Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Seduhan Kopi Robusta (Coffea canephora) Mengurangi Kadar Asam Laktat Darah Pasca Aktivitas Fisik Pada Mencit (Mus musculus L.) Cakrawati, Hanna
Archives Pharmacia Vol 2, No 2 (2020): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penimbunan asam laktat dalam darah yang terjadi dalam aktivitas fisik ketahanan dapat menimbulkan kelelahan dan penurunan performa. Konsumsi kafein diketahui dapat membantu menghambat terjadinya kelelahan selama latihan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan kopi robusta (Coffea canephora) terhadap kadar asam laktat darah mencit (Mus musculus L) pasca aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Experimental Design. Terdapat empat kelompok eksperimen yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pemberian seduhan kopi menggunakan dosis 0,1 ml/20gBB, 0,2 ml/20gBB, dan 0,4 ml/20gBB yang diberikan secara peroral 1 jam sebelum aktivtas fisik dimulai. Aktivitas fisik dilakukan menggunakan rotarod dengan percepatan 4-40 rpm dalam 5 menit diulang tiga kali. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS 24.0. Pemberian seduhan kopi robusta dapat menurunkan kadar asam laktat darah mencit dengan aktivitas fisik menggunakan rotarod dengan p<0,05. Dosis seduhan yang mulai menurunkan kadar asam laktat adalah dosis 0,2 ml/20gBB.
Pengaruh Intervensi Psikososial terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien dengan Skizofrenia Nur, Saafitri; Ali, Rizma Azizah; Zakky, Dandy; Lufthansyahrizal, Muhammad Fauzi; Rosyidah, Qonita; Indrawanto, Iwan Sis; Cakrawati, Hanna
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal Vol. 5 No. 3 (2025): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan mental yang kompleks, dengan gejala khas yang muncul pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa. Gejala psikotik akibat skizofrenia dapat ditangani dengan intervensi farmakologis dan psikososial. obat antipsikotik pada umumnya digunakan untuk pengobatan pada kasus skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya. Meskipun antipsikotik memainkan peran dominan dalam pengobatan skizofrenia, terdapat beberapa masalah dan keterbatasan dalam penggunaannya. Hal inilah yang dapat menyebabkan penurunan angka kepatuhan pengobatan pada pasien. Pencarian dilakukan melalui PubMed, Science direct, dan Google Scholar menggunakan kata kunci peran intervensi psikososial dalam kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. 31 jurnal yang diterbitkan setidaknya 5 tahun yang lalu diperoleh. Dari 61 artikel yang ditelaah didapatkan 31 artikel yang di review diketahui terdapat pengaruh faktor psikososial terhadap peningkatan angka kepatuhan minum obat pada pasien dengan skizofrenia. Beberapa bentuk terapi psikososial pada skizofrenia yang dapat berperan dalam meningkatkan status fungsional dan perbaikan gejala antara lain perawatan komunitas asertif, lingkungan, remediasi kognitif, FEP, intervensi keluarga, manajemen diri penyakit, psikoedukasi, pelatihan keterampilan sosial, dan terapi suportif. Mengingat keengganan dalam kepatuhan minum obat psikotik yang dipicu oleh insight yang buruk, jenis obat yang bermacam-macam, efek samping yang ditimbulkannya serta stigma yang ditimbulkan oleh konsumsi obat antipsikotik sehingga diperlukan intervensi psikososial untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan antipsikotik oral. Dari literature review artikel yang didapatkan, intervensi psikososial berperan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan antipsikotik oral. Terapi psikososial mempengaruhi keterlibatan (membangun hubungan saling percaya), fokus (menentukan target perilaku untuk perubahan), membangkitkan (memunculkan motif baik pasien dalam mendukung perubahan: “perubahan pembicaraan”), dan perencanaan (membantu untuk bergerak menuju perubahan yang sebenarnya).