Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS YURIDIS TERHADAP 2 (DUA) PUTUSAN YANG BERBEDA DALAM PERKARA PERDATA TINGKAT BANDING NOMOR 161/PDT/2022/PT.DKI Wiryawan, Hadi; Zein, Subhan; Sudarto
IBLAM LAW REVIEW Vol. 4 No. 3 (2024): IBLAM LAW REVIEW
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM IBLAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52249/ilr.v4i3.496

Abstract

Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila. Keputusan pengadilan harus mencerminkan tiga unsur, yakni keadilan, kepastian hukum, kemanfaatan, dalam perkara nomor 161/PDT/2022/PT DKI bagaimana bisa terjadi timbulnya dua putusan yang berbeda dalam nomor perkara tersebut, Adapun yang menjadi tujuan dalam tesis ini untuk mengetahui dan memahami serta mengkaji sebuah putusan banding agar terciptanya putusan yang berkualitas dan tidak membingungkan para pihak, Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif, fokus pada penelaahan terhadap regulasi hukum yang berlaku hasil dari penelitian ada beberapa unsur temuan yang dapat disimpulkan, di duga tidak telitinya pihak panitra dalam menyalin hasil musyawarah dan berita acara persidangan dalam sebuah Salinan putusan resmi dalam perkara aquo, sistem monitoring dan pengawasan tidak berjalan maksimal serta dilakukan tidak sesuai Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Tahun 2022, panjangnya waktu dalam proses penanganan dan pemeriksaan perkara di pengadilan (Pengadilan Tinggi) berpotensi membuka peluang terjadinya penyalahguaan wewenang. Dalam penulisan ini penulis memberikan saran, agar suatu perkara dapat terselesaikan secara efektif dan efisien di perlukan pengaturan manajemen yang tepat, Pelaksanaan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang di keluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2022 dan dijadikannya perkara nomor 161/PDT/2022/PT DKI di jadikan bahan pembelajaran agar tidak terulang kembali.
TRADISI MOING KE KUBURAN PADA 1 SYAWAL HARI RAYA IDUL FITRI DI DESA SIMPANG EMPAT, KECAMATAN TANGARAN, KABUPATEN SAMBAS Wiryawan, Hadi
Living Islam: Journal of Islamic Discourses Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/lijid.v3i2.2294

Abstract

AbstractThis paper would like to explain the hadith study of the tradition of "moing to the grave" conducted on 1 Shawwal of Idul Fitri in Simpang Empat village, Tangaran District, Sambas Regency, West Kalimantan Province. As for the data collection process, it is more dominant by taking the results of the interviews, also by including the literature that discusses this. The results of this study indicate that the tradition of moing to the grave has existed since the past and continues to develop along with the times. In addition, the tradition has Islamic values in it, namely: silaturahim, forgiving, and praying. Besides this tradition shows a lot of wisdom in it namely; remembering death, friendship, increasing the spirit of worship, and the most important thing is getting the reward.Keyword: moing ke kuburan; ziarah kubur; idul fitri AbstrakTulisan ini hendak menjelaskan kajian hadis mengenai tradisi “moing ke kuburan” yang dilakukan pada 1 Syawal hari raya Idul Fitri di desa Simpang Empat, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Adapun dalam proses pengambilan data lebih dominan dengan mengambil dari hasil wawancara, juga dengan menyertakan literatur-literatur yang membahas hal demikian. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya tradisi moing ke kuburan telah ada sejak dahulu dan terus berkembang dengan seiring perkembangan zaman. Selain itu, tradisi tersebut memiliki nilai-nilai Islam di dalamnya yakni: silaturahmi, bermaaf-maafan, dan berdoa. Selain itu tradisi tersebut menunjukkan banyak hikmah di dalamnya yakni; mengingat kematian, silaturahmi, meningkatkan semangat beribadah, dan yang paling penting adalah mendapatkan pahala.Kata kunci: moing ke kuburan; ziarah kubur; idul fitri