Artikel ini meneliti teologi pendidikan Kristen yang menekankan integrasi ajaran Alkitab dengan prinsip pendidikan untuk membentuk individu yang beriman dan berkarakter Kristiani. PAK tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membimbing siswa memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai firman Tuhan dalam kehidupan. Tantangan utama PAK di era modern adalah sekularisme dan relativisme moral yang membuat sulitnya menanamkan nilai iman. Lembaga pendidikan Kristen sering menghadapi dilema antara akademik dan pembinaan rohani, sementara pengaruh budaya sekuler dapat menyebabkan krisis identitas spiritual bagi generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan pencarian informasi dari Alkitab dan literatur teologi serta artikel akademis sebagai sumber rujukan utama dalam analisisnya. PAK harus berlandaskan firman Tuhan dan bersifat holistik, mencakup aspek spiritual, moral, intelektual, dan sosial. Kolaborasi antara gereja, keluarga, dan sekolah menjadi kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai iman yang kuat. Selain itu, teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pengajaran firman Tuhan, sehingga pendidikan Kristen tetap relevan di era digital. Dengan diambil kesimpulan bahwa firman Tuhan sebagai pedoman, pendidikan Kristen membentuk moral, pola pikir, dan kehidupan yang sesuai kehendak-Nya. Kolaborasi orang tua, guru, dan gereja diperlukan agar nilai iman diterapkan. Meski menghadapi sekularisme dan teknologi, pendidikan Kristen harus berpegang pada Alkitab.