksaan DXA BMD kasus osteoporosis di Instalasi Radiodiagnostik, Imajing dan Radiologi Intervensi Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung yang dilakukan pada titik hip joint harus diletakkan tepat di daerah neck femur dan tidak mengenai trochanter mayor, trochanter minor, ischium ataupun bagian lain. Peletakan padded box di tempat yang tepat memengaruhi akurasi hasil perhitungan nilai T-score atau Z-score untuk memprediksi resiko fraktur di masa yang akan datang.
Evaluasi Pemeriksaan Computed Tomography Scanning Sinus Paranasal tanpa Kontras dengan Diagnosa Sinusitis Ardiana, Ardiana; Julia Rahmat, Lili; Damayanti, Oktarina; Suwandi, Suwandi
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 9 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i9.7023

Abstract

Selain pemeriksaan Water’s dan Cadwell, untuk membantu mendiagnosis sinusitis dapat juga dilakukan Pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal. Menurut Seeram (2016) untuk menghasilkan resolusi yang baik pada pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dilakukan dengan parameter slice thickness 0,6 hingga 1,25 mm. Di RSUD Koja, pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dilakukan dengan menggunakan slice thickness 3 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dan informasi citra dengan penggunaan slice thickness 3 mm pada diagnosa sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD Koja.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. S umber data yang diambil yaitu data primer dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dengan indikasi sinusitis dilakukan dengan pasien supine head frist, dengan parameter 130 kV, 30 mAs, slice thickness 1 mm, kemudian dilakukan rekontruksi citra potongan axial dan coronal dengan slice thickness 3 mm pada kondisi windowing bone. Penggunaan parameter slice thickness 3 mm dinilai dapat memberikan hasil gambaran yang lebih halus dengan noise yang sedikit namun detail berkurang. Kelebihan CT Scan Sinus Paranasal dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi konvensional pada diagnosa sinusitis yaitu dapat melihat Ostiomeatal Unit dengan jelas.
Komparasi Treatment Planning Pada Kanker Leher Rahim Menggunakan Teknik 3DCRT dan IMRT suwandi; Damayanti, Oktarina; Ningrum, Surdiyah Asri
JURNAL TERAS KESEHATAN Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Teras Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Al Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38215/jtkes.v6i1.104

Abstract

Cancer is a non-communicable disease that is still a health problem in the world, including Indonesia. About 50 percent of cancer treatments worldwide are performed using radiotherapy. In its implementation, radiotherapy includes several stages, one of which is treatment planning. This study aims to assess the difference in dose received by PTV and OARs in planning using IMRT and 3DCRT techniques in cervical cancer patients. The method used in this study is scanning using a CT simulator, delineating PTV and healthy organs around the tumor (OARs), and planning using treatment planning system software. The results showed that in OARs, 3DCRT planning resulted in a dose of 4000 cGy by hitting 58.28% of the buli volume, and a dose of 5000cGy by hitting 17.76% of the rectum volume. While planning IMRT, a dose of 4000cGy hits 31.50% of the buli volume, and a dose of 5000cGy hits 12.29% of the rectum volume. In PTV, the doses produced by 3DCRT and IMRT planning were 4750cGy and 4750 cGy, and hit 95.18% and 98.71% of PTV volume, respectively. This study concludes that planning using IMRT is better than planning using 3DCRT in cases of cervical cancer. T    
MANFAAT TEH OLOONG TERHADAP GAMBARAN URETER PADA PEMERIKSAAN MSCT STONOGRAFI PADA KASUS UROLITHIASIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR.HASAN SADIKIN BANDUNG Rahmat, Lili Julia; Damayanti, Oktarina; Aediana, Aediana; Nilasari, Vini
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The European Society of Urogenital Radiology mendefinisikan MSCT urografi atau ct stonografi sebagai pemeriksaan diagnostic yang dioptimalkan untuk pencitraan ginjal, ureter, dan kandung kemih dengan slice thickness tipis. MSCT stonografi sangat berperan penting dalam menegakkan diagnose batu saluran kencing tanpa menggunakan zat kontras positif akan tetapi untuk menegaskan gambaran ureter pada pemeriksaan ct stonografi pasien diharuskan minum air putih sebelum dilakukan scaning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara singkat manfaat teh oolong sebagai pengganti air putih dalam mempertegas gambaran ureter berupa adanya dilatasi ureter maupun peningkatan Hounsfield unit (HU). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat DR. Hasan Sadikin Bandung menggunakan modalitas MSCT Hitachi Scenaria 128 slice dengan slice thickness 5 mm , collimation 0,625 x 84 dan Pitch 1,0781. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian merupakan crossectional study terhadap 30 sample pasien yang dilakukan pemeriksaan ct stonografi dengan kasus uretrolithiasis secara acak yang terbagi dua kelompok yaitu 15 sample menggunakan teh oloong dan 15 sample tanpa teh oloong Rekontruksi citra multi planar reformat dan curve planar reformat dilakukan menggunakan Terarecon iNtuition client ver. 4.4.12.100. Uji chi square dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan pemberian teh oolong terhadap gambaran ureter yang terdiri dari variable terukur yaitu proksimal ureter (PU), medial ureter (MU) dan distal ureter (DU)
Composing Radiographic Dictionary for Radiology Students and Radiographers Reliyanti, Euis; Damayanti, Oktarina
International Journal of Ethno-Sciences and Education Research Vol. 3 No. 4 (2023): International Journal of Ethno-Sciences and Education Research (IJEER)
Publisher : Research Collaboration Community (Rescollacom)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijeer.v3i4.509

Abstract

The rapid development of science and technology on radiology requires radiology students in particular and radiographers in general to be able to understand and master the science and technology through books or scientific articles, which are mostly written in English. To help them understand the radiological scientific information easily, a complete basic terminologies dictionary on radiology is needed. This study aimed to analyze the vocabularies contained in radiology textbooks linguistically which then are compiled into a radiological pocket dictionary. This research used a qualitative descriptive method. Data were taken in the form of vocabulary list resulted from previous research conducted by the author on radiology textbooks in 2019. This research had 7 stages of activities which include syntactic, morphological, semantic, and phonetic analysis. In addition, the vocabularies then went through 2 stages of evaluation to check the perfection of words regarding to their writing, meaning, and pronunciation. Furthermore, each vocabulary was given an example of its use in the form of sentences in the context of radiology. Results of the study in the form of a pocket dictionary consisting list of basic radiological vocabulary/terms accompanied by the syntactic categories, the meaning of words in Indonesian language that are in accordance with the scientific context of radiology, phonetic transcription, and examples of the use of words in sentences in the context of radiology are expected to contribute to improving the quality of human resources of radiographers in Indonesia.